tag:blogger.com,1999:blog-74361249666826584862024-03-05T19:59:11.312-08:00Wahabi vs Sunnimenyingkap kesesatan dan kebenaran,wahabi sesat melawan sunni ahlus sunnah wal jama'ahUnknownnoreply@blogger.comBlogger51125tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-12977149625101868952012-07-23T04:10:00.006-07:002012-07-23T04:10:54.711-07:00KISAH NYATA:BAHAYANYA FAHAM SALAFI/WAHABI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>Kisah Nyata:Bahayanya Faham Salafi/Wahabi,Kejamnya Wahabi,Busuknya Rayuan Wahabi,Bahayanya Doktrin Wahabi</b> dan semacamnya sering saya dengar,namun sayangnya untuk menuliskan satu persatu rasanya agak susah.<br />
karna kepengin banget memosting artikel yang mengisahkan kisah nyata bahayanya faham salafi/wahabi,saya mencoba mencari di internet dan alhamdulillah saya mendapati suatu kisah yang sangat menyentuh hati.<br />
<b>INILAH KISAH NYATA:BAHAYANYA FAHAM SALAFI/WAHABI</b> dengan judul <a href="http://grelovejogja.wordpress.com/2010/02/13/kenapa-aku-meninggalkan-salafi/" rel="nofollow" target="_blank"><span style="font-size: large;"><b>Kenapa Aku Meninggalkan Salafi</b></span></a><br />
<br />Perjalanan spiritualku dalam mengenal Islam menemui babak baru ketika memulai studi di Jogjakarta. Bertemu dengan senior satu kamar di asrama mahasiswa Sumatera Barat yang memiliki penampilan aneh. Berjenggot tebal dan celana di atas mata kaki. Namanya anak kampung yang baru sekali merantau, aku hanya bisa banyak mendengar apa yang seniorku itu sampaikan. Tiap malam aku dibombardir dengan istilah-istilah baru yang belum kuketahui sebelumnya tapi memiliki indikasi negatif dalam agama.<br />Berjalannya waktu dan semakin intensnya pembicaraan kami, akhirnya aku mengenal sebuah aliran baru “Salafi”. Sebuah ajaran yang diklaim sebagai ajaran yang paling benar dan paling teguh memegang Al Qur’an dan As Sunnah. Sementara gerakan atau ajaran lain dianggap bid’ah dan tidak sesuai dengan Islam “yang sebenarnya”.<br />Meski tanpa didampingi oleh sang senior, aku melakukan pencarian lebih lanjut tentang “Salafi”. Lewat pamflet-pamflet pengajian yang disebar di kampus, akupun mulai mengunjungi masjid-masjid tempat berlangsungnya kajian yang bertitel “mengikuti sunnah Nabi” ini. Aku terpukau dengan kapabilitas ustadz-ustadznya yang hafal ayat-ayat Al Qur’an dan Hadist. Banyak hadist-hadist baru yang kudengar. Tampilan tawadhu’ para pendengar yang terdiri dari bapak-bapak dan pemuda-pemuda berjenggot-berjubah, serta wanita-wanita bercadar membuat kepincut untuk terus mengikuti pengajian-pengajian Salafi, karena sejak SMA aku sudah memilih memelihara jenggot sebagai sunnah Nabi, sampai-sampai aku berdebat keras dengan seorang guru berjilbab yang menyuruhku untuk memotong jenggot. Aku berpikir, inilah tempat aku menemukan teman-teman yang melaksanakan hadist yang dulu pernah kutemui bahwa memilihara jenggot merupakan bagian dari sunnah Nabi.<br />Meskipun masih menjadi orang “aneh” dengan penampilan modern (celana panjang dan kemeja), keinginanku untuk belajar mengalahkan rasa risih. Seringkali para jama’ah lain menatap diriku agak lama. Mungkin karena dirasa sebagai orang baru, gaya penampilanku yang tidak lazim dapat mereka maklumi. Minggu-minggu berlalu, aku semakin asyik dengan pengajian demi pengajian. Di Asrama, sang senior satu kamar semakin intens menceritakan kejelekan-kejelekan ajaran di luar Salafi.<br />Aku tak ingat lagi sejak kapan memotong celana hingga di atas matakaki. Semua celana panjangku kukirim ke tukang jahit untuk “dirapikan” agar sama seperti celana-celana yang dipakai oleh anggota pengajian. Jenggotku mulai memanjang dan celanaku tidak lagi celana lipatan. Mulailah beberapa peserta pengajian mendekatiku dan mengajakku ngobrol. Aku mulai merasa diterima sebagai bagian mereka. Aku merasa enjoy karena mulai mendapatkan teman-teman baru. Lambat laun hubunganku semakin intens dan mengenal lebih banyak lagi teman-teman Salafi. Sampai suatu kali perkenalan tentang kuliah, aku bilang kuliah di Filsafat UGM. Sontak saja raut teman bicaraku berubah. Awalnya aku tak mengerti, kenapa setiap memperkenalkan diri sebagai mahasiswa Filsafat mereka mencoba mengalihkan pembicaraan?<br />Akhirnya aku tahu sebab-musabab, kenapa raut wajah mereka berubah ketika kubilang kuliah di Filsafat. Ternyata memang Salafi “mengharamkan Filsafat”. Berkali-kali ketika membahas peran akal dalam memahami wahyu atau kajian-kajian mengenai firqoh-firqoh Islam, istilah filsafat dikatakan dengan ucapan sinis. Berbagai istilah dilekatkan kepada filsafat, “ilmu syetan”, “ilmu sesat”, “ilmu tak bermanfaat”.<br />Kegelisahan mulai menderaku. Apakah benar kuliah yang sedang kujalani saat ini adalah kuliah yang mempelajari ilmu yang dilarang dalam Islam? Suatu ketika kuberanikan diri bertanya empat mata kepada beberapa Ustadz. Jawaban dari Ustadz yang kudatangi SAMA. Mempelajari filsafat itu haram. Pertahananku jebol. Aku benar-benar binggung. Semester 3 aku mulai malas-malasan pergi ke kampus. Pagi hari dan siang hari aku hanya termanggu di asrama, berkata pada diri sendiri, “betapa bodohnya aku telah salah memilih jurusan”. Aku menghindar memilih jurusan hukum atas dasar asumsi “Islami”, hukum di Indonesia adalah hukum thagut (kafir, sesat). Dan pilihan jurusan filsafat kusandarkan kepada sebuah artikel dalam terjemahan Al Qur’an yang dikeluarkan oleh Departemen Agama. Tapi, di Jogja aku menemukan hal sebaliknya, “Filsafat Haram dalam Islam”.<br />Akibat jarang mengikuti perkuliahan, IP-ku jeblok. Padahal semester 1 dan 2 aku berhasil meraih IP di atas 3. Sementara, aktivitas pengajianku di Salafi semakin intens. Beberapa kajian yang kuikuti telah melewati batas kota Jogja.<br />Suatu ketika, aku berpikir tak mungkin lagi melanjutkan kuliah di filsafat. Kuberanikan diri bicara lewat telpon kepada Bapak untuk berhenti kuliah. Aku ingin masuk pondok pesantren, mempelajari ilmu agama yang lebih mulia dari ilmu-ilmu lain. Kusampaikan kepada Bapak dalil-dalil keharaman filsafat sebagaimana yang kudapatkan dari ustadz. Bapak marah besar kepadaku. Aku cuek, karena yakin apa yang sampaikan benar menurut “agama”. Aku bersitegang dengan Bapak. Beberapa hari setelah percekcokanku dengan Bapak, Ibu datang ke Jogja. Tak henti Ibu menangis. Memberitahukan bagaimana Bapak kecewa berat dengan “kegilaan-ku” meninggalkan kuliah di UGM. Ibu memintaku untuk mengurungkan niat berhenti kuliah. Jiwaku masih memberontak waktu itu.<br />Beberapa hari Ibu menginap di kamar. Tak henti tangisan beliau ketika memintaku untuk memikirkan kerja keras Bapak menguliahkanku dengan biaya yang besar di UGM. Akupun luluh. Tak sanggup rasanya melihat Ibu bercucuran airmata. Hati kecil berontak, bimbang antara memilih “agama” dan keinginan orang tua. Terlintas ucapan ustadz-ustadz Salafi bahwa hormat kepada manusia tidak perlu jika melanggar perintah Tuhan, hatta itu orangtua sendiri. Di sisi lain sanubariku berkata, bukankah agama melarang seorang anak durhaka kepada orang tua?<br />Aku menghadapi dilema ini sendirian. Seniorku satu kamar yang mengenalkanku dengan Salafi diam masa bodoh. Sibuk dengan kerja dan kuliahnya yang memang begitu padat. Menjelang kepulangan Ibu kembali ke kampung karena sudah tak bisa berlama-lama di Jogja demi kerja dan mengurusi adik-adikku yang masih kecil-kecil, beliau kembali memintaku untuk mengurungkan niat berhenti kuliah. Aku tak bisa melawan Ibu dab melepas kepergian beliau dengan tangisan. Kukuatkan tekad dan bilang sama Ibu bahwa aku mengurungkan niat berhenti kuliah. Aku akan kembali masuk kuliah dan mengejar ketertinggalan selama ini. Berusaha keras meraih IP seperti 2 semester awal dulu. Dalam hati aku menguatkan tekad, “persetan dengan kata-kata Ustadz kalau akhirnya aku membuat Ibu menangis dan Bapak menjadi kecewa. Terserah dibilang membuang umur untuk mempelajari ilmu yang haram, terserah dibilang sebagai pengkhianat agama. Persetan dengan semua dalil dan argumen agamis yang mereka sampaikan. Aku mau menghormati orangtuaku meskipun dianggap sebagai “kedurhakaan” kepada Tuhan.<br />Titik balik itu berlangsung saat liburan semester 6, persis tiga tahun aku menjalani hidup sebagai mahasiswa di Jogja. Kudatangi kampus untuk registrasi masuk kuliah semester 7. Kuminta transkrip nilai. Tak sampai 40 sks mata kuliah yang telah kuambil. IPK-pun hancur di bawah 2,5. Hanya satu tekad kukobarkan, aku tak boleh mengecewakan Bapak dan Ibu lagi.<br />Aku mulai kuliah. Kajian Salafi masih tetap kuikuti. Aku masih senang dengan uraian hadist dan Al Qur’an dari Ustadz, meskipun sesekali sentilan negatif terhadap filsafat tetap memerahkan mukaku. Aku kemudian menjadi orang aneh. Pergaulanku dengan teman-teman Salafi semakin luas, karena aku adalah santri yang unik bagi mereka, menjadi Salafi tapi kuliah di filsafat.<br />Suatu hari di tahun awal 2006, aku memutuskan untuk masuk Muhammadiyah lewat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah UGM. Aku mulai intens mengikuti kajian tafsir Ustadz Dr. Yunahar Ilyas, Lc di kantor pusat Muhammadiyah Yogyakarta. Ada hal lain yang kutemui. Ustadz Yunahar lulusan Saudi Arabia, sama dengan Ustadz-Ustadz kenamaan Salafi yang juga menempuh studi di negeri yang didirikan Keluarga Saud itu, yakni gaya ceramah Ustadz Yunahar yang lebih soft dan lebih mengedepankan analogi. Tidak pernah beliau menyerang filsafat, malahan mengatakan filsafat dibutuhkan untuk menghadang musuh-musuh Islam. Aku terheran-heran. Kok bisa beda ya? Kuperhatikan face ustadz Yuhanar, kumis menghiasi wajahnya. Jenggot hanya sedikit. Tak pernah kulihat Ustadz Yunahar memakai kopiah haji meskipun beliau sudah naik haji berkali-kali. Hanya kopiah hitam nasional yang menurut beberapa teman Salafi, tidak Islami. Kuperhatikan celana beliau, berjuntai melewati mata kaki. Aku bertanya, kenapa “Ustadz” satu ini berbeda dengan Ustadz-Ustadz Salafi-ku?<br />Keherananku semakin kentara ketika Ustadz Faturahman Kamal mengantikan beberapa kali kajian Ustadz Yunahar. Ustadz Faturahman adalah alumni Universitas Islam Madinah yang diklaim sebagai salah satu pusat keilmuan Salafi. Gaya ceramah beliau berbeda. Bahkan sesekali beliau membicarakan geliat dakwah kampus yang menguraikan ketidakwajaran halaqoh dakwah, yang secara eksplisit mengarah kepada Salafi.<br />Aku kembali bertanya-tanya, apakah klaim Salafi sebagai firqoh yang paling benar sebagaimana yang berbuih-buih disampaikan oleh para Ustadznya BENAR? Sementara itu, senior satu kamarku yang melepasku dalam kebimbangan sendirian, meninggalkan Jogja. Dia sudah lulus kuliah dan hendak pulang kampung untuk mencari pekerjaan demi mempersiapkan lamarannya kepada salah satu teman dari asrama putri.<br />Kuliahku berjalan lancar. IPK-ku semakin hari semakin naik. Aku semakin menikmati perkuliahan dan uraian-uraian filosofis yang disampaikan dosen. Kajian Salafi mulai jarang kuikuti, kecuali kajian Ustadz Ridwan Hamidi yang tak bisa kutinggalkan sama sekali. Aku teramat suka dengan Ustadz Ridwan, yang seringkali mendapat ejekan dari kelompok Salafi yang lain, karena ceramah beliau yang lembut dan sering membuat jiwaku tentram.<br />Singkat cerita, bulan Februari ini aku akan diwisuda. Menjadi lulusan terbaik fakultas Filsafat UGM untuk wisuda periode pertama di tahun 2010 dengan IPK 3,61. Penampilanku sudah biasa. Tak ada lagi celana jingkrang di atas mata kaki dan jenggot panjang yang awut-awutan. Aku menjadi orang biasa. Aku tetap normal tidak menjadi gila dengan filsafat yang kupelajari. Aku masih sholat, baca Al Qur’an dan mempercayai Tuhan. Filsafat telah membuka wawasan dan perspektifku lebih luas dalam memandang dunia. Tidak seperti saat di Salafi dengan pola hitam-putih yang dibangun. Hidup dikurung dan dihiasi kebencian kepada orang lain dengan sekat “Kafir”, “Ahlul Bid’ah” dan “Kaum Sesat” yang didasarkan bingkai agama.<br />Bulan ini, aku bisa mengobati airmata Ibu dan kekecewaan Bapak beberapa tahun lalu. Hari ini aku bahagia tanpa harus kehilangan keIslamanku. Malahan aku menemukan Islam yang damai lewat uraian Ustadz Yunahar Ilyas dan Ustadz Faturrahman Kamal.<br />Aku tak peduli dengan sindiran keputusanku keluar dari Salafi. Terserah dibilang orang yang futur, tersesar dari jalan dakwah, atau sebutan menyakitkan lainnya. Aku tak peduli sama sekali. Yang penting aku masih menyembah Tuhan, masih mendengarkan Al Qur’an dan Hadist, masih sholat, puasa, mendengarkan ceramah, dan bisa berbakti kepada orangtuaku. Aku punya jalan hidup sendiri dan punya kekuatan pikiran untuk mengarahkannya kemana. Aku sudah tak peduli dengan omongan-omongan negatif tentang keadaanku sekarang. Terserah mereka mau bilang apa…<div>
NB: Kutuliskan cerita ini setelah membaca berita penerimaan mahasiswa baru Universitas Islam Madinah diadakan di Pesantren Gontor yang notabene bukan pesantren Salafi. Kenapa pemerintah Saudi lebih percaya kepada Gontor daripada Pesantren-Pesantren Salafi yang saat ini sudah berdiri di berbagai kota di Indonesia??? Entahlah…Sumber kisah nyata ini bisa anda klik di judul diatas.<br />
Semoga postingan ini bermanfaat<br />
<br />
<div style="border: 1px solid #ccc; height: 150px; overflow: auto; padding: 1px; width: 100%px;">
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/06/sejarah-dan-implikasi-ke-atas.html">Sejarah Dan Implikasi Ke Atas Masyarakat</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/06/wahabi-anak-kandung-kristen-tapi.html">Wahabi Anak Kandung Kristen Tapi Mendurhakainya</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/06/wahabi-atau-sunni-yang-mirip-dengan.html">Wahabi atau Sunni yang Mirip dengan Kristen</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/06/melihat-wahabi-lebih-jauh-lagi.html">MELIHAT WAHABI LEBIH JAUH LAGI</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/07/wahabi-dan-sunni-mungkinkah-bisa-bersatu.html">Wahabi Dan Sunni Mungkinkah Bisa Bersatu</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/07/orang-wahabi-jangan-baca-ini-agar-tidak.html">Orang Wahabi Jangan Baca Ini Agar Tidak SEWOT</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/07/kisah-nyatabahayanya-faham-salafiwahabi.html" target="_blank">KISAH NYATA:BAHAYANYA FAHAM SALAFI/WAHABI</a>
</div>
<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com83tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-76344806428112182372012-07-23T03:27:00.000-07:002012-09-03T21:22:44.457-07:00Orang Wahabi Jangan Baca Ini Agar Tidak SEWOT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Aku Bosan dengan wahabi,aku muak dengan wahabi aku benci wahabi,kata kata seperti ini sering kali aku dengar kalau pas lagi bereng ngumpul sama teman teman.<br />
Aku kira hanya aku seorang yang sebel sama orang wahabi,sibuk mikirin faham wahabi yang semakin dipelajari semakin gak ketahuan ngalor wetan-ne temor berek-e alias amburadul.<br />
Apalagi pas kalau ada orang wahabi komentar di blog Blogger sunni yang lagi membongkar kedog Wahabi wih...hihihi...orang wahabi kayak orang kebakaran jenggot,dia mencaci maki membela faham wahabi dengan cacian dan kata kata kotor yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan Postingan yang di Posting oleh Blogger sunni.<br />
<br />
(Anda bisa melihat kata kata kotor para kaum wahabi yang tidak berakhlaqul karimah di sarkub.com,http://mahrusaligpl.blogspot.com/,<a href="http://situsbloggermuslim.blogspot.com/">Situs Blogger Muslim</a>)<br />
<div>
Kata kata mereka dan tingkah laku mereka sungguh sangat tidak sesuai dengan Apa yang tlah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.</div>
<div>
Sudah lama saya sering berdebat dengan orang wahabi,baik berhadap hadapan maupun lewat internet,namun sayangnya sampai saat ini masih belum ada yang bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan dengan dalil oleh orang orang wahabi/salafi yang katanya selalu berpegang teguh kepada alqur'an dan hadits.</div>
<div>
aku rasa mereka harus membuat nama baru saja,nama salafi dan wahabi sudah sangat jelas SESATNYA.</div>
<div>
WAHABI/SALAFI adalah islam palsu,pembawa kehancuran islam dari dalam dan antek nasrani sejati,adik ipar syi'ah.</div>
<div>
hemm..sepertinya sedikit lega deh,setelah mengeluarkan uneg uneg yang tertahan.</div>
<div>
so..buat kaum wahabi dan siapapun yang berfaham wahabi,harap kalau komentar yang enak,yang baik dan pakailah dalil,agar kita (kaum muslimin yang waras ini gak ikut stres kayak kalian).</div>
<div>
<br />
<br />
<div style="border: 1px solid #ccc; height: 150px; overflow: auto; padding: 1px; width: 100%px;">
<br />
<div>
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/06/sejarah-dan-implikasi-ke-atas.html">Sejarah Dan Implikasi Ke Atas Masyarakat</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/06/wahabi-anak-kandung-kristen-tapi.html">Wahabi Anak Kandung Kristen Tapi Mendurhakainya</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/06/wahabi-atau-sunni-yang-mirip-dengan.html">Wahabi atau Sunni yang Mirip dengan Kristen</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/06/melihat-wahabi-lebih-jauh-lagi.html">MELIHAT WAHABI LEBIH JAUH LAGI</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/07/wahabi-dan-sunni-mungkinkah-bisa-bersatu.html">Wahabi Dan Sunni Mungkinkah Bisa Bersatu</a></div>
<div>
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/07/orang-wahabi-jangan-baca-ini-agar-tidak.html" target="_blank">Orang Wahabi Jangan Baca Ini Agar Tidak SEWOT</a></div>
</div>
<br /></div>
</div>
Unknownnoreply@blogger.com41tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-65732142666581026742012-07-19T04:18:00.001-07:002012-07-19T04:18:35.768-07:00Wahabi Dan Sunni Mungkinkah Bisa Bersatu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Mungkinkah Sunni Dan Wahabi Bisa Bersatu?<br />
Pertanyaan seperti ini banyak dilontarkan oleh orang orang yang masih belum begitu faham mengenai faham wahabi,sejarah berdirinya wahabi dan sepak terjang kaum wahabi.<br />
Saya juga sering menjumpai banyak komentar seperti diatas dibeberapa situs yang membahas ahlus sunnah wal jama'ah (ASWAJA/SUNNI) dan Salafi/Wahabi.<br />
Kenapa mereka mempunyai pendapat seperti itu?<br />
Mereka mempunyai pendapat seperti dikarenakan mereka tidak mengetahui dan memahami apa itu wahabi,bagaimana sejarah berdirinya wahabi,siapa yang mendirikan wahabi,siapa panutan wahabi,bagaimana sepakterjang wahabi.<br />
Yang selalu tidak bisa berdamai dan bersatu itu adalah golongan wahabi sendiri,bukan golongan sunni.<br />
Sunni adalah kelompok islam yang paling benar dan paling besar,lalu kenapa wahabi berpecah diri dan memecah belah golongan islam sunni dengan dalih bid'ah dan dengan angkara murka <span style="background-color: white;">sampai sampai mengumpat,membunuh bahkan sampai mengebom orang islam yang tidak sefaham dengan mereka,seperti yang dilakukan golongan wahabi kepada kaum sunni?</span><br />
kata Bid'ah adalah sesuatu yang sangat jelek dalam agama islam,sesuai dengan sabda rasulullah SAW<br /><br /><span style="font-size: large;">كُلُّ بِدْعَةٍ حَسَنَةٍ ضَلاَ لَةٌ وَكُلُّ ضَلاَ لَةٍ فِى النَّارِ</span><br />“Semua bid’ah yang baik sesat, dan semua yang sesat masuk neraka”.<br />
Siapa Yang Menempati Neraka?<br />
Yang Menempati neraka tak lain hanyalah orang orang kafir dan syaythan/setan dan Iblis,mereka penghuni neraka yang kekal.<br />
Selain mereka yang menghuni neraka adalah kelompok orang orang munafik,fasik dan dhalim.<br />
kalau melihat dari sini maka pantaslah apabila golongan sunni tidak terima mereka dikatakan golongan setan dan kafir.<br />
orang wahabi selalu saja dengan gampangnya mengatakan ini bid'ah,ini kafir/kufur dll.<br />
apakah mereka tidak sadar akan ucapan mereka yang sebenarnya sangat menyakitkan dan ssangat tidak berdasar bahkan sebenarkan menjadi bumerang bagi mereka sendiri?!!<br />
lalu bisa orang islam menerima apabila dia dikatakan kafir?<br />
bisakah menerima orang yang tidak berzina dikatakan berzina?<br />
bisakah menerima orang yang tidak mencuri dikatakan mencuri?<br />
tentu tidak!<br />
apalagi golongan sunni,mereka tidak akan menerima,karna mereka sadar,apabila mereka dikatakan ahlul bid'ah,berarti mereka dan orang tua mereka,saudara mereka,tetangga mereka,guru guru mereka para salafush shahih yang mereka kagumi seperi imam syafi'i,hambali dll adalah ahlul bid'ah.<br />
Kesimpulannya:<br />
Yang merusak dan mencari cari celah perpecahan itu adalah golongan salafi/wahabi.<br />
Sunni hanyalah kelompok yang menjadi obyek cacian dan pembataian kaum wahabi dan syi'ah.<br />
Dan kalau ada orang sunni membuat artikel yang mencaci balik kepada wahabi dan syi'ah apakah salah?<br />
Apakah orang sunni harus tidak punya rasa marah?<br />
apakah orang sunni harus selalu menjadi bulan bulanan?<br />
Mohon bagi semua kaum muslim yang tidak faham mengenai wahabi dan syi'ah jangan langsung menyatakan sunni suka membantah dan menghina wahabi dan syi'ah.<br />
karna sebelum mereka ada,kami SUNNI AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH SUDAH ADA DAN HIDUP RUKUN,TENANG DAN TUMA'NINAH MELAKSANAKAN KEWAJIBAN KEWAJIBAN DALAM ISLAM DAN SUNNAH RASULULLAH SAW.<br />
Semoga postingan ini bisa memberi pencerahan bagi anda yang menganggap sunni suka menghina wahabi dan syi'ah.<br />
<br />
<div style="border: 1px solid #ccc; height: 150px; overflow: auto; padding: 1px; width: 100%px;">
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/suapan-semangat-buat-nu.html">suapan semangat buat NU</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/suapan-semangat-buat-nu.html">Ahlus Sunnah Wal Jama'ah</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tawil-imam-bukhari-membungkam-wahabi.html">ta'wil imam bukhari membungkam wahabi junior</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hadits-penjelasan-khawarij.html">Hadits Penjelasan Khawarij</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-kaum-wahabi.html">ciri ciri kaum wahabi</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sebaian-pengurus-nupun-terjangkit-virus.html">sebaian pengurus NUpun terjangkit virus wahabi</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-shalat-rebo-wekasan.html">hukum shalat rebo wekasan</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabiyah-mengkafirkan-umat-islam-tanpa.html">Wahabiyah Mengkafirkan Umat Islam Tanpa Alasan Yang Benar</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi-tak-berkutik.html">Wahabi Tak Berkutik</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/mengenai-puasa-rajab.html">Mengenai Puasa Rajab</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahhabi.html">Wahhabi</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi.html">Wahabi</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/debat-aswaja-vs-wahabi-di-universitas.html">Debat Aswaja vs Wahabi di Universitas Melbourne</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/siapa-wahabi.html">Siapa Wahabi</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-berdoa-dengan-tawassul.html">Hukum Berdo’a dengan Tawassul</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/orang-yang-bisa-memberi-syafaat.html">Orang Yang Bisa Memberi Syafa’at</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_5704.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (6)</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_8972.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (5)</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_2809.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (4)</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_1445.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (3)</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_22.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (2)</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (1)</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tidak-semua-perkara-yang-baru-itu-bidah.html">tidak semua perkara yang baru itu bid'ah</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-wahabi.html">Ciri Ciri Wahabi</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ulama-ahlus-sunnah-wal-jamaah-menentang.html">Ulama Ahlus sunnah wal jama'ah Menentang Aqidah Tasjim Tasybih Ibnu Taimiyah</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabimaulid-nabi-bidahperingatan-abdul.html">wahabi:maulid nabi bid'ah,peringatan abdul wahhab wajib</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-menyiram-kuburan-dengan-air-bunga.html">Hukum Menyiram Kuburan dengan Air Bunga</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ibnu-harzaham-yang-akan-membakar-kitab.html">Ibnu Harzaham Yang Akan membakar kitab Ihya '</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tafsir-qs-al-mulk-ayat16.html">tafsir QS Al-Mulk ayat16</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahhabi-sect.html">Wahhabi sect</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/movement-history-of-wahhabism.html">Movement history of Wahhabism</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sejarah-gerakan-wahhabisme.html">Sejarah Gerakan Wahhabisme</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sekte-wahabi.html">sekte wahabi</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/mengenai-tawassulistighatsah.html">mengenai tawassul/istighatsah</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/salah-satu-kesesatan-ibnu-taimiyah.html">Salah satu kesesatan Ibnu Taimiyah Bahwa Neraka Akan Punah</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/dalil-tawassul-bag-1.html">dalil tawassul bag 1</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/kitab-rekayasa-wahabi.html">KITAB REKAYASA WAHABI</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/terjemahan-kitab-talim-mutaallim.html">Terjemahan Kitab Ta’lim Muta’allim</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hujjah-imam-hanafi-dalam-kitab-alwasiat.html">Hujjah Imam Hanafi dalam Kitab Alwasiat) Kalahkan Aqidah sesat salafy/wahaby</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/06/sejarah-dan-implikasi-ke-atas.html">Sejarah Dan Implikasi Ke Atas Masyarakat</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/06/wahabi-anak-kandung-kristen-tapi.html">Wahabi Anak Kandung Kristen Tapi Mendurhakainya</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/06/wahabi-atau-sunni-yang-mirip-dengan.html">Wahabi atau Sunni yang Mirip dengan Kristen</a><br /><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/06/melihat-wahabi-lebih-jauh-lagi.html">MELIHAT WAHABI LEBIH JAUH LAGI</a><br />
<div>
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/07/wahabi-dan-sunni-mungkinkah-bisa-bersatu.html" target="_blank">Wahabi dan Sunni Mungkinkah Bisa Bersatu</a></div>
</div>
<br />
</div>
Unknownnoreply@blogger.com16tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-34071433692156715732012-06-15T20:23:00.000-07:002012-06-15T20:23:08.499-07:00Sejarah Dan Implikasi Ke Atas Masyarakat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<object width="320" height="266" class="BLOGGER-youtube-video" classid="clsid:D27CDB6E-AE6D-11cf-96B8-444553540000" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,40,0" data-thumbnail-src="http://2.gvt0.com/vi/MsLK_dJWBuY/0.jpg"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/MsLK_dJWBuY&fs=1&source=uds" />
<param name="bgcolor" value="#FFFFFF" />
<param name="allowFullScreen" value="true" />
<embed width="320" height="266" src="http://www.youtube.com/v/MsLK_dJWBuY&fs=1&source=uds" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true"></embed></object></div>
<br />
<br />
inilah video Ustadz shahul hamid yang menjelaskan mengenai wahabi.<br />
insya allah dengan mengkaji ini anda akan lebih faham mengenai wahabi dan betapa bahayanya wahabi.<br />
silahkan anda tonton dan selamat mengaji,semoga allah selalu mencurahkan hidayahnya buat kita amin.<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="border: 1px solid #ccc; height: 250px; overflow: auto; padding: 1px; width: 100%px;">
<br />
<ul>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/06/wahabi-atau-sunni-yang-mirip-dengan.html">Wahabi atau Sunni yang Mirip dengan Kristen</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/06/melihat-wahabi-lebih-jauh-lagi.html">MELIHAT WAHABI LEBIH JAUH LAGI</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sekte-wahabi.html">sekte wahabi</a> </li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/kitab-rekayasa-wahabi.html">KITAB REKAYASA WAHABI</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/06/wahabi-anak-kandung-kristen-tapi.html">Wahabi Anak Kandung Kristen Tapi Mendurhakainya</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sejarah-gerakan-wahhabisme.html">Sejarah Gerakan Wahhabisme</a>
</li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/mengenai-tawassulistighatsah.html">mengenai tawassul/istighatsah</a>
</li>
</ul>
</div>
<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-43830552617608107852012-06-15T12:11:00.000-07:002012-06-15T12:11:55.618-07:00Wahabi Anak Kandung Kristen Tapi MendurhakainyaWahabi adalah anak kandung agama kristen tapi mendurhakainya,kenapa wahabi dikatakan anak kandung kristen?<br />
ini adalah fakta,coba anda lihat faham wahabi,coba anda lihat sejarah berdirinya wahabi!<br />
anda masih belum faham atau belum percaya?<br />
silahkan anda baca ini " <a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sejarah-gerakan-wahhabisme.html" target="_blank">Sejarah Gerakan Wahhabisme</a>" untuk mengetahui sejarah wahabi,dengan melihat sejarah anda akan lebih faham dan insya allah anda akan tahu kenyataannya,bahwa wahabi adalah alat penghancur islam yang dibuat oleh orang kristen.<br />
silahkan anda baca "<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/apakah-allah-berada-di-langit.html" target="_blank">Apakah Allah berada di Langit?</a>" agar anda tahu seperti apa faham wahabi itu.<br />
silahkan anda baca"<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_5704.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (6)</a> <a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_8972.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (5)</a> <a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_2809.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (4)</a> <a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_1445.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (3)</a> <a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_22.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (2)</a> <a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (1)</a> agar anda tahu sepak terjangnya para pemeluk agama wahabi.<br />
Wahabi ternyata durhaka kepada ibunya (agama kristen) dengan mencaci maki dan mempersulit pembangunan gereja,namun setelah ada ketegangan dengan kristen wahabi itu sembunyi,dan menjadikan sunni sebagai kambing hitamnya.<br />
contohnya,siapa pertama kali mencaci agama kristen di internet?<br />
dari pihak yang mengaku islam ternyata hanya wahabi (islam palsu) ini yang pertama tama mencaci kristen,setelah itu wahabinya lenyap dan berbelok menyerang orang islam,alhasil islam dan kristen berperang,baik di internet maupun di dunia nyata.<br />
jadi berhati hatilah dari makar busuk kaum wahabi.<br />
<span style="font-size: large;">Artikel terkait:</span><br />
<br />
<ol>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/06/wahabi-atau-sunni-yang-mirip-dengan.html">Wahabi atau Sunni yang Mirip dengan Kristen</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/06/melihat-wahabi-lebih-jauh-lagi.html">MELIHAT WAHABI LEBIH JAUH LAGI</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sekte-wahabi.html">sekte wahabi</a> </li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/kitab-rekayasa-wahabi.html">KITAB REKAYASA WAHABI</a></li>
</ol>Unknownnoreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-25439400863174470952012-06-15T11:46:00.000-07:002012-06-15T11:47:47.221-07:00Wahabi atau Sunni yang Mirip dengan KristenArtikel Ngawur kaum <a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi.html" target="_blank">wahabi</a> yang tak berilmu memang sangat membahayakan.<br />
anda bisa baca artikel dibawah ini,saya langsung copy paste seutuhnya agar ini sangat jelas buat anda.<br />
silahkan anda yang menetukan,siapa yang benar menurut anda,<b><span style="color: red;">sunni apa wahabi?</span></b><br />
<br />
<b><a href="http://rohanijasmani.blogspot.com/2012/06/wahabi-ataukah-sunni-yang-membela.html" target="_blank">Wahabi ataukah Sunni yang Membela Kristen</a></b><br />
<br />
Pembelaan Kaum Wahabi Terhadap Nasroni Ternyata Bukan Hisapan Jempol Belaka<br />
Dalam kesempatan kali ini saya akan posting artikel yang asli saya ambil dari postingan orang wahabi.<br />
Postingan Pertama:<br />
1. <a href="http://yesuspaulu.blogspot.com/2012/06/sunni-pembela-kristen-agama-sesat.html">Sunni Pembela Kristen Agama Sesat</a><br />
<br />
kaum sunni dengan bangga memosting artikel yang membela kristen,dan mencaci pengikut salafus-shalih dengan nama wahabi<br />
<a href="http://ahabiy.blogspot.com/2012/03/wahabi-berfatwa-untuk-menghancurkan.html">wahabi berfatwa untuk menghancurkan gereja</a><br />
RIMANEWS - Dewan Ahlul Bait Sedunia mengutuk fatwa terbaru yang dikeluarkan oleh pejabat keagamaan Arab Saudi, yang menyerukan penghancuran semua gereja di Semenanjung Arab.<br />
<br />
Fatwa terakhir Mufti Agung Sheikh Abdulaziz bin Abdullah dikeluarkan sebagai respon terhadap keputusan parlemen Kuwait pekan lalu, yang melarang pembangunan gereja-gereja baru di negara itu.<br />
<br />
"Mengingat negara Teluk Persia kecil dan merupakan bagian dari Semenanjung Arab, maka perlu untuk menghancurkan semua gereja-gereja di wilayah itu," kata Sheikh Abdulaziz seperti dilaporkan media Arab.<br />
<br />
Dewan Ahlul Bait Sedunia dalam sebuah pernyataan pada Selasa (27/3) mengatakan, "Pertama-tama, Mufti Wahabi tidak mewakili Islam. Dunia harus tahu bahwa agama yang sekarang sedang dipublikasikan di Arab Saudi, bukan Islam yang sesungguhnya." <br />
<br />
Pernyataan itu menambahkan bahwa isi fatwa baru tersebut bertentangan dengan perintah Allah Swt serta sunnah Nabi Muhammad Saw dan keturunannya. Oleh karena itu, ditolak tidak hanya oleh komunitas Syiah, tetapi juga oleh Muslim Sunni.<br />
<br />
Dewan Itu mencatat bahwa sepanjang sejarahnya, Islam telah hidup berdampingan dengan umat Kristen dan Yahudi dan fatwa seperti itu tidak pernah dikeluarkan oleh Rasul Saw, keturunannya, dan khalifah Islam selanjutnya.<br />
<br />
"Selain Rasul Saw, keturunannya, dan para sahabat, juga tidak ada ulama yang pernah mengeluarkan fatwa seperti itu selama 1.400 tahun terakhir," tambahnya.<br />
<br />
"Karena itu, Mufti Agung Wahabi telah mengeluarkan fatwa di luar kerangka yurisprudensi Islam dan belum pernah dikeluarkan oleh pusat-pusat ilmiah besar umat Islam," tegas pernyataan itu.<br />
<br />
Menurut Dewan Ahlul Bait Sedunia, fatwa tersebut juga merupakan intervensi terang-terangan dalam urusan internal negara-negara Muslim lainnya, karena Mufti Saudi mengeluarkan fatwa tidak hanya terbatas untuk wilayah Saudi, tapi sudah termasuk Semenanjung Arab secara keseluruhan.<br />
<br />
Dewan Ahlul Bait Sedunia juga mengecam sikap bungkam para cendekiawan Muslim dalam menanggapi fatwa yang merusak citra Islam itu.<br />
<br />
"Bukankah ulama dari berbagai mazhab di Mesir, Irak, Tunisia, Suriah, Lebanon, Yaman, Jazirah Arab dan belahan dunia lain, seharusnya mereaksi fatwa yang memberikan gambaran tidak benar mengenai Islam di dunia?" tanyanya.<br />
<br />
Di akhir pernyataannya, Dewan Ahlul Bait Sedunia mengkritik organisasi internasional hak asasi manusia serta pemerintah Barat dan Kristen atas dukungan mereka terhadap radikalisme kelompok Wahabi.<br />
Sunni Menentang Jihad agung para salafus-shalih karna mereka mencintai kristen,dalih toleran kepada musuh nyata kaum muslim.<br />
coba anda lihat,didaerah yang penduduk islam sedikit maka selalu saja kaum kristen sesat itu menekan dan menjadikan kaum muslim sebagai budak.<br />
masjid tidak mendapat izin untuk dibangun dan sebagainya,itulah sikap asli para kristen sesat.<br />
ironisnya malah mereka mendapat bantuan yang gigih dari sunni yang mengaku ngaku islam.<br />
<br />
<br />
Postingan Kedua<br />
2. <a href="http://yesuspaulu.blogspot.com/2012/06/sunni-wajah-baru-kristen-agama-sesat.html">Sunni Wajah Baru Kristen Agama Sesat</a><br />
<br />
Kenapa Sunni khususnya nahdliyin membenci salafi yang mereka panggil dengan wahabi?<br />
Banyak Jawaban yang perlu untuk menuntaskan jawaban dari pertanyaan diatas,namun dalam kesempatan kali ini saya akan sedikit memberi jawaban mengenai pertanyaan diatas.<br />
sunni yang khususnya warga NU itu tak lain adalah wujud lain dari wajah kristen dan yahudi.<br />
Bukti yang paling Rasional Bahwa mereka adalah wajah baru dari kristen dan yahudi adalah:<br />
1. mereka sama sama membuat perayaan,kalau krsiten membuat perayaan memperingati hari lahirnya yesus sedangkan sunni mengadakan maulid nabi.<br />
hari lahir yesus dan maulid nabi itu cuma beda nama,namun hakekatnya sama,sama saja dengan menyebutkan judi dengan togel,keduanya memang beda dalam kalimat dan penyebutannya,namun hakekatnya sama saja,kedua duanya adalah judi dan sama sama haram.<br />
2. orang sunni melakukan ritual yang sama dengan nasrani/kristen dalam pengagungan pada tokoh mereka.<br />
mereka sama sama mencari berkah melalui barang barang orang yang mereka sucikan.<br />
orang kristen mensucikan gambar salib,jubah yesus,air dari pastur dll.<br />
orang sunni mencari berkah dengan air dari kyai,akik,rajah,jubah para kyai mereka dll.<br />
sangat sangat sama antara keduanya,karna keduanya memang satu namun lain wajah,mereka hanya berkedok islam,namun intinya merekalah penghancur islam.<br />
3. sunni adalah suatu golongan yang mengaku islam namun selalu berada di barisan terdepan membela kristen.<br />
alasan mereka adalah toleran,toleran pastinya ada batasnya,allah sudah berfirman dalam surat alkafirun:<br />
<br />
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (١<br />
<br />
لا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (٢<br />
<br />
وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (٣<br />
<br />
وَلا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (٤<br />
<br />
وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (٥<br />
<br />
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (٦<br />
<br />
1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, <br />
<br />
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. <br />
<br />
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. <br />
<br />
4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, <br />
<br />
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. <br />
<br />
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."<br />
<br />
Di surat al-kafirun ini hanya menunjukkan bahwa orang islam sekedar tidak perlu membenci dan mencegah perbuatan mereka,apabila mereka memang hidup bersama dengan kita.BUKAN membantu dan ikut ikutan apa yang mereka jalani.<br />
tapi apabila mereka (orang kristen,yahudi) menggangu kaum muslim,maka kaum muslim wajib memerangi mereka,dan hal seperti itu hanyalah pengikut salaflah yang melaksanakan,sedangkan kaum sunni hanya ngomong saja tidak ada tindakan yang mendukung.<br />
Lihatlah Gerakan amaliyah mulya Para Ulama' salaf dalam menghalang besarnya Gereja,namun mendapat Hujatan dari para ulama' sunni (si wajah baru kristen dan yahudi).<br />
dimana mana kaum salafilah yang tak kenal lelah memerangi kaum kristen bodoh nan sesat laknatullah.<br />
kaum sunni hanyalah budak mereka.<br />
silahkan anda baca juga artikel yang berjudul <a href="http://yesuspaulu.blogspot.com/2012/06/sunni-pembela-kristen-agama-sesat.html">Sunni Pembela Kristen Agama Sesat</a> insya allah anda lebih faham lagi bahwa sunni itu adalah wajah baru dari kristen agama bodoh.<br />
Sebelum anda menyimpulakan,alangkah lebih baiknya anda baca postingan postingan yang ada disini,anda kaji lalu fahami dan tentukan,wahabi ataukah sunni yang menjadi anjing kristen?<br />
<br />
<div style="border: 1px solid #ccc; height: 250px; overflow: auto; padding: 1px; width: 100%px;">
<br />
<ul>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-mengamalkan-hadits-dhoif.html">Hukum Mengamalkan Hadits Dho'if</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hadits-shahih-yang-di-dhoifkan-kaum.html">Hadits Shahih Yang Di-Dhoifkan Kaum Wahhabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/apakah-allah-berada-di-langit.html">Apakah Allah berada di Langit?</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/taqlid-dan-ijtihad.html">Taqlid dan Ijtihad</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/pentingnya-belajar-ilmu-agama-secara.html">Pentingnya Belajar Ilmu Agama Secara Talaqqi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/suapan-semangat-buat-nu.html">suapan semangat buat NU</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ahlus-sunnah-wal-jamaah.html">Ahlus Sunnah Wal Jama'ah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tawil-imam-bukhari-membungkam-wahabi.html">ta'wil imam bukhari membungkam wahabi junior</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hadits-penjelasan-khawarij.html">Hadits Penjelasan Khawarij</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-kaum-wahabi.html">ciri ciri kaum wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sebaian-pengurus-nupun-terjangkit-virus.html">sebaian pengurus NUpun terjangkit virus wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-shalat-rebo-wekasan.html">hukum shalat rebo wekasan</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabiyah-mengkafirkan-umat-islam-tanpa.html">Wahabiyah Mengkafirkan Umat Islam Tanpa Alasan Yan...</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi-tak-berkutik.html">Wahabi Tak Berkutik</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/mengenai-puasa-rajab.html">Mengenai Puasa Rajab</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi.html">Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/debat-aswaja-vs-wahabi-di-universitas.html">Debat Aswaja vs Wahabi di Universitas Melbourne</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/siapa-wahabi.html">Siapa Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-berdoa-dengan-tawassul.html">Hukum Berdo’a dengan Tawassul</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/orang-yang-bisa-memberi-syafaat.html">Orang Yang Bisa Memberi Syafa’at</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_5704.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (6)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_8972.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (5)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_2809.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (4)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_1445.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (3)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_22.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (2)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (1)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tidak-semua-perkara-yang-baru-itu-bidah.html">tidak semua perkara yang baru itu bid'ah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-wahabi.html">Ciri Ciri Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ulama-ahlus-sunnah-wal-jamaah-menentang.html">Ulama Ahlus sunnah wal jama'ah Menentang Aqidah Tasjim Tasybih Ibnu Taimiyah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabimaulid-nabi-bidahperingatan-abdul.html">wahabi:maulid nabi bid'ah,peringatan abdul wahhab wajib</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-menyiram-kuburan-dengan-air-bunga.html">Hukum Menyiram Kuburan dengan Air Bunga</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ibnu-harzaham-yang-akan-membakar-kitab.html">Ibnu Harzaham yang akan membakar kitab ihya'</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tafsir-qs-al-mulk-ayat16.html">tafsir QS Al-Mulk ayat16</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sejarah-gerakan-wahhabisme.html">Sejarah Gerakan Wahhabisme</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sekte-wahabi.html">sekte wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/mengenai-tawassulistighatsah.html">mengenai tawassul/istighatsah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/salah-satu-kesesatan-ibnu-taimiyah.html">Salah satu kesesatan Ibnu Taimiyah Bahwa Neraka Akan Punah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/dalil-tawassul-bag-1.html">dalil tawassul bag 1</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/kitab-rekayasa-wahabi.html">KITAB REKAYASA WAHABI</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/terjemahan-kitab-talim-mutaallim.html">Terjemahan Kitab Ta’lim Muta’allim</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hujjah-imam-hanafi-dalam-kitab-alwasiat.html">Hujjah Imam Hanafi dalam Kitab Alwasiat) Kalahkan Aqidah sesat salafy/wahaby</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/06/melihat-wahabi-lebih-jauh-lagi.html">MELIHAT WAHABI LEBIH JAUH LAGI</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/06/wahabi-atau-sunni-yang-mirip-dengan.html" target="_blank">Wahabi atau Sunni yang Mirip dengan Kristen</a></li>
</ul>
</div>
<br />
<br />Unknownnoreply@blogger.com15tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-62828517933150218782012-06-09T23:10:00.000-07:002012-06-09T23:12:13.330-07:00MELIHAT WAHABI LEBIH JAUH LAGI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Untuk Mengetahui Tanda Tanda Wahabi dan mengetahui Gerakan Mereka Mari kita lihat lebih jauh lagi mengenai mereka dipostingan kali ini yang saya beri judul <a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/06/melihat-wahabi-lebih-jauh-lagi.html" target="_blank">MELIHAT WAHABI LEBIH JAUH LAGI</a>.<br />
semoga artikel ini ada faidahnya buat kaum muslimin ajma'in.<br />
mengenai <u>Ciri-Ciri Wahabi</u> silahkan anda klik <a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-wahabi.html" target="_blank">Ciri Ciri Wahabi</a><b>Siapa Yang Dibela Wahabi?</b> silahkan anda baca artikel ini:<br />
<br />
Bagi orang yang memiliki dua mata yang mampu memandang kebenaran, cobalah buka kedua matamu pasti kamu akan mengetahui bahwa Wahabiyah adalah pendukung pertama penjajahan barat terhadap negara-negara Islam. Tidak sampai di sini saja, apabila kamu mengikuti sejarah Muhammad ibn Abdul Wahhab dan para pemimpin Wahabiyah setelahnya, kamu tidak akan pernah menemukan upaya nyata mereka dalam mensejahterakan umat, menegakkan keadilan, mencegah kedzaliman dan melawan kebodohan. Juga andil mereka dalam upaya perdamaian dan kesejahteraan.<br />
<br />
Tidak akan kamu temukan dalam sejarah mereka kecuali pengkafiran terhadap umat Islam dan tuduhan syirik, mewajibkan untuk memerangi mereka serta menghalalkan darah dan harta mereka. Dalam diri mereka yang ada hanyalah aqidah tajsim, tasybih, kufur, sesat dan pengingkaran ziarah makam Rasulullah dan makam orang-orang yang shalih untuk bertabarruk, dan pengkafiran terhadap orang yang mengatakan: “Wahai nabi pembawa rahmat mintakan syafaat untukku kepada Allah!!”. Dan mengingkari perayaan maulid nabi yang mulia seperti yang telah biasa dilakukan oleh kalangan ahlussunnah, mengharamkan membaca al Qur’an bagi umat Islam yang telah meninggal dunia, inilah rutinitas mereka tidak ada yang lain.<br />
<br />
Inilah satu-satunya tujuan mereka dengan kedok agama mereka menumpahkan darah umat Islam yang tidak berdosa, menghalalkan yang haram, dan menyebarkan fitnah demi fitnah. Sungguh licik hati mereka penuh dengan kedengkian dan kebencian serta suka membuat masalah pada umat.<br />
<br />
Bahkan, mereka jadikan barat sebagai qiblat dan mereka dukung para penjajah untuk menginjak-injak martabat negara-negara Arab dan Islam. Mereka adalah kepanjangan tangan musuh-musuh Islam yang dengan semaunya mereka permainkan Islam.<br />
<br />
Sedangkan permusuhan Wahabiyah kepada umat Islam secara gamblang bisa dilihat dari fatwa Nashiruddin al Albani ketika memberikan fatwa kepada penduduk palestina dengan mewajibkannya keluar dari Palestina, apa kemaslahatan dari ini semua? Dan untuk siapa kita tinggalkan Palestina jika kita mewajibkan penduduknya meninggalkan Palestina? Berapa harga fatwa ini? Orang yang cerdas adalah orang yang memahami isyarat ini. Siapa yang membayar al Albani untuk fatwanya ini???<br />
<br />
Inilah kenyataan dari apa yang telah mereka dilakukan, atau yang sedang mereka lakukan juga rencana busuk mereka di masa mendatang.<br />
<br />
Wahabiyah mengklaim bahwa mereka hanya mengikuti Nabi dan tidak membuat bid’ah. Aqidah mereka yang telah kita paparkan bersumber dari kitab-kitab mereka adalah saksi kebohongan mereka, jelas mereka pembuat bid’ah dalam aqidah. Dalam sebagian aqidah Wahabi mengikuti Yahudi, Fir’aun dan Hamman terbukti mereka berhujjah dengan aqidah orang-orang ini. Bahkan dalam hal menetapkan arah, batasan, tempat, duduk, bergerak, diam, berat, timbangan, lisan, mulut kepada Allah, mereka mengambil pernyataan Yahudi, Fir’aun dan Hamman. Juga Aqidah Wahabi yang mengatakan Allah berada di atas Arsy dengan dzat-Nya, di langit dengan dzat-Nya, Allah memiliki kursi di setiap langit untuk tempat dudukNya.<br />
<br />
Kami menantang mereka, apakah mereka siap untuk menunjukkan siapa yang mereka ikuti dalam hal itu? Apabila mereka berbicara atau menulis tidak ada yang diikuti oleh mereka dalam hal itu kecuali Fir’aun, Hamman, Yahudi danMusyabbihahsebagaimana hal itu terlihat jelas, sejelas matahari di siang bolong yang tidak terhalang mendung. Apabila kita<br />
<br />
beri waktu dari sekarang hingga dunia berakhir mereka tidak akan mampu untuk membuktikan satu hurufpun apa yang mereka selewengkan bahwa hal itu berdasarkan sabda Nabi, pendapat para sahabat, tabi’in atau dari seorang mujtahid Ahlussunnah Wal Jama’ah.<br />
<br />
Jadi Aqidah Wahabiyah adalah aqidah yang rapuh bahkan lebih rapuh dari sarang laba-laba. Tidak ada panutan mereka kecuali orang-orang bodoh dan kafir yang telah Allah kehendaki bahwa mereka sesat menyesatkan serta tidak ada cahaya dalam hati-hati mereka. Jadi Wahabiyah adalah pembawa bid’ah dan bukan muttabiah (orang yang mengikuti nabi).<br />
<br />
(Fadhoih al-Wahabiyah – Syaikh Fathi al-Mishri. Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dalam buku berjudul “Radikalisme Sekte Wahabiyah”)<br />
<div>
<b>mengenal muhaddits ahlus sunnah wal jama'ah dan muhaddits wahabi</b><br />
<br />
Para Ulama telah menetapkan kriteria yang ketat agar hanya benar-benar ‘orang yang memang memenuhi kriteria sajalah’ yang layak menyadang gelar muhaddits seperti yang diungkapkan oleh Imam Sakhowi tentang siapa Ahli Hadits (muhaddits) itu sebenarnya:<br />
“Menurut sebagian Imam hadits, orang yang disebut dengan Ahli Hadits (Muhaddits) adalah orang yang pernah menulis hadits, membaca, mendengar, dan menghafalkan, serta mengadakan rihlah (perjalanan) keberbagai tempat untuk, mampu merumuskan beberapa aturan pokok (hadits), dan meng- komentari cabang dari Kitab Musnad, Illat, Tarikh yang kurang lebih mencapai 1000 buah karangan. Jika demikian (syarat-syarat ini terpenuhi -pent) maka tidak diingkari bahwa dirinya adalah ahli hadits. Tetapi jika ia sudah mengena- kan jubah pada kepalanya, dan berkumpul dengan para penguasa pada masa- nya, atau menghalalkan (dirinya memakai-pent ) perhiasan lu’lu (permata-pent) dan marjan atau memakai pakaian yang berlebihan (pakaian yang berwarna-warni -pent). Dan hanya mempelajari hadits Al-Ifki wa Al-Butan. Maka ia telah merusak harga dirinya, bahkan ia tidak memahami apa yang dibicarakan kepadanya, baik dari juz atau kitab asalnya. Ia tidak pantas menyandang gelar seorang Muhaddits bahkan ia bukan manusia. Karena dengan kebodohannya ia telah memakan sesuatu yang haram. Jika ia menghalalkannya maka ia telah keluar dari Agama Islam” ( Lihat Fathu Al-Mughis li Al-Sakhowi, juz 1hal. 40-41).<br />
<br />
Sehingga yang layak menyandang gelar ini adalah ‘Para Muhaddits’ generasi awal seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Dawud, Imam Nasa’i, Imam Ibn Majah, Imam Daruquthni, Imam Al-Hakim Naisaburi, Imam Ibn Hibban dan lain-lain.<br />
<br />
Kapasitas Keilmuan Imam Bukhari r.a<br />
<br />
Ketika Imam Bukhari r.a. mengunjungi Bagdad, para ahli hadis di kota tersebut mendengar kedatangannya. Mereka hendak mengujinya dengan berbagai cara termasuk mencampuradukkan isi hadis untuk membingungkannya.<br />
<br />
Mereka juga mengacak-acak hadis dengan menukar-nukar perawinya. Tugas ini diserahkan kepada sepuluh orang yang masing-masing mengeluarkan sepuluh hadits palsu.<br />
<br />
Ketika Imam Bukhari menggelar majelis ilmu, mereka ikut bergabung di dalam majelis tersebut guna menanyakan kebenaran hadis-hadis yang telah direkayasa tersebut. Tidak lupa mereka juga mengundang ahli hadis dari luar Bagdad untuk meramaikan perdebatan yang akan terjadi.<br />
<br />
Satu per satu dari mereka mengemukakan hadis palsunya kepada Al-Bukhari dan beliau selalu menjawabnya dengan dua kata, “Tidak tahu,” …. “tidak tahu,”….. dan “tidak tahu.”<br />
<br />
Para undangan yang merupakan ahli hadis saling berpandangan satu sama lain. Sebagian dari mereka mengakui kalau Al-Bukhari memang benar-benar orang yang paham akan hadis, tetapi sebagian lain malah menyangsikan bahwa ia menguasai semua itu.<br />
Setelah kesepuluh dari mereka mengemukakan hadis rekayasanya, Al-Bukhari memandang orang pertama yang mengemukakan hadis. Dengan brilian ia mengoreksi isi hadis rekayasa itu satu per satu sekaligus menyusun kembali para perawinya dengan benar. Begitu juga dengan orang kedua hingga kesepuluh, ia koreksi satu per satu hadis yang mereka ajukan tanpa ada yang terlewat sedikit pun.<br />
Setelah itu, semua orang mengakui ketajaman, daya ingat, dan keistimewaan Imam Bukhari<br />
<br />
Kapasitas Keilmuan Syech Ngalbani<br />
<br />
Di kalangan salafi (wahabi), lelaki satu ini dianggap muhaddis paling ulung di zamannya. Itu klaim mereka. Bahkan sebagian mereka tak canggung menyetarakannya dengan para imam hadis terdahulu. Fantastis. Mereka gencar mempromosikannya lewat berbagai media. Dan usaha mereka bisa dikata berhasil. Kalangan muslim banyak yang tertipu dengan hadis-hadis edaran mereka yang di akhirnya terdapat kutipan, “disahihkan oleh Albani, ”. Para salafi itu seolah memaksakan kesan bahwa dengan kalimat itu Al-Albani sudah setaraf dengan Imam Turmuzi, Imam Ibnu Majah dan lainnya.<br />
Sebetulnya, kapasitas ilmu tukang reparasi jam ini sangat meragukan (kalau tak mau dibilang “ngawur”). Bahkan ketika ia diminta oleh seseorang untuk menyebutkan 10 hadis beserta sanadnya, ia dengan entengnya menjawab, “Aku bukan ahli hadis sanad, tapi ahli hadis kitab.” Si peminta pun tersenyum kecut, “Kalau begitu siapa saja juga bisa,” tukasnya.<br />
Namun demikian dengan over pede-nya Albani merasa layak untuk mengkritisi dan mendhoifkan hadis-hadis dalam Bukhari Muslim yang kesahihannya telah disepakati dan diakui para ulama’ dari generasi ke generasi sejak ratusan tahun lalu. Aneh bukan?</div>
<div>
orang wahabi mengatakan allah itu berwujud sama dengan makhluknya dan menganggap allah duduk di arsy diatas langit.</div>
<div>
untuk mengetahui dalilnya anda bisa lihat di <a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/apakah-allah-berada-di-langit.html" target="_blank">Apakah Allah berada di Langit?</a>untuk mengetahui mengenai wahabi lebih jauh lagi dan lebih mendalam lagi silahkan baca artikel artikel di bawah ini:<br />
<div style="border: 1px solid #ccc; height: 200px; overflow: auto; padding: 5px; width: 100%px;">
<br />
<ul style="text-align: left;">
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-mengamalkan-hadits-dhoif.html">Hukum Mengamalkan Hadits Dho'if</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hadits-shahih-yang-di-dhoifkan-kaum.html">Hadits Shahih Yang Di-Dhoifkan Kaum Wahhabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/apakah-allah-berada-di-langit.html">Apakah Allah berada di Langit?</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/taqlid-dan-ijtihad.html">Taqlid dan Ijtihad</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/pentingnya-belajar-ilmu-agama-secara.html">Pentingnya Belajar Ilmu Agama Secara Talaqqi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/suapan-semangat-buat-nu.html">suapan semangat buat NU</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ahlus-sunnah-wal-jamaah.html">Ahlus Sunnah Wal Jama'ah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tawil-imam-bukhari-membungkam-wahabi.html">ta'wil imam bukhari membungkam wahabi junior</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hadits-penjelasan-khawarij.html">Hadits Penjelasan Khawarij</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-kaum-wahabi.html">ciri ciri kaum wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sebaian-pengurus-nupun-terjangkit-virus.html">sebaian pengurus NUpun terjangkit virus wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-shalat-rebo-wekasan.html">hukum shalat rebo wekasan</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabiyah-mengkafirkan-umat-islam-tanpa.html">Wahabiyah Mengkafirkan Umat Islam Tanpa Alasan Yan...</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi-tak-berkutik.html">Wahabi Tak Berkutik</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/mengenai-puasa-rajab.html">Mengenai Puasa Rajab</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi.html">Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/debat-aswaja-vs-wahabi-di-universitas.html">Debat Aswaja vs Wahabi di Universitas Melbourne</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/siapa-wahabi.html">Siapa Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-berdoa-dengan-tawassul.html">Hukum Berdo’a dengan Tawassul</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/orang-yang-bisa-memberi-syafaat.html">Orang Yang Bisa Memberi Syafa’at</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_5704.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (6)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_8972.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (5)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_2809.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (4)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_1445.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (3)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_22.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (2)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (1)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tidak-semua-perkara-yang-baru-itu-bidah.html">tidak semua perkara yang baru itu bid'ah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-wahabi.html">Ciri Ciri Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ulama-ahlus-sunnah-wal-jamaah-menentang.html" target="_blank">Ulama Ahlus sunnah wal jama'ah Menentang Aqidah Tasjim Tasybih Ibnu Taimiyah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabimaulid-nabi-bidahperingatan-abdul.html">wahabi:maulid nabi bid'ah,peringatan abdul wahhab wajib</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-menyiram-kuburan-dengan-air-bunga.html">Hukum Menyiram Kuburan dengan Air Bunga</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ibnu-harzaham-yang-akan-membakar-kitab.html">Ibnu Harzaham yang akan membakar kitab ihya'</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tafsir-qs-al-mulk-ayat16.html">tafsir QS Al-Mulk ayat16</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sejarah-gerakan-wahhabisme.html">Sejarah Gerakan Wahhabisme</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sekte-wahabi.html">sekte wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/mengenai-tawassulistighatsah.html">mengenai tawassul/istighatsah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/salah-satu-kesesatan-ibnu-taimiyah.html">Salah satu kesesatan Ibnu Taimiyah Bahwa Neraka Akan Punah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/dalil-tawassul-bag-1.html">dalil tawassul bag 1</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/kitab-rekayasa-wahabi.html">KITAB REKAYASA WAHABI</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/terjemahan-kitab-talim-mutaallim.html">Terjemahan Kitab Ta’lim Muta’allim</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hujjah-imam-hanafi-dalam-kitab-alwasiat.html">Hujjah Imam Hanafi dalam Kitab Alwasiat) Kalahkan Aqidah sesat salafy/wahaby</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/06/melihat-wahabi-lebih-jauh-lagi.html" target="_blank">MELIHAT WAHABI LEBIH JAUH LAGI</a></li>
</ul>
</div>
<br />
<br />
<br /></div>
</div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-76649059380224420232012-05-31T03:59:00.001-07:002012-05-31T04:00:39.412-07:00Hukum Mengamalkan Hadits Dho'if<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><img src="http://jundumuhammad.files.wordpress.com/2011/12/al-adzkar.jpg?w=112" /> <br />
<br />
<br />
Hadits merupakan salah satu sumber hukum Islam, yang fungsinya menjelaskan, mengukuhkan dan ‘melengkapi’ firman Allah Ta’aala yang terdapat dalam Al-Qur’an. Di antara berbagai macam hadits, ada istilah Hadits Dha’if.<br />
<br />
Dalam pengamalannya, terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebagian kalangan ada yang tidak membenarkan untuk mengamalkan Hadts Dha’if. Bahkan ada yang mengatakan bahwa Hadits tersebut bukan dari Nabi Muhammad Shollallaahu ‘alaihi wa sallam. Lalu apakah sebenarnya yang disebut Hadits Dha’if itu? Benarkah kita tidak boleh mengamalkan Hadits Dha’if?<br />
<br />
Secara umum Hadits terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu:<br />
<br />
Pertama, Hadits Shahih, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh orang yang adil, punya daya ingatan yang kuat, mempunyai sanad (mata rantai orang-orang yang meriwayatkan hadits) yang bersambung ke Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wa sallam, tidak memiliki kekurangan serta tidak syadz (menyalahi aturan umum). Para ulama sepakat bahwa hadits ini dapat dijadikan dalil, baik dalam masalah hukum, aqidah dan lainnya.<br />
<br />
Kedua, Hadits Hasan, yakni hadits yang tingkatannya berada di bawah Hadits Shahih, karena para periwayat hadits ini memiliki kualitas yang lebih rendah dari para perawi Hadits Shahih. Hadits ini dapat dijadikan sebagai dalil sebagaimana Hadits Shahih.<br />
<br />
Ketiga, Hadits Dha’if, yakni hadits yang bukan Shahih dan juga bukan Hasan, karena diriwayatkan oleh orang-orang yang tidak memenuhi persyaratan sebagai perawi hadits, atau para perawinya tidak mencapai tingkatan sebagai perawi Hadits Hasan.<br />
<br />
Hadits Dha’if ini terbagi menjadi dua. Pertama, ada riwayat lain yang dapat menghilangkan dari ke-dha’if-annya. Hadits semacam ini disebut Hadits Hasan li Ghairih, sehingga dapat diamalkan serta boleh dijadikan sebagai dalil syar’i. Kedua, hadits yang tetap dalam ke-dha’if-annya. Hal ini terjadi karena tidak ada riwayat lain yang menguatkan, atau karena para perawi hadits yang lain itu termasuk orang yang dicurigai sebagai pendusta, tidak kuat hafalannya atau fasiq.<br />
<br />
Dalam kategori yang kedua ini, para ulama mengatakan bahwa Hadits Dha’if hanya dapat diberlakukan dalam fada’ilul a’mal (keutamaan beramal), yakni setiap ketentuan yang tidak berhubungan dengan akidah, tafsir atau hukum, yakni hadits-hadits yang menjelaskan tentang targhib wa tarhib (janji-janji dan ancaman Allah Ta’aala) sebagaimana diterangkan di dalam kitab “Al-Adzkar” karya Imam Nawawi, cetakan pertama “Maktabah Tijariyah al-Kubra” tahun 1356 H / 1938 M halaman 7 sebagai berikut:<br />
<div><img height="300" src="http://jundumuhammad.files.wordpress.com/2011/12/fashl-mengamalkan-hadits-dhaif-di-dalam-kitab-al-adzkar-an-nawawi.jpg" width="400" /> </div><div><br />
</div><br />
<br />
Artinya: “Para ulama hadits dan fiqih serta ulama lainnya berkata: Diperbolehkan bahkan disunnahkan mengamalkan hadits dha’if dalam keutamaan beramal, baik berupa anjuran maupun larangan selama hadits itu bukan hadits maudhu’”.<br />
<br />
Bahkan ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa telah terjadi ijma’ di kalangan ulama tentang kebolehan mengamalkan Hadits Dha’if jika berkaitan dengan fadha’ilul a’mal ini. Sedangkan dalam masalah hukum, tafsir ayat Al-Qur’ an, serta akidah, maka apa yang termaktub dalam hadits tersebut tidak dapat dijadikan pedoman. Sebagaimana yang disitir oleh Sayyid ‘Alawi al-Maliki dalam kitabnya Majmu’ Fatawi wa Rasa’il:<br />
<br />
“Para ulama ahli Hadits dan lainnya sepakat bahwa Hadits Dha’if dapat dijadikan sebagai pedoman dalam masalah fadha’il al-a’mal. Di antara ulama yang mengatakannya adalah Imam Ahmad bin Hanbal, Ibn Mubarak, dan Sufyan, al-Anbari serta ulama lainnya. (Bahkan) Ada yang menyatakan, bahwa mereka pernah berkata: Apabila kami meriwayatkan (Hadfts) menyangkut perkara halal ataupun yang haram, maka kami akan berhati-hati. Tapi apabila kami meriwayatkan Hadfts tentang fadha’il al-a’mal, maka kami melonggarkannya”. (Majmu’ Fatawi wa Rasa’il, 251)<br />
<br />
Akan tetapi, kebolehan ini harus memenuhi tiga syarat. Pertama, bukan hadits yang sangat dha’if. Karena itu, tidak boleh mengamalkan hadits yang diriwayatkan oleh orang yang sudah terkenal sebagai pendusta, fasiq, orang yang sudah terbiasa berbuat salah dan semacamnya.<br />
<br />
Kedua, masih berada di bawah naungan ketentuan umum serta kaidah-kaidah yang universal. Dengan kata lain, hadits tersebut tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah agama, tidak sampai menghalalkan yang haram atau mengharamkan yang halal.<br />
<br />
Ketiga, tidak berkeyakinan bahwa perbuatan tersebut berdasarkan Hadits Dha’if, namun perbuatan itu dilaksanakan dalam rangka ihtiyath atau berhati-hati dalam masalah agama.<br />
<br />
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa kita tidak harus dengan keras menolak Hadits Dha’if. Karena, dalam hal-hal tertentu masih diperkenankan mengamalkannya dengan syarat-syarat sebagaimana diterangkan di atas.<br />
<br />
(Tulisan diatas saya ambil dari catatan guru saya KH. Thobary Syadzily – Ponpes Al-Husna Tangerang – Jawa Barat)<br />
<br />
Sedikit tambahan dari penulis,<br />
<br />
Pernyataan al-Imam an-Nawawi rahimahullaah di atas juga diperjelas lagi oleh al-Imam Jalaluddin as-Suyuthi rahimahullaah di dalam kitab at-tadrib ar-Rawi jilid 1 halaman 162 disebutkan sebagai berikut:<br />
<div><br />
</div><div><img alt="Kitab Tadrib ar-Rawi juz 1 halaman 162" height="157" src="http://jundumuhammad.files.wordpress.com/2011/03/tadrib-al-rawi.jpg" width="400" /> </div><div><br />
</div><br />
<br />
“Dan apabila engkau hendak menyampaikan suatu riwayat dhoif tanpa sanad yang kuat, hendaknya janganlah engkau mengatakan: “Telah bersabda Rasulullah shollallaah ‘alaih wa sallam” atau perkataan yang semisalnya sebagai penegasan akan hal itu (kedhoifan sanadnya), akan tetapi katakanlah: “Aku sampaikan riwayat”, atau “Telah sampai kepada kami suatu riwayat”, atau “Telah disebutkan dalam sebuah riwayat”, atau “Telah datang suatu riwayat”, atau “Kami telah menukil sebuah riwayat” atau yang serupa daripada ucapan tersebut, dan diperbolehkan oleh sebagian kalangan ahli hadits untuk tasahul (memperlonggar) di dalam hal sanad-sanad yang lemah dan meriwayatkan hadits dhoif yang bukan maudhu’ (palsu) dan mengamalkannya tanpa menjelaskan kedhoifannya, dalam hal yang tidak berkaitan dengan sifat-sifat Allah, hukum-hukum halal dan haram, dan yang tidak berkaitan dengan akidah dan hukum-hukum.” (Tadrib al-Rawi, 1/162).<br />
<br />
Keterangan al-Imam Jalaluddin as-Suyuthi rahimahullah diatas, menunjukkan beberapa hal sebagai berikut:<br />
<br />
1. Adab di dalam membawakan hadits dho’if, yaitu hendaknya tidak menyebutkan “قال رسول الله صلى الله عليه وسلم” (artinya: Telah bersabda Rasulullaah shollallaahu ‘alaihi wa sallam), namun hendaknya mengucapkan kalimat “Aku sampaikan riwayat” dan kalimat yang semisalnya.<br />
<br />
2. Diperbolehkannya mengamalkan hadits dho’if untuk fadha’il a’mal. Dan tidak digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan Sifat-sifat Allah Ta’aala, hukum-hukum halal dan haram, dan tidak berkaitan dengan aqidah.<br />
<br />
3. Tidak diperbolehkannya mengamalkan hadits maudhu’ (palsu).</div><br />
<div style="border: 1px solid #ccc; height: 140px; overflow: auto; padding: 10px; width: 440px;"><br />
<ul style="text-align: left;"><li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/pentingnya-belajar-ilmu-agama-secara.html">Pentingnya Belajar Ilmu Agama Secara Talaqqi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/suapan-semangat-buat-nu.html">suapan semangat buat NU</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/suapan-semangat-buat-nu.html">Ahlus Sunnah Wal Jama'ah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tawil-imam-bukhari-membungkam-wahabi.html">ta'wil imam bukhari membungkam wahabi junior</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hadits-penjelasan-khawarij.html">Hadits Penjelasan Khawarij</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-kaum-wahabi.html">ciri ciri kaum wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sebaian-pengurus-nupun-terjangkit-virus.html">sebaian pengurus NUpun terjangkit virus wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-shalat-rebo-wekasan.html">hukum shalat rebo wekasan</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabiyah-mengkafirkan-umat-islam-tanpa.html">Wahabiyah Mengkafirkan Umat Islam Tanpa Alasan Yang Benar</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi-tak-berkutik.html">Wahabi Tak Berkutik</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/mengenai-puasa-rajab.html">Mengenai Puasa Rajab</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahhabi.html">Wahhabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi.html">Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/debat-aswaja-vs-wahabi-di-universitas.html">Debat Aswaja vs Wahabi di Universitas Melbourne</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/siapa-wahabi.html">Siapa Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-berdoa-dengan-tawassul.html">Hukum Berdo’a dengan Tawassul</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/orang-yang-bisa-memberi-syafaat.html">Orang Yang Bisa Memberi Syafa’at</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_5704.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (6)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_8972.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (5)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_2809.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (4)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_1445.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (3)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_22.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (2)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (1)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tidak-semua-perkara-yang-baru-itu-bidah.html">tidak semua perkara yang baru itu bid'ah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-wahabi.html">Ciri Ciri Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ulama-ahlus-sunnah-wal-jamaah-menentang.html">Ulama Ahlus sunnah wal jama'ah Menentang Aqidah Tasjim Tasybih Ibnu Taimiyah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabimaulid-nabi-bidahperingatan-abdul.html">wahabi:maulid nabi bid'ah,peringatan abdul wahhab wajib</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-menyiram-kuburan-dengan-air-bunga.html">Hukum Menyiram Kuburan dengan Air Bunga</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ibnu-harzaham-yang-akan-membakar-kitab.html">Ibnu Harzaham Yang Akan membakar kitab Ihya '</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tafsir-qs-al-mulk-ayat16.html">tafsir QS Al-Mulk ayat16</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahhabi-sect.html">Wahhabi sect</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/movement-history-of-wahhabism.html">Movement history of Wahhabism</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sejarah-gerakan-wahhabisme.html">Sejarah Gerakan Wahhabisme</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sekte-wahabi.html">sekte wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/mengenai-tawassulistighatsah.html">mengenai tawassul/istighatsah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/salah-satu-kesesatan-ibnu-taimiyah.html">Salah satu kesesatan Ibnu Taimiyah Bahwa Neraka Akan Punah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/dalil-tawassul-bag-1.html">dalil tawassul bag 1</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/kitab-rekayasa-wahabi.html">KITAB REKAYASA WAHABI</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/terjemahan-kitab-talim-mutaallim.html">Terjemahan Kitab Ta’lim Muta’allim</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hujjah-imam-hanafi-dalam-kitab-alwasiat.html">Hujjah Imam Hanafi dalam Kitab Alwasiat) Kalahkan Aqidah sesat salafy/wahaby</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/taqlid-dan-ijtihad.html">Taqlid dan Ijtihad</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hadits-shahih-yang-di-dhoifkan-kaum.html">Hadits Shahih Yang Di-Dhoifkan Kaum Wahhabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/apakah-allah-berada-di-langit.html">Apakah Allah berada di Langit?</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-mengamalkan-hadits-dhoif.html" target="_blank">Hukum Mengamalkan Hadits Dho'if</a></li>
</ul></div><br />
<br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-12067155545671954622012-05-31T03:51:00.001-07:002012-05-31T03:52:51.302-07:00Hadits Shahih Yang Di-Dhoifkan Kaum Wahhabi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Kaum Wahabi berpandangan bahwa istighatsah dengan Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam atau orang shalih yang sudah wafat termasuk syirik akbar, murtad dan keluar dari Islam. Na’udzu billah min dzalik. Sementara kaum Muslimin sejak generasi sahabat, tabi’in dan generasi sesudahnya membolehkan istighatsah dengan Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam atau orang shalih yang sudah wafat. Di antara dalil yang menganjurkan dan membolehkan istighatsah adalah hadits mauquf dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad. Mengingat atsar atau hadits mauquf ini tidak menyenangkan bagi kaum Wahabi, sebagian Wahabi menolak keshahihan hadits tersebut secara tidak ilmiah, dan bahkan sebagian mereka ada yang mengejek kitab al-Adab al-Mufrad karya al-Imam al-Bukhari. Oleh karena itu, tulisan berikut ini akan mengkaji hadits Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu tersebut secara ilmiah. Al-Bukhari meriwayatkan sebagai berikut:<br />
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي الله عنه أَنَّهُ خَدِرَتْ رِجْلُهُ فَقِيْلَ لَهُ: اُذْكُرْ أَحَبَّ النَّاسِ إِلَيْكَ، فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ، فَكَأَنَّمَا نُشِطَ مِنْ عِقَالٍ<br />
<br />
“Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Radhiyallaahu ‘anhu, bahwa suatu ketika kaki beliau terkena mati rasa, maka salah seorang yang hadir mengatakan kepada beliau: “Sebutkanlah orang yang paling Anda cintai!” Lalu Ibnu Umar berkata: “Ya Muhammad”. Maka seketika itu kaki beliau sembuh.”<br />
<br />
Hadits di atas diriwayatkan melalui lima jalur dari Abi Ishaq al-Sabi’i.<br />
<br />
Pertama, diriwayatkan oleh Sufyan al-Tsauri dari Abi Ishaq, dari Abdurrahman bin Sa’ad. Jalur ini diriwayatkan oleh al-Bukhari (al-Adab al-Mufrad, [964, h. 346]).<br />
Kedua, diriwayatkan oleh Zuhair bin Muawiyah dari Abi Ishaq, dari Abdurrhman bin Sa’ad. Jalur ini diriwayatkan oleh Ali bin al-Ja’d (al-Musnad, [2539, h. 369]), Ibnu Sa’ad (al-Thabaqat, [IV/154]), Ibrahim al-Harbi (Gharib al-Hadits [II/674]), Ibnu al-Sunni (‘Amal al-Yaum wa al-Lailah, [172, h. 115]), Ibnu Asakir (Tarikh Madinah Dimasyq, [XXXI/177]), dan al-Mizzi (Tahdzib al-Kamal, [XVII/142]).<br />
<br />
Ketiga, diriwayatkan oleh Israil dari Abi Ishaq dari al-Haitsam bin Hanasy. Jalur ini diriwayatkan oleh Ibnu al-Sunni (‘Amal al-Yaum wa al-Lailah, [170, h. 115]).<br />
Keempat, diriwayatkan oleh Abu Bakar bin ‘Ayyasy dari Abi Ishaq, dari Abi Syu’bah. Jalur ini diriwayatkan oleh Ibnu al-Sunni (‘Amal al-Yaum wa al-Lailah, [168, h. 114]).<br />
Kelima, diriwayatkan oleh Syu’bah dari Abi Ishaq, dari laki-laki yang mendengar Ibnu Umar. Jalur ini diriwayatkan oleh Ibrahim al-Harbi (Gharib al-Hadits, [h. 674]).<br />
Derajat Hadits<br />
<br />
Al-Bukhari meriwayatkan hadits Ibnu Umar di atas (al-Adab al-Mufrad, [964, h. 346]), dari Abu Nu’aim al-Fadhl bin Dukain, dari Sufyan al-Tsauri, dari Abu Ishaq al-Sabi’i, dari Abdurrahman bin Sa’ad al-Qurasyi al-‘Adawi. Semua perawi hadits ini tsiqah, dipercaya. Sufyan al-Tsauri mendengar hadits tersebut dari Abu Ishaq sebelum Abu Ishaq mengalami ikhtilath (berubah hafalannya). Sedangkan Abdurrahman bin Sa’ad, dinilai tsiqah oleh al-Nasa’i (Taqrib al-Tahdzib, [3877]) dan Ibnu Hibban (al-Tsiqat, [4026, V/99]). Dengan demikian hadits di atas bernilai shahih tanpa keraguan. Bahkan Ibnu Taimiyah (al-Kalim al-Thayyib, [h. 173]) dan Ibnu Qayyim al-Jauziyah (al-Wabil al-Shayyib, [h. 302]) menganggap istighatsah “Ya Muhammad”, sebagai ucapan yang baik (kalimah thayyibah). Beliau juga menganjurkan agar ucapan istighatsah “Ya Muhammad” tersebut diamalkan oleh orang yang kakinya terkena mati rasa.<br />
Bersama Kaum Wahabi<br />
Hadits shahih di atas, merupakan dalil yang sangat tegas tentang kebolehan istighatsah. Dan tentu saja, kaum Wahabi berupaya menepis keshahihan hadits tersebut dengan berbagai alasan. Dalam upaya menolak keshahihan hadits di atas, kaum Wahabi terbagi menjadi dua aliran. Pertama, kaum awam seperti Mahrus Ali – dalam Sesat Tanpa Sadar-nya -, yang menolak hadits di atas, dengan alasan hadits tersebut diriwayatkan melalui jalur lain (bukan jalur di atas) yang sangat lemah. Tentu saja, kelompok awam ini tidak perlu dilayani. Kelompok ini karena keawamannya dalam bidang ilmu hadits, akan menolak setiap hadits shahih, yang diriwayatkan melalui jalur lain yang lemah. Kelompok awam ini tidak segan-segan mengejek kitab al-Adab al-Mufrad karya al-Bukhari karena telah meriwayatkan hadits Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu di atas.<br />
<br />
Kedua, kaum alim seperti al-Albani dan lain-lain yang berusaha merekayasa kedha’ifan hadits di atas secara “ilmiah”. Kelompok ini yang akan kita layani. Dalam mengomentari hadits di atas al-Albani berkata dalam catatan al-Kalim al-Thayyib:<br />
ضَعِيْفٌ أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ فِي اْلأَدَبِ الْمُفْرَدِ (٩٦٤) وَابْنُ السُّنِّيُّ (١٦٨)، وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنِ سَعْدٍ هَذَا وَثَّقَهُ النَّسَائِيُّ، فَالْعِلَّةُ مِنْ أَبِيْ إِسْحَاقَ، مِنْ اخْتِلاَطِهِ وَتَدْلِيْسِهِ، وَقَدْ عَنْعَنَهُ فِيْ كُلِّ الرِّوَايَاتِ عَنْهُ <br />
<br />
Hadits dha’if, diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad (964) dan Ibnu al-Sunni (168). Abdurrahman bin Saad ini dinilai tsiqah oleh al-Nasa’i. Jadi illat (alasan) kedha’ifan hadits ini terletak pada Abu Ishaq, karena faktor ikhtilath (berubah hafalannya) dan tadlis (menyamarkan riwayat). Ia telah meriwayatkannya secara mu’an’an (memakai redaksi “dari”) dalam semua riwayat.” (Al-Albani, al-Kalim al-Thayyib, h. 173).<br />
<br />
Berdasarkan pernyataan al-Albani di atas, dapat disimpulkan bahwa alasan kedhaifan hadits tersebut terletak pada perawi Abu Ishaq Amr bin Abdullah al-Sabi’i, yang 1) ikhtilath, dan2) melakukan tadlis (menyamarkan riwayat).<br />
<br />
Alasan Ikhtilath<br />
<br />
Sekarang kita akan mengkaji secara ilmiah, kedua faktor di atas yang menjadi alasan Wahabi dalam mendha’ifkan atsar Ibnu Umar di atas. Pertama, seputar faktor ikhtilath-nya Abu Ishaq al-Sabi’i. Pertanyaan yang perlu dikemukakan di sini adalah, benarkah mendha’ifkan atsar Ibnu Umar tersebut dengan alasan ikhtilath-nya Abu Ishaq al-Sabi’i? Jawabannya, tentu tidak benar karena tiga alasan: <br />
<br />
Pertama, alasan ikhtilath hanya bisa digunakan ketika perawi dari Abu Ishaq al-Sabi’i menerima hadits di atas setelah Abu Ishaq mengalami ikhtilath, seperti riwayatnya Zuhair bin Muawiyah, al-Haitsam bin Hanasy dan Abu Bakar bin Ayyasy yang meriwayatkan hadits dari Abu Ishaq setelah Abu Ishaq ikhtilath. Sedangkan hadits Ibnu Umar tersebut juga diriwayatkan oleh Sufyan al-Tsauri dari Abu Ishaq, sebelum Abu Ishaq mengalami ikhtilath. Oleh karena itu, al-Albani hanya mengomentari riwayat hadits di atas, yang melalui jalur al-Haitsam bin Hanasy dalam al-Kalim al-Thayyib karya Ibnu Taimiyah. Al-Albani tidak memberikan komentar terhadap riwayat Sufyan al-Tsauri ketika men-ta’liq al-Adab al-Mufrad karya al-Bukhari. Dengan kecerdikannya, al-Albani hanya mengalihkan pembaca agar merujuk kepada al-Kalim al-Thayyib, yang dimungkinkan dilakukan pendha’ifan karena faktor ikhtilath-nya Abu Ishaq. Sedangkan, riwayat al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad tidak mungkin didha’ifkan dengan dalihikhtilath. Di sini jelas sekali nilai kejujuran al-Albani dalam kajian ilmu hadits.<br />
<br />
Kedua, seandainya kita menerima klaim al-Albani bahwa al-Haitsam bin Hanasy menerima hadits tersebut setelah Abu Ishaq mengalami ikhtilath, para ulama ahli hadits justru menolak dan tidak mempersoalkan asumsi ikhtilath-nya Abu Ishaq al-Sabi’i. Dalam konteks ini al-Hafizh al-Dzahabi berkata:<br />
عَمْرٌو بْن عَبْدِ اللهِ أَبُوْ إِسْحَاقَ السَّبِيْعِيُّ مِنْ أَئِمَّةِ التَّابِعِيْنَ بِالْكُوْفَةِ وَأَثْبَاتِهِمْ إِلاَّ أَنَّهُ شَاخَ وَنَسِيَ وَلَمْ يَخْتَلِطْ<br />
<br />
Amr bin Abdullah Abu Ishaq al-Sabi’i, termasuk imam kaum tabi’in di Kufah dan kuat hapalannya, hanya saja ia mengalami masa tua, lupa dan tidak pernah ikhtilath. (Al-Dzahabi, [Mizan al-I’tidal, III/270]).<br />
<br />
Pernyataan al-Dzahabi di atas telah menepis adanya dugaan ikhtilath terhadap Abu Ishaq.<br />
<br />
Al-Hafizh al-Dzahabi juga memasukkan Abu Ishaq dalam kategori para perawi tsiqah yang dipersoalkan, tetapi haditsnya tidak dapat ditolak (harus diterima). Dalam hal ini al-Dzahabi berkata dalam kitabnya, al-Ruwat al-Tsiqat al-Mutakallam fihim bima la Yujibu Raddahum sebagai berikut:<br />
أَبُوْ إِسْحَاقَ السَّبِيْعِيُّ ثِقَةٌ إِمَامٌ لَكِنَّهُ كَبُرَ وَسَاءَ حِفْظُهُ وَمَا اخْتَلَطَ.<br />
<br />
Abu Ishaq al-Sabi’i, perawi tsiqah dan imam, akan tetapi ia mengalami masa tua, hapalannya buruk dan hafalannya tidak berubah (ikhtilath). (Al-Hafizh al-Dzahabi, al-Ruwat al-Tsiqat al-Mutakallam fihim bima la Yujibu Raddahum, [h. 203]).<br />
<br />
Seandainya klaim ikhtilath-nya Abu Ishaq kita terima, para ulama memasukkan ikhtilath-nya Abu Ishaq dalam kategori kelompok pertama, yaitu ikhtilath yang tidak menimbulkan kedha’ifan dalam riwayat dan tidak menurunkan martabat perawi, adakalanya karena masa ikhtilath-nya yang sebentar dan sedikit, dan adakalanya karena ia tidak meriwayatkan hadits ketika mengalami ikhtilath, sehingga haditsnya selamat dari kekeliruan. Dalam konteks ini al-Hafizh Shalahuddin al-‘Ala’i berkata:<br />
وَلَمْ يَعْتَبِرْ أَحَدٌ مِنَ اْلأَئِمَّةِ مَا ذُكِرَ مِنِ اخْتِلاَطِ أَبِيْ إِسْحَاقَ، اِحْتَجُّوْا بِهِ مُطْلَقًا، وَذَلِكَ يَدُلُّ عَلَى أَنَّهُ لَمْ يَخْتَلِطْ فِيْ شَيْءٍ مِنْ حَدِيْثِهِ فَهُوَ أَيْضًا مِنَ الْقِسْمِ اْلأَوَّلِ <br />
<br />
Tidak seorang pun dari para imam yang mempersoalkan apa yang disebutkan tentang ikhtilath-nya Abu Ishaq. Bahkan mereka berhujjah dengan Abu Ishaq secara mutlak. Hal ini menunjukkan bahwa ia tidak pernah ikhtilath dalam haditsnya. Ia juga termasuk dalam bagian bertama. (Al-Hafizh al-‘Ala’i, [al-Mukhtalithin, h. 94]).<br />
<br />
Berdasarpan paparan di atas, dapatlah disimpulkan, bahwa penolakan kaum Wahabi seperti al-Albani terhadap riwayat Abu Ishaq karena alasan ikhtilath, tidak dapat diterima, karena para imam tidak mempersoalkan ikhtilath yang dinisbatkan terhadap Abu Ishaq al-Sabi’i. Disamping itu Sufyan al-Tsauri meriwayatkan hadits tersebut dari Abu Ishaq sebelum Abu Ishaq mengalami ikhtilath.<br />
Alasan Tadlis<br />
<br />
Setelah kita mengkaji faktor ikhtilath yang ada pada Abu Ishaq, sekarang kita mengkaji penolakan kaum Wahabi terhadap riwayat Abu Ishaq dengan alasan kedua, yaitu faktor tadlis.<br />
<br />
Secara kebahasaan, tadlis artinya menyamarkan. Sedangkan mudallis adalah perawi yang melakukantadlis. Dalam ilmu mushthalah al-hadits, tadlis terbagi menjadi dua. Pertama) penyamaran sanad atautadlis isnad, yaitu seorang perawi meriwayatkan hadits dari orang yang semasa, dengan mengesankan bahwa ia mendengar langsung hadits tersebut darinya, padahal ia tidak mendengarnya secara langsung, seperti dengan berkata “fulan berkata”, “dari fulan”, dan sesamanya. <br />
<br />
Kedua, penyamaran guru atau tadlis syuyukh, yaitu menyebut gurunya dengan nama, kunyah, nisbat atau sifat yang tidak dikenal oleh orang lain.<br />
<br />
Yang menjadi persoalan terkait dengan Abu Ishaq al-Sabi’i di sini adalah tadlis bagian pertama, yaitutadlis isnad. Dalam ilmu mushthalah al-hadits diterangkan, perawi yang dikenal melakukan tadlis, apabila dalam periwayatannya tidak menjelaskan bahwa ia telah mendengar secara langsung dari guru yang disebutkannya, maka riwayatnya dianggap mursal. Apabila ia menjelaskan bahwa ia mendengar secara langsung dari guru yang disebutkannya, maka riwayatnya diterima dan dijadikan hujjah. Dalam konteks ini, Abu Ishaq termasuk perawi mudallis (melakukan penyamaran sanad). Selama ia tidak menjelaskan bahwa riwayatnya ia terima secara langsung dari guru yang disebutkannya, maka riwayatnya dianggap mursal dan lemah.<br />
<br />
Pertanyaannya di sini adalah, setelah Abu Ishaq terbukti sebagai perawi yang mudallis, lalu dalam hadits tersebut ia meriwayatkan secara mu’an’an, maka dapatkah hadits di atas dinilai dha’if? Jawabannya, hadits tersebut tidak bisa dinilai dha’if, karena kelemahan riwayat Abu Ishaq sebab faktor mu’an’an di atas telah diselamatkan oleh riwayat Syu’bah darinya. Dalam konteks ini al-Imam Syu’bah berkata:<br />
عَنِ النَّضْرِ بْنِ شُمَيْلٍ قَالَ: سَمِعْتُ شُعْبَةَ يَقُوْلُ: كَفَيْتُكُمْ تَدْلِيْسَ ثَلاَثَةٍ، اْلأَعْمشِ وَأَبِيْ إِسْحَاقَ وَقَتَادَةَ<br />
(الحافظ محمد بن طاهر المقدسي، مسألة التسمية ص/٤٧، والحافظ ابن حجر، النكت على مقدمة ابن الصلاح ص/٦٣٠)<br />
<br />
Al-Nadhar bin Syumail berkata: “Aku mendengar Syu’bah berkata: “Aku cukupkan kalian dari tadlis-nya tiga orang, al-A’masy, Abu Ishaq dan Qatadah.” (Al-Hafizh Ibnu Thahir, [Mas’alah al-Tasmiyah, 47], dan Ibnu Hajar [al-Nukat ‘ala Ibn al-Shalah, 630]).<br />
<br />
Ulama Wahabi kontemporer, Mushthafa al-‘Adawi berkata:<br />
مَا حُكْمُ عَنْعَنَةِ اْلأَعْمَشِ وَقَتَادَةَ وَأَبِيْ إِسْحَاقَ السَّبِيْعِيِّ؟ ج: يَلْزَمُ أَنْ يُصَرّحَ كُلٌّ مِنْهُمْ بِالتَّحْدِيْثِ فَإِنَّهُمْ مُدَلِّسُوْنَ، لَكِنْ إِذَا رَوَى عَنْهُمْ شُعْبَةُ فَلاَ تَضُرُّ عَنْعَنَتُهُم، فَإِنَّهُ قَالَ: كَفَيْتُكُمْ تَدْلِيْسَ ثَلاَثَةٍ، ثُمَّ ذَكَرَهُمْ وَقَدْ قَالَ الْحَافِظُ ابْنُ حَجَرٍ فِيْ عِدَّةِ مَوَاضِعَ مِنْ فَتْحِ الْبَارِيْ: إِنَّ رِوَايَةَ شُعْبَةَ عَنْ أَيِّ مُدَلِّسٍ تَجْبُرُ عَنْعَنَةَ ذَلِكَ الْمُدَلِّسِ هَذَا مَضْمُوْنُ كَلاَمِهِ<br />
<br />
Soal: Bagaimana hukum ‘an’anah-nya al-A’masy, Qatadah dan Abi Ishaq al-Sabi’i? Jawab: Mereka harus menjelaskan secara tahdits (menerima langsung dari gurunya) karena mereka perawi mudallis. Akan tetapi apabila Imam Syu’bah meriwayatkan dari mereka, maka ‘an’anah mereka tidak berba-haya. Karena Syu’bah telah berkata: “Aku cukupkan kalian dari tadlisnya tiga orang.” Kemudian menyebut ketiganya. Al-Hafizh Ibnu Hajar telah menyebutkan di beberapa tempat dalam Fath al-Bari, bahwa riwayat Imam Syu’bah dari perawi mudallis, dapat mengangkis ‘an’anah-nya mudallis tersebut. Ini kesimpulan ucapan beliau. (Mushthafa al-‘Adawi, [Syarh ‘Ilal al-Hadits, h. 56]).<br />
<br />
Paparan di atas menyimpulkan, bahwa riwayat Imam Syu’bah dari Abu Ishaq al-Sabi’i yang dikenal mudallis dapat menyelamatkan riwayatnya dari kelemahan karena faktor tadlis. Sementara Ibrahim al-Harbi telah meriwayatkan hadits Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu di atas melalui dua jalur, salah satunya melalui jalur Syu’bah dari Abu Ishaq al-Sabi’i. Dalam Gharib al-Hadits, al-Harbi berkata:<br />
١) حَدَّثنَا عَفَّانُ حَدَّثنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبى إٍسْحِاقَ عَمَّنْ سمِعَ ابن عُمَرَ قَالَ خَدِرَتْ رِجْلُهُ فَقَيِلَ : اذْكُرَ أَحَبَّ النَّاسٍ . قَالَ : يَا مُحَمَّدُ. ۲) حَدَّثنَا أَحْمَدُ بنُ يُونُسَ حَدَّثنَا زُهِيْرٌ عَنْ أَبِى إِسْحَاقَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بنِ سَعْدٍ : جِئْتُ ابنُ عُمَرَ فَخَدِرَتْ رِجْلُهُ . فَقُلْتُ : مَالِرِجْلِكَ ؟ قَالَ : اجْتَمَعَ عَصَبُهَا قُلْتُ : ادْعُ أَحَبَّ النَّاسِ إِلَيْكَ قَالَ : يَا مُحَمَّدُ فَبَسَطَهَا.<br />
<br />
1) Telah bercerita kepada kami Affan, telah bercerita kepada kami Syu’bah, dari Abi Ishaq, dari seseorang yang mendengar Ibnu Umar. Orang tersebut berkata: “Kaki Ibnu Umar terkena mati rasa.” Lalu dikatakan kepadanya, “Sebutkan orang yang paling kamu cintai.” Ibnu Umar berkata: “Ya Muhammad.” 2) Telah bercerita kepada kami Ahmad bin Yunus, telah bercerita kepada kami Zuhair, dari Abi Ishaq, dari Abdurrahman bin Sa’ad: “Aku mendatangi Ibnu Umar, lalu kakinya terkena mati rasa. Aku berkata: “Ada apa dengan kakimu?” Ia menjawab: “Ototnya berkumpul.” Aku berkata: “Panggil orang yang paling kamu cintai.” Ia berkata: “Ya Muhammad.” Ia pun bisa membentangkan kakinya.” (Al-Imam al-Harbi, [Gharib al-Hadits, h. 673-674]).<br />
<br />
Dalam riwayat di atas, Ibrahim al-Harbi meriwayatkan hadits Ibnu Umar, melalui dua jalur, salah satunya melalui jalur Imam Syu’bah. Dengan demikian, hadits Ibnu Umar di atas diselamatkan dari kelemahan dengan alasan tadlis-nya Abu Ishaq. Hadits tersebut harus dikatakan shahih sesuai dengan kaedah ilmu hadits yang berlaku.<br />
<br />
Di sini ada dua hal yang perlu dijelaskan. Pertama, mungkin kaum Wahabi akan menggugat, bahwa dalam riwayat Syu’bah di atas, terdapat perawi mubham (tidak jelas namanya), sehingga hadits ini tidak bisa dinilai shahih. Gugatan tersebut dapat dijawab, bahwa perawi mubham dalam riwayat Syu’bah di atas telah dijelaskan dalam riwayat lain, yaitu riwayat al-Harbi sendiri dalam Gharib al-Haditsmelalui jalur Zuhair, dan riwayat al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad melalui Sufyan al-Tsauri, bahwa perawi mubham tersebut adalah Abdurrahman bin Sa’ad, perawi yang dinilai tsiqah oleh al-Nasa’i dan Ibnu Hibban. Para ulama menjelaskan kesamaran seorang perawi dapat diketahui dari jalur lain yang menjelaskan namanya. (Al-Hafizh al-Suyuthi, [Tadrib al-Rawi, h. 468]). Oleh karena itu, setelah menceritakan riwayat Syu’bah, Ibrahim al-Harbi menceritakan riwayat Zuhair untuk menjelaskan nama perawi mubham dalam riwayat Syu’bah, yaitu Abdurrahman bin Sa’ad. <br />
<br />
Kedua, mungkin kaum Wahabi ada yang menggugat, bahwa Zuhair meriwayatkan hadits tersebut dari Abi Ishaq setelah Abi Ishaq mengalami ikhtilath. Gugatan ini dapat dijawab, bahwa riwayat Zuhair telah sesuai dan dikuatkan dengan riwayat Sufyan al-Tsauri yang meriwayatkan hadits tersebut sebelum Abu Ishaq mengalami ikhtilath. Dengan demikian, periwayatan Zuhair dari Abi Ishaq setelahikhtilath dapat diselamatkan dari kelemahan.<br />
<br />
Berdasarkan paparan di atas, kiranya di sini dapat disimpulkan bahwa semua argumen kaum Wahabi yang berupaya melemahkan hadits Ibnu Umar RA di atas tidak proporsional dan menemukan kegagalan. Hadits Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu di atas adalah hadits shahih tanpa keraguan berdasarkan kaedah ilmu hadits yang diterapkan oleh para ulama ahli hadits. Wallahu a’lam.</div><div style="border: 1px solid #ccc; height: 140px; overflow: auto; padding: 10px; width: 440px;"><br />
<ul style="text-align: left;"><li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/pentingnya-belajar-ilmu-agama-secara.html">Pentingnya Belajar Ilmu Agama Secara Talaqqi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/suapan-semangat-buat-nu.html">suapan semangat buat NU</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/suapan-semangat-buat-nu.html">Ahlus Sunnah Wal Jama'ah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tawil-imam-bukhari-membungkam-wahabi.html">ta'wil imam bukhari membungkam wahabi junior</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hadits-penjelasan-khawarij.html">Hadits Penjelasan Khawarij</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-kaum-wahabi.html">ciri ciri kaum wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sebaian-pengurus-nupun-terjangkit-virus.html">sebaian pengurus NUpun terjangkit virus wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-shalat-rebo-wekasan.html">hukum shalat rebo wekasan</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabiyah-mengkafirkan-umat-islam-tanpa.html">Wahabiyah Mengkafirkan Umat Islam Tanpa Alasan Yang Benar</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi-tak-berkutik.html">Wahabi Tak Berkutik</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/mengenai-puasa-rajab.html">Mengenai Puasa Rajab</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahhabi.html">Wahhabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi.html">Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/debat-aswaja-vs-wahabi-di-universitas.html">Debat Aswaja vs Wahabi di Universitas Melbourne</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/siapa-wahabi.html">Siapa Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-berdoa-dengan-tawassul.html">Hukum Berdo’a dengan Tawassul</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/orang-yang-bisa-memberi-syafaat.html">Orang Yang Bisa Memberi Syafa’at</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_5704.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (6)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_8972.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (5)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_2809.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (4)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_1445.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (3)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_22.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (2)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (1)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tidak-semua-perkara-yang-baru-itu-bidah.html">tidak semua perkara yang baru itu bid'ah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-wahabi.html">Ciri Ciri Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ulama-ahlus-sunnah-wal-jamaah-menentang.html">Ulama Ahlus sunnah wal jama'ah Menentang Aqidah Tasjim Tasybih Ibnu Taimiyah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabimaulid-nabi-bidahperingatan-abdul.html">wahabi:maulid nabi bid'ah,peringatan abdul wahhab wajib</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-menyiram-kuburan-dengan-air-bunga.html">Hukum Menyiram Kuburan dengan Air Bunga</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ibnu-harzaham-yang-akan-membakar-kitab.html">Ibnu Harzaham Yang Akan membakar kitab Ihya '</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tafsir-qs-al-mulk-ayat16.html">tafsir QS Al-Mulk ayat16</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahhabi-sect.html">Wahhabi sect</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/movement-history-of-wahhabism.html">Movement history of Wahhabism</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sejarah-gerakan-wahhabisme.html">Sejarah Gerakan Wahhabisme</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sekte-wahabi.html">sekte wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/mengenai-tawassulistighatsah.html">mengenai tawassul/istighatsah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/salah-satu-kesesatan-ibnu-taimiyah.html">Salah satu kesesatan Ibnu Taimiyah Bahwa Neraka Akan Punah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/dalil-tawassul-bag-1.html">dalil tawassul bag 1</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/kitab-rekayasa-wahabi.html">KITAB REKAYASA WAHABI</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/terjemahan-kitab-talim-mutaallim.html">Terjemahan Kitab Ta’lim Muta’allim</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hujjah-imam-hanafi-dalam-kitab-alwasiat.html">Hujjah Imam Hanafi dalam Kitab Alwasiat) Kalahkan Aqidah sesat salafy/wahaby</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/taqlid-dan-ijtihad.html">Taqlid dan Ijtihad</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hadits-shahih-yang-di-dhoifkan-kaum.html" target="_blank">Hadits Shahih Yang Di-Dhoifkan Kaum Wahhabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/apakah-allah-berada-di-langit.html" style="text-align: -webkit-auto;">Apakah Allah berada di Langit?</a><span style="text-align: -webkit-auto;"> </span> </li>
</ul></div><br />
<br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-77760180602005583892012-05-31T03:38:00.001-07:002012-05-31T03:53:17.789-07:00Apakah Allah berada di Langit?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Pada tahun 2009, saya pernah terlibat perdebatan sengit dengan seorang Ustadz Salafi berinisial AH di Surabaya. Beberapa bulan berikutnya saya berdebat lagi dengan Ustadz Salafi di Blitar. Ustadz tersebut berinisial AH pula, tetapi lain orang. Dalam perdebatan tersebut saya bertanya kepada AH: “Mengapa Anda meyakini bahwa Allah subhanahu wa ta‘ala ada di langit?”<br />
<br />
Menanggapi pertanyaan saya, AH menyebutkan ayat-ayat al-Qur’an yang menurut asumsinya menunjukkan bahwa Allah subhanahu wa ta‘ala ada di langit. Lalu saya berkata: “Ayat-ayat yang Anda sebutkan tidak secara tegas menunjukkan bahwa Allah ada di langit. Karena kosa kata istawa, menurut para ulama memiliki 15 makna. Di samping itu, apabila Anda berargumentasi dengan ayat-ayat tersebut, maka argumen Anda dapat dipatahkan dengan ayat-ayat lain yang menunjukkan bahwa Allah subhanahu wa ta‘ala tidak ada di langit. Misalnya Allah subhanahu wa ta‘ala berfirman: “Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.” (QS. al-Hadid : 4). Ayat ini menegaskan bahwa Allah subhanahu wa ta‘ala bersama kita di bumi, bukan ada di langit. Dalam ayat lain Allah subhanahu wa ta‘ala berfirman:<br />
وَقالَ إِنِّيْ ذَاهِبٌ إِلَى رَبِّيْ سَيَهْدِيْنِ<br />
الصافات : ٩٩<br />
<br />
“Dan Ibrahim berkata, “Sesungguhnya aku pergi menuju Tuhanku (Palestina), yang akan memberiku petunjuk.” (QS. al-Shaffat : 99). <br />
<br />
Dalam ayat ini, Nabi Ibrahim alaihissalam berkata akan pergi menuju Tuhannya, padahal Nabi Ibrahim alaihissalam pergi ke Palestina. Dengan demikian, secara literal ayat ini menunjukkan bahwa Allah subhanahu wa ta‘ala bukan ada di langit, tetapi ada di Palestina.” Setelah saya berkata demikian, AH tidak mampu menjawab akan tetapi mengajukan dalil lain dan berkata: “Keyakinan bahwa Allah subhanahu wa ta‘ala ada di langit telah dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits shahih:<br />
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم لِلْجَارِيَةِ السَّوْدَاءِ: أَيْنَ اللهُ؟ قَالَتْ: فِي السَّمَاءِ. قَالَ مَنْ أَنَا؟ قَالَتْ: رَسُوْلُ اللهِ. قَالَ أَعْتِقْهَا فَإِنَّهَا مُؤْمِنَةٌ. رواه مسلم.<br />
<br />
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada seorang budak perempuan yang berkulit hitam: “Allah ada di mana?” Lalu budak itu menjawab: “Allah ada di langit.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya; “Saya siapa?” Ia menjawab: “Engkau Rasul Allah.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada majikan budak itu, “Merdekakanlah budak ini. Karena ia seorang budak yang mukmin.” (HR. Muslim).”<br />
<br />
Setelah AH berkata demikian, saya menjawab begini: “Ada tiga tinjauan berkaitan dengan hadits yang Anda sebutkan. Pertama, dari aspek kritisisme ilmu hadits (naqd al-hadits). Hadits yang Anda sebutkan menurut para ulama tergolong hadits mudhtharib (hadits yang simpang siur periwayatannya), sehingga kedudukannya menjadi lemah dan tidak dapat dijadikan hujjah. Kesimpangsiuran periwayatan hadits tersebut, dapat dilihat dari perbedaan setiap perawi dalam meriwayatkan hadits tersebut. Ada yang meriwayatkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak bertanya di mana Allah subhanahu wa ta‘ala. Akan tetapi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, apakah kamu bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad utusan Allah.<br />
<br />
Kedua, dari segi makna, para ulama melakukan ta’wil terhadap hadits tersebut dengan mengatakan, bahwa yang ditanyakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebenarnya adalah bukan tempat, tetapi kedudukan atau derajat Allah subhanahu wa ta‘ala. Lalu orang tersebut menjawab kedudukan Allah subhanahu wa ta‘ala ada di langit, maksudnya Allah subhanahu wa ta‘ala itu Maha Luhur dan Maha Tinggi.<br />
<br />
Ketiga, apabila Anda berargumen dengan hadits tersebut tentang keyakinan Allah subhanahu wa ta‘ala ada di langit, maka argumen Anda dapat dipatahkan dengan hadits lain yang lebih kuat dan menegaskan bahwa Allah subhanahu wa ta‘ala tidak ada di langit, bahkan ada di bumi. Al-Imam al-Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya:<br />
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم رَأَى نُخَامَةً فِي الْقِبْلَةِ فَحَكَّهَا بِيَدِهِ وَرُؤِيَ مِنْهُ كَرَاهِيَةٌ وَقَالَ: إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا قَامَ فِيْ صَلاَتهِ فَإِنَّمَا يُنَاجِيْ رَبَّهُ أَوْ رَبَّهُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ قِبْلَتِهِ فَلاَ يَبْزُقَنَّ فِيْ قِبْلَتِهِ وَلَكِنْ عَنْ يَسَارِهِ أَوْ تَحْتَ قَدَمِهِ. رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ.<br />
<br />
“Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, “Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat dahak di arah kiblat, lalu beliau menggosoknya dengan tangannya, dan beliau kelihatannya tidak menyukai hal itu. Lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya apabila salah seorang kalian berdiri dalam shalat, maka ia sesungguhnya berbincang-bincang dengan Tuhannya, atau Tuhannya ada di antara dirinya dan kiblatnya. Oleh karena itu, janganlah ia meludah ke arah kiblatnya, akan tetapi meludahlah ke arah kiri atau di bawah telapak kakinya.” (HR. al-Bukhari [405]).<br />
<br />
Hadits ini menegaskan bahwa Allah subhanahu wa ta‘ala ada di depan orang yang sedang shalat, bukan ada di langit. Hadits ini jelas lebih kuat dari hadits riwayat Muslim, karena hadits ini riwayat al-Bukhari. Setelah saya menjawab demikian, AH juga tidak mampu menanggapi jawaban saya. Sepertinya dia merasa kewalahan dan tidak mampu menjawab. Ia justru mengajukan dalil lain dengan berkata: “Keyakinan bahwa Allah ada di langit itu ijma’ ulama salaf.” Lalu saya jawab, “Tadi Anda mengatakan bahwa dalil keyakinan Allah ada di langit, adalah ayat al-Qur’an. Kemudian setelah argumen Anda kami patahkan, Anda beragumen dengan hadits. Lalu setelah argumen Anda kami patahkan lagi, Anda sekarang berdalil dengan ijma’. Padahal ijma’ ulama salaf sejak generasi sahabat justru meyakini Allah subhanahu wa ta‘ala tidak bertempat. Al-Imam Abu Manshur al-Baghdadi berkata dalam al-Farqu Bayna al-Firaq:<br />
وَأَجْمَعُوْا عَلَى أَنَّهُ لاَ يَحْوِيْهِ مَكَانٌ وَلاَ يَجْرِيْ عَلَيْهِ زَمَان<br />
<br />
“Kaum Muslimin sejak generasi salaf (para sahabat dan tabi’in) telah bersepakat bahwa Allah tidak bertempat dan tidak dilalui oleh waktu.” (al-Farq bayna al-Firaq, 256).<br />
<br />
Al-Imam Abu Ja’far al-Thahawi juga berkata dalam al-’Aqidah al-Thahawiyyah, risalah kecil yang menjadi kajian kaum Sunni dan Wahhabi:<br />
وَلاَ تَحْوِيْهِ الْجِهَاتُ السِتُّ<br />
<br />
“Allah subhanahu wa ta‘ala tidak dibatasi oleh arah yang enam.”<br />
<br />
Setelah saya menjawab demikian kepada AH, saya bertanya kepada AH: “Menurut Anda, tempat itu makhluk apa bukan?” AH menjawab: “Makhluk.” Saya bertanya: “Kalau tempat itu makhluk, lalu sebelum terciptanya tempat, Allah ada di mana?” AH menjawab: “Pertanyaan ini tidak boleh, dan termasuk pertanyaan yang bid’ah.” Demikian jawaban AH, yang menimbulkan tawa para hadirin dari semua kalangan pada waktu itu. Kebetulan pada acara tersebut, mayoritas hadirin terdiri dari kalangan Salafi, anggota jamaah AH.<br />
<br />
Demikianlah, cara dialog orang-orang Wahhabi. Ketika mereka tidak dapat menjawab pertanyaan, mereka tidak akan menjawab, aku tidak tahu, sebagaimana tradisi ulama salaf dulu. Akan tetapi mereka akan menjawab, “Pertanyaanmu bid’ah dan tidak boleh.” AH sepertinya tidak mengetahui bahwa pertanyaan Allah subhanahu wa ta‘ala ada di mana sebelum terciptanyan alam, telah ditanyakan oleh para sahabat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berkata kepada mereka, bahwa pertanyaan tersebut bid’ah atau tidak boleh. Al-Imam al-Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya:<br />
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ إِنِّيْ عِنْدَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم إِذْ دَخَلَ نَاسٌ مِنْ أَهْلِ الْيَمَنِ فَقَالُوْا: جِئْنَاكَ لِنَتَفَقَّهَ فِي الدِّيْنِ وَلِنَسْأَلَكَ عَنْ أَوَّلِ هَذَا اْلأَمْرِ مَا كَانَ. قَالَ: كَانَ اللهُ وَلَمْ يَكُنْ شَيْءٌ غَيْرُهُ<br />
رواه البخاري<br />
<br />
“Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku berada bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang sekelompok dari penduduk Yaman dan berkata: “Kami datang untuk belajar agama dan menanyakan tentang permulaan yang ada ini, bagaimana sesungguhnya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Allah telah ada dan tidak ada sesuatu apapun selain Allah.” (HR. al-Bukhari [3191]).<br />
<br />
Hadits ini menunjukkan bahwa Allah subhanahu wa ta‘ala tidak bertempat. Allah subhanahu wa ta‘ala ada sebelum adanya makhluk, termasuk tempat. Al-Imam al-Tirmidzi meriwayatkan dengan sanad yang hasan dalam al-Sunan berikut ini:<br />
عَنْ أَبِيْ رَزِيْنٍ قَالَ قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ أَيْنَ كَانَ رَبُّنَا قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ خَلْقَهُ ؟ قَالَ كَانَ فِيْ عَمَاءٍ مَا تَحْتَهُ هَوَاءٌ وَمَا فَوْقَهُ هَوَاءٌ وَخَلَقَ عَرْشَهُ عَلىَ الْمَاءِ قَالَ أَحْمَدُ بْنُ مَنِيْعٍ قَالَ يَزِيْدُ بْنُ هَارُوْنَ الْعَمَاءُ أَيْ لَيْسَ مَعَهُ شَيْءٌ قَالَ التِّرْمِذِيُّ وَهَذَا حَدِيْثٌ حَسَنٌ.<br />
<br />
“Abi Razin radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku berkata, wahai Rasulullah, di manakah Tuhan kita sebelum menciptakan makhluk-Nya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Allah ada tanpa sesuatu apapun yang menyertainya. Di atasnya tidak ada sesuatu dan di bawahnya tidak ada sesuatu. Lalu Allah menciptakan Arasy di atas air.” Ahmad bin Mani’ berkata, bahwa Yazid bin Harun berkata, maksud hadits tersebut, Allah ada tanpa sesuatu apapun yang menyertai (termasuk tempat). Al-Tirmidzi berkata: “hadits ini bernilai hasan”. (Sunan al-Tirmidzi, [3109]).<br />
<br />
Dalam setiap dialog yang terjadi antara Muslim Sunni dengan kaum Wahhabi, pasti kaum Sunni mudah sekali mematahkan argumen Wahhabi. Ketika Wahhabi mengajukan argumen dari ayat al-Qur’an, maka dengan mudahnya dipatahkan dengan ayat al-Qur’an yang lain. Ketika Wahhabi mengajukan argumen dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, pasti kaum Sunni dengan mudahnya mematahkan argumen tersebut dengan hadits yang lebih kuat. Dan ketika Sunni berargumen dengan dalil rasional, pasti Wahhabi tidak dapat membantah dan menjawabnya. Keyakinan bahwa Allah subhanahu wa ta‘ala ada tanpa tempat adalah keyakinan kaum Muslimin sejak generasi salaf, kalangan sahabat dan tabi’in. Sayyidina Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata:<br />
كَانَ اللهُ وَلاَ مَكَانَ وَهُوَ اْلآَنَ عَلَى مَا عَلَيْهِ كَانَ<br />
<br />
“Allah subhanahu wa ta‘ala ada sebelum adanya tempat. Dan keberadaan Allah sekarang, sama seperti sebelum adanya tempat (maksudnya Allah tidak bertempat).” (al-Farq bayna al-Firaq, 256).<br />
<br />
Dikutip dari “Buku Pintar Berdebat dengan Wahhabi” karya Ust. Muhammad Idrus Ramli, alumni Pondok Pesantren Sidogiri tahun 1424/2004.</div><div style="border: 1px solid #ccc; height: 140px; overflow: auto; padding: 10px; width: 440px;"><br />
<ul style="text-align: left;"><li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/taqlid-dan-ijtihad.html">Taqlid dan Ijtihad</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/pentingnya-belajar-ilmu-agama-secara.html">Pentingnya Belajar Ilmu Agama Secara Talaqqi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/suapan-semangat-buat-nu.html">suapan semangat buat NU</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/suapan-semangat-buat-nu.html">Ahlus Sunnah Wal Jama'ah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tawil-imam-bukhari-membungkam-wahabi.html">ta'wil imam bukhari membungkam wahabi junior</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hadits-penjelasan-khawarij.html">Hadits Penjelasan Khawarij</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-kaum-wahabi.html">ciri ciri kaum wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sebaian-pengurus-nupun-terjangkit-virus.html">sebaian pengurus NUpun terjangkit virus wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-shalat-rebo-wekasan.html">hukum shalat rebo wekasan</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabiyah-mengkafirkan-umat-islam-tanpa.html">Wahabiyah Mengkafirkan Umat Islam Tanpa Alasan Yang Benar</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi-tak-berkutik.html">Wahabi Tak Berkutik</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/mengenai-puasa-rajab.html">Mengenai Puasa Rajab</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahhabi.html">Wahhabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi.html">Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/debat-aswaja-vs-wahabi-di-universitas.html">Debat Aswaja vs Wahabi di Universitas Melbourne</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/siapa-wahabi.html">Siapa Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-berdoa-dengan-tawassul.html">Hukum Berdo’a dengan Tawassul</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/orang-yang-bisa-memberi-syafaat.html">Orang Yang Bisa Memberi Syafa’at</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_5704.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (6)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_8972.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (5)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_2809.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (4)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_1445.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (3)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_22.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (2)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (1)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tidak-semua-perkara-yang-baru-itu-bidah.html">tidak semua perkara yang baru itu bid'ah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-wahabi.html">Ciri Ciri Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ulama-ahlus-sunnah-wal-jamaah-menentang.html">Ulama Ahlus sunnah wal jama'ah Menentang Aqidah Tasjim Tasybih Ibnu Taimiyah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabimaulid-nabi-bidahperingatan-abdul.html">wahabi:maulid nabi bid'ah,peringatan abdul wahhab wajib</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-menyiram-kuburan-dengan-air-bunga.html">Hukum Menyiram Kuburan dengan Air Bunga</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ibnu-harzaham-yang-akan-membakar-kitab.html">Ibnu Harzaham Yang Akan membakar kitab Ihya '</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tafsir-qs-al-mulk-ayat16.html">tafsir QS Al-Mulk ayat16</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahhabi-sect.html">Wahhabi sect</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/movement-history-of-wahhabism.html">Movement history of Wahhabism</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sejarah-gerakan-wahhabisme.html">Sejarah Gerakan Wahhabisme</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sekte-wahabi.html">sekte wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/mengenai-tawassulistighatsah.html">mengenai tawassul/istighatsah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/salah-satu-kesesatan-ibnu-taimiyah.html">Salah satu kesesatan Ibnu Taimiyah Bahwa Neraka Akan Punah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/dalil-tawassul-bag-1.html">dalil tawassul bag 1</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/kitab-rekayasa-wahabi.html">KITAB REKAYASA WAHABI</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/terjemahan-kitab-talim-mutaallim.html">Terjemahan Kitab Ta’lim Muta’allim</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hujjah-imam-hanafi-dalam-kitab-alwasiat.html">Hujjah Imam Hanafi dalam Kitab Alwasiat) Kalahkan Aqidah sesat salafy/wahaby</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/taqlid-dan-ijtihad.html">Taqlid dan Ijtihad</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/apakah-allah-berada-di-langit.html" target="_blank">Apakah Allah berada di Langit?</a></li>
</ul></div><br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-39321851365645922602012-05-31T03:24:00.001-07:002012-05-31T03:25:59.577-07:00Taqlid dan Ijtihad<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Perlu diketahui bahwa orang-orang yang menjalankan syari’at Islam dengan bermadzhabkan as-Syafi’i, Hanafi, Maliki, Hanbali dan lain-lain bukanlah orang yang fanatik madzhab, karena orang yang bermadzhab Syafi’i juga menaruh hormat terhadap orang yang mengikuti madzhab lain seperti yang banyak ditulis dalam kitab-kitab ulama mereka. Mereka juga tahu bahwa para imam-imam mujtahid adalah orang yang mendapat petunjuk dari Allah.[1] Andai pernah terjadi perseteruan yang menjurus pertengkaran, maka hal itu bukan berarti menunjukkan bahwa madzhabnya yang bathil. Seperti apabila ada orang Islam mencuri, apakah lalu kita mengatakan bahwa ternyata Islam mengajarkan mencuri. Tidak bukan?! Sayyidina Ali mengatakan, “Ketahuilah kebenaran, maka kamu akan tahu siapa orang yang benar”. Keterangan perlu disampaikan, karena hanya menceritakan bahwa ada kota yang hancur gara-gara terjadi perseteruan antara Syafi’iyyah dan Hanafiyyah yang katanya diceritakan Yaqut al-Hamawi dalam Mu’jam al-Buldan. Lebih arif apabila disampaikan pula juz dan halaman kitab tersebut?! <br />
<br />
Dikatakan bahwa taqlid kepada ulama adalah terlarang dengan berpijak pada larangan yang disampaikan oleh Imam-imam madzhab empat yaitu Abu Hanifah, as-Syafi’i, Malik dan Ahmad. Keempat Imam madzhab tersebut memang pernah melarang bertaqlid kepada mereka. Menurut saya Ustadz Yusuf tidak banyak membaca sejarah dan sudah terlalu fanatik dengan kebenaran pendapatnya sendiri sehingga menutup telinga terhadap komentar ulama-ulama madzhab yang menanggapi pelarangan tersebut.<br />
<br />
Orang yang anti madzhab banyak mengkritik orang-orang yang bertaqlid dan menuduh madzhab Abu Hanifah, madzhab Syafi’i dan lain-lain adalah sama dengan ta’addud as-syari’ah (penggandaan syari’at).[2] Namun yang lucu dan aneh, justru mereka sering menuqil pendapat-pendapat ulama yang bertaqlid seperti: Izziddin bin Abdis Salam, Ibnu Shalah, al-Bulqini, as-Subki, Ibnu Daqiq al-Id, al-Iraqi, Qadli Husain, Ibnu Hajar al-Haitami, al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalâni, ad-Dzahabi, an-Nasa’i, as-Suyuthi, al-Khatib al-Baghdadi, an-Nawawi, Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim, al-Bukhari dan lain-lain. Sementara mereka berkeyakinan bahwa mereka adalah orang yang salah karena bertaqlid dan menghalalkannya. Lalu lebih alim mana antara mereka yang anti madzhab dibandingkan dengan ulama-ulama di atas yang mau bertaqlid dan melegalkannya???. Pertanyaan ini tidak butuh dijawab tetapi difikirkan dan direnungkan dengan fikiran jernih serta jauh dari syahwat dan sikap fanatik.<br />
<br />
Kewajiban taqlid bukan berdasar maqalah, akan tetapi kewajiban bertaqlid bagi orang yang belum sampai derajat mujtahid adalah berdasarkan pada:<br />
<br />
1. Dalil Naqli Al Qur’an QS: An-Nahl:43<br />
<br />
“Bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui”<br />
<br />
Dan sudah menjadi ijma’ (konsensus) ulama bahwa ayat tersebut memerintahkan bagi orang yang tidak mengetahui hukum dan dalilnya untuk ittiba’ (mengikuti) orang yang tahu. Dan mayoritas ulama ushul fiqh berpendapat bahwa ayat tersebut adalah dalil pokok pertama tentang kewajiban orang awam (orang yang belum mempunyai kapasitas istinbat) untuk mengikuti orang alim yang mujtahid.<br />
<br />
2. Ijma’<br />
<br />
Sudah menjadi kesepakatan dan tanpa ada khilaf, bahwa shahabat-shahabat Rasullalah berbeda-beda taraf tingkatan keilmuannya, dan tidak semuanya ahli fatwa (mujtahid) seperti yang disampaikan oleh Ibnu Khaldun. Dan sudah nyata bahwa agama diambil dari semua sahabat, tetapi mereka ada yang punya kapasitas ijtihad dan itu relatif sangat sedikit bila dibandingkan dengan jumlah semua sahabat, serta diantaranya juga ada mustafti ataumuqallid (sahabat yang tidak mempunyai kapasitas ijtihad atau istinbath) dan shahabat yang termasuk golongan ini berjumlah sangat banyak.<br />
<br />
Setiap shahabat yang ahli ijtihad seperti Abu Bakar, Umar, Ustman, Ali, Abdullah bin Mas’ud, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar dan lain-lain saat memberi fatwa pasti menyampaikan dalil fatwanya.<br />
<br />
3. Dalil Aqli<br />
<br />
Orang yang bukan ahli ijtihad apabila menemui suatu masalah fiqhiyyah, pilihannya hanya ada dua, yaitu antara berfikir dan berijtihad sendiri sembari mencari dalil yang dapat menjawabnya atau bertaqlid mengikuti pendapat mujtahid. Jika memilih yang awal, maka itu sangat tidak mungkin karena dia harus menggunakan semua waktunya untuk mencari, berfikir dan berijtihad dengan dalil yang ada untuk menjawab masalahnya, dan mempelajari perangkat-perangkat ijtihad yang akan memakan waktu lama, sehingga pekerjaan dan profesi ma’isyah pastinya akan terbengkelai. Klimaksnya dunia ini akan rusak. Maka tidak salah kalau al-Buthi memberi judul terhadap salah satu kitabnya dengan “Tidak bermadzhab adalah bid’ah yang paling bahaya yang dapat menghancurkan agama“. Dan pilihan terakhirlah yang harus ditempuh, yaitu taqlid.[3]<br />
<br />
Kesimpulannya dalam hal taqlid ini adalah:<br />
Wajib bagi orang yang tidak mampu istinbath dari Al Qur’an dan hadits.<br />
Haram bagi orang yang mampu dan syaratnya tentu sangat ketat, sehingga mulai sekitar tahun 300 hijriyyah sudah tidak ada ulama yang memenuhi kriteria atau syarat mujtahid. Mereka adalah Abu Hanifah, Malik, As-Suyuti, Ahmad bin Hanbal, Sufyan al-Tsauri, Dawud ad-Dhahiri dan lain-lain.<br />
<br />
Lalu menjawab perkataan empat imam madzhab yang melarang orang lain bertaqlid kepada mereka adalah sebagaimana yang diterangkan oleh ulama-ulama bahwa khitab larangan tersebut ditujukan kepada orang-orang yang mampu berijtihad dari Al Quran dan al-Hadits, dan bukan bagi yang tidak mampu, karena bagi mereka wajib bertaqlid agar tidak tersesat dalam menjalankan agama.[4]<br />
<br />
Begitu juga menjawab Ibnu Hazm dalam Ihkam al-ahkam yang mengharamkan taqlid, karena haram yang dimaksud adalah untuk orang yang ahli ijtihad sebagaimana disampaikan oleh al-Buthi ketika menjawab musykil dalam kitab Hujjah Allah al-Bâlighah [1/157-155] karya Waliyullah ad-Dihlawi yang mengutip pendapat Ibnu Hazm tentang keharaman taqlid.[5]<br />
<br />
Lebih jelasnya lihat kitab al-Lamadzhabiyyah, sebuah karya apik yang menolak kebathilan orang-orang yang anti madzhab dengan argumen-argumen yang kuat. Termasuk di dalamnya terdapat catatan perdebatan yang terjadi antara Nashiruddin al-Albani dengan Dr. Said Ramadlan al-Buthi.<br />
<br />
Jika ada orang saat ini yang mengaku mampu berijtihad sendiri, maka katakanlah, “Ijtihad kalian tidak lebih benar dari ijtihad para imam-imam mujtahid”. Jika mereka mengaku bertaqlid, maka katakan kepada mereka, “Taqlidmu sia-sia dan gugur tak berarti, karena Ibnu Taymiyyah mengakui taqlid”. Karena kebanyakan mereka mengikuti Ibnu Taymiyyah.<br />
<br />
[1] Lihat pembelaan terhadap Imam-Imam Madzhab oleh as-Sya’rani dalam al-Yawaqit wa al-Jawahir<br />
<br />
[2] Lihat Silsilah Ahadits Ad-Dha’ifah ketika membahas hadits Ikhtilaf Ummah.<br />
<br />
[3] Lihat Allamadhabiyah H.70-73, Takhrîj Ahâdits al-Luma’ H.348<br />
<br />
[4] Al-Mizan al-Kubra 1/62<br />
<br />
[5] Allamadzhabiyyah hal 133 dan Iqdul Jiid fi ahkam al-Ijtihad wa at-Taqlid hal 22.<br />
<div style="border: 1px solid #ccc; height: 140px; overflow: auto; padding: 10px; width: 440px;"><br />
<ul style="text-align: left;"><li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/pentingnya-belajar-ilmu-agama-secara.html">Pentingnya Belajar Ilmu Agama Secara Talaqqi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/suapan-semangat-buat-nu.html">suapan semangat buat NU</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/suapan-semangat-buat-nu.html">Ahlus Sunnah Wal Jama'ah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tawil-imam-bukhari-membungkam-wahabi.html">ta'wil imam bukhari membungkam wahabi junior</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hadits-penjelasan-khawarij.html">Hadits Penjelasan Khawarij</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-kaum-wahabi.html">ciri ciri kaum wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sebaian-pengurus-nupun-terjangkit-virus.html">sebaian pengurus NUpun terjangkit virus wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-shalat-rebo-wekasan.html">hukum shalat rebo wekasan</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabiyah-mengkafirkan-umat-islam-tanpa.html">Wahabiyah Mengkafirkan Umat Islam Tanpa Alasan Yang Benar</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi-tak-berkutik.html">Wahabi Tak Berkutik</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/mengenai-puasa-rajab.html">Mengenai Puasa Rajab</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahhabi.html">Wahhabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi.html">Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/debat-aswaja-vs-wahabi-di-universitas.html">Debat Aswaja vs Wahabi di Universitas Melbourne</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/siapa-wahabi.html">Siapa Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-berdoa-dengan-tawassul.html">Hukum Berdo’a dengan Tawassul</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/orang-yang-bisa-memberi-syafaat.html">Orang Yang Bisa Memberi Syafa’at</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_5704.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (6)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_8972.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (5)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_2809.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (4)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_1445.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (3)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_22.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (2)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (1)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tidak-semua-perkara-yang-baru-itu-bidah.html">tidak semua perkara yang baru itu bid'ah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-wahabi.html">Ciri Ciri Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ulama-ahlus-sunnah-wal-jamaah-menentang.html">Ulama Ahlus sunnah wal jama'ah Menentang Aqidah Tasjim Tasybih Ibnu Taimiyah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabimaulid-nabi-bidahperingatan-abdul.html">wahabi:maulid nabi bid'ah,peringatan abdul wahhab wajib</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-menyiram-kuburan-dengan-air-bunga.html">Hukum Menyiram Kuburan dengan Air Bunga</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ibnu-harzaham-yang-akan-membakar-kitab.html">Ibnu Harzaham Yang Akan membakar kitab Ihya '</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tafsir-qs-al-mulk-ayat16.html">tafsir QS Al-Mulk ayat16</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahhabi-sect.html">Wahhabi sect</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/movement-history-of-wahhabism.html">Movement history of Wahhabism</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sejarah-gerakan-wahhabisme.html">Sejarah Gerakan Wahhabisme</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sekte-wahabi.html">sekte wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/mengenai-tawassulistighatsah.html">mengenai tawassul/istighatsah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/salah-satu-kesesatan-ibnu-taimiyah.html">Salah satu kesesatan Ibnu Taimiyah Bahwa Neraka Akan Punah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/dalil-tawassul-bag-1.html">dalil tawassul bag 1</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/kitab-rekayasa-wahabi.html">KITAB REKAYASA WAHABI</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/terjemahan-kitab-talim-mutaallim.html">Terjemahan Kitab Ta’lim Muta’allim</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hujjah-imam-hanafi-dalam-kitab-alwasiat.html">Hujjah Imam Hanafi dalam Kitab Alwasiat) Kalahkan Aqidah sesat salafy/wahaby</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/taqlid-dan-ijtihad.html" target="_blank">Taqlid dan Ijtihad</a></li>
</ul></div><br />
<br />
</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-1013441345076272762012-05-31T03:18:00.000-07:002012-05-31T03:18:54.219-07:00Pentingnya Belajar Ilmu Agama Secara Talaqqi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Talaqqi artinya belajar ilmu agama secara langsung kepada guru yang mempunyai kompetensi ilmu, tsiqah, dhabit dan mempunyai sanad keilmuan yang muttashil sampai ke Rasulullah Shallaahu ‘Alaihi Wa Sallam melalui para ‘Ulama ‘Aalimin ‘Aarifin.<br />
<br />
Apa manfaat aktif di talaqqy?<br />
<br />
1. Memiliki sanad keilmuan yang jelas<br />
<br />
Kata Ibnul Mubarak:”Sanad merupakan bagian dari agama, kalaulah bukan karena sanad, maka pasti akan bisa berkata siapa saja yang mau dengan apa saja yang diinginkannya.”Dikatakan juga: “permisalan orang yang ingin mengetahui perkara agamanya tanpa sanad, seperti orang yang menaiki suthuh (bagian atas) sebuah rumah tanpa tangga” <br />
<br />
2. Mendapat ilmu dari lisan para ulama yang mumpuni di bidangnya<br />
<br />
Syarat seseorang sukses dalam menuntut ilmu oleh para ulama disebutkan:<br />
Berbekal potensi akal untuk diisi dengan ilmu.<br />
Ada guru yang akan membantu membuka jalan dalam belajar.<br />
Didukung oleh kitab-kitab yang sahih.<br />
Memiliki kesungguhan dan kontinuitas dalam belajar.<br />
<br />
Apabila ada komponen ini yang tidak dipenuhi, maka akan ada ketimpangan dalam belajar dan dikhawatirkan menuai kegagalan dalam belajar agama.<br />
<br />
Sebuah pesan arab menyebutkan: ambillah ilmu dari lisan para rijal, karena mereka menghafal hal-hal terbaik yang mereka dengar. Lalu mereka sampaikan hal-hal terbaik dari apa yang mereka hafal.<br />
<br />
Dengan demikian seorang santri akan denagn mudah dan dalam waktu pendek mendapati kucni-kunci dan filosofi ilmu.<br />
<br />
Di dalam nasehat lain disebutkan bahwa salah satu syarat untuk sukses dalam belajar adalah:irsyaadu ustaadzin atau suhbatu ustaadzin (ada arahan dan ayoman dari seorang guru).<br />
<br />
3. Tidak salah dalam memahami ilmu<br />
<br />
Di dalam sebuah syair dijelaskan: Orang-orang yang mengambil ilmu dari gurunya secara lisan, akan terhindar dari kesesatan dan penyelewengan. Dan orang-orang yang mengambil ilmu dari lembaran-lembaran kertas, ilmunya di kalangan ahli ilmu dianggap tiada!<br />
<br />
Di syair lain dijelaskan: <br />
<br />
Apakah engkau mengaku sebagai seorang berilmu, sementara engkau tidak membaca kitab dengan seorang syaikh yang akan menghilangkan keresahanmu? Apakah engkau mengira, bahwa otakmu akan menjelaskan hal-hal yang musykil? Tanpa ada guru yang memberitahukannya? Demi Allah otak benar-benar telah membohongi! Dan mencari ilmu tanpa guru, sama halnya dengan orang yang menghidupkan lentera tanpa memiliki minyaknya.<br />
<br />
Ilmu agama tidak bisa dipelajari secara otodidak, karena banyak hal dalam agama yang tidak bisa dicapai oleh logika manusia, butuh keimanan. Selain itu, banyak hal dalam agama yang mesti dicontohkan pelaksanaannya, tidak bisa diandai-andaikan atau dibuat-buat. Karena agama Islam bersumber dari wahyu langit, yang diwariskan secara turun temurun dari Rasul Shollallaah ‘alaih wa sallam. kepada sahabat, dari sahabat kepada tabi`in, dari tabi`inkepada tabi` tabi`in, dari tabi` tabi`in kepada ulama salaf, dari ulama salaf dilanjutkan kepada ulama khalaf, yang seterusnya dilanjutkan kepada kita secara bersambungan. Ilmu agama bukan dari logika manusia, kesepakatan manusia, sebuah penelitian atau apapun bentuknya. Ijtihad yang dilakukan manusia pun butuh kepada dalil. Dalil naqly juga butuh kepada kesahihan dalil, yang juga butuh kepada sanad yang berkesinambungan (ittishal sanad)<br />
<br />
4. Belajar adab<br />
<br />
Di dalam majlis ilmu kita diajarkan dan dicontohkan oleh seorang `alim rabbani tentang adab sebagai seorang hamba Allah yang mesti beribadah kepada Allah, diantara ibadah itu adalah berakhlaq baik kepada semua yang ada di alam raya. Seorang ulama bahkan memesankan kepada anaknya: lihatlah adab si fulan sebelum engkau belajar ilmu darinya!”<br />
<br />
Apa yang dicari dengan aktif di talaqqy?<br />
Mensyukuri nikmat sehat, nikmat waktu, dan nikmat muda.<br />
Berupaya mengikuti sirah yang telah ditorehkan oleh para “rijal”. Kalau pun tidak bisa seperti mereka, bisa meniru mereka adalah sebuah kebahagiaan terbesar yang telah diraih!<br />
Mencari kesempatan untuk mendapatkan rahmat Allah, mencari ketenangan hati, mendapatkan naungan malaikat, berharap istighfar dari burung di udara, makhluq di daratan, ikan di dalam air, dan menjadi salah satu yang sedang berjuang fii sabiilillaah<br />
Mempersiapkan bekal untuk menjadi pewaris para Nabi<br />
<br />
Bagaimana mengatur waktu?<br />
<br />
Apapun jadwal yang kita lakukan selain pendidikan formal, bagi kita jadwal-jadwal itu adalah jadwal yang bebas untuk menentukan dan memilihnya. Oleh karena itu kita lebih memiliki keleluasaan dalam menentukan jadwal yang kita lakukan. Bentrokan jadwal bisa saja terjadi, tapi kita bebas untuk menentukan satu diantara sekian program yang mungkin dilakukan. Dengan keleluasaan kita dan berpikir yeng cerdas, kita akan mampu menentukan kegiatan kita secara proporsional dan mampu menentukan skala prioritasnya.<br />
<br />
Apa keunggulan aktif di talaqqy?<br />
Bertemu dengan para ulama yang rabbani dan mendapatkan kesempatan menghadiririyaadhul jannah (taman-taman surga)<br />
Menguasai bahasa arab lebih baik dan mengetahui maksud istilah-istilah yang biasa digunakan oleh para ulama zaman dahulu dan sekarang, sehingganya tidak salah dalam memahami ilmu syariat.<br />
Terbangunnya sebuah malakah ilmiah (intellectual quotient) yang baik<br />
Memperpendek waktu dalam belajar.<div><br />
<div><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/suapan-semangat-buat-nu.html">suapan semangat buat NU</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ahlus-sunnah-wal-jamaah.html">Ahlus Sunnah Wal Jama'ah</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tawil-imam-bukhari-membungkam-wahabi.html">ta'wil imam bukhari membungkam wahabi junior</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hadits-penjelasan-khawarij.html">Hadits Penjelasan Khawarij</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-kaum-wahabi.html">ciri ciri kaum wahabi</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sebaian-pengurus-nupun-terjangkit-virus.html">sebaian pengurus NUpun terjangkit virus wahabi</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-shalat-rebo-wekasan.html">hukum shalat rebo wekasan</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabiyah-mengkafirkan-umat-islam-tanpa.html">Wahabiyah Mengkafirkan Umat Islam Tanpa Alasan Yang Benar</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi-tak-berkutik.html">Wahabi Tak Berkutik</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/mengenai-puasa-rajab.html">Mengenai Puasa Rajab</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahhabi.html">Wahhabi</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi.html">Wahabi</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/debat-aswaja-vs-wahabi-di-universitas.html">Debat Aswaja vs Wahabi di Universitas Melbourne</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/siapa-wahabi.html">Siapa Wahabi</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-berdoa-dengan-tawassul.html">Hukum Berdo’a dengan Tawassul</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/orang-yang-bisa-memberi-syafaat.html">Orang Yang Bisa Memberi Syafa’at</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_5704.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (6)</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_8972.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (5)</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_2809.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (4)</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_1445.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (3)</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_22.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (2)</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (1)</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tidak-semua-perkara-yang-baru-itu-bidah.html">tidak semua perkara yang baru itu bid'ah</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-wahabi.html">Ciri Ciri Wahabi</a><br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ulama-ahlus-sunnah-wal-jamaah-menentang.html">Ulama Ahlus sunnah wal jama'ah Menentang Aqidah Tasjim Tasybih Ibnu Taimiyah</a></div></div></div>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-57402508545099153212012-05-30T13:17:00.000-07:002012-05-30T13:17:11.003-07:00suapan semangat buat NUbanyak cara yang dilakukan kaum wahabi untuk bisa menyebarkan faham wahabi yang sesat dan sangat berbahaya.<br />
sebelumnya saya sudah memosting artikel dengan berjudul <a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sebaian-pengurus-nupun-terjangkit-virus.html">sebaian pengurus NUpun terjangkit virus wahabi</a> disini juga menjelaskan begitu gencarnya kaum wahabi berusaha menyebarkan faham sesatnya.<br />
untuk indonesia sudah jelas kekuatan yang paling besar benteng <a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ahlus-sunnah-wal-jamaah.html" target="_blank">ahlus sunnah wal jama'ah</a> adalah NU<br />
tak cukup para kaum wahabi menyusup masuk kedalam NU,wahabi juga terus berusaha memasukkan faham wahabi dalam ormas terbesar ahlus sunnah wal jama'ah ini,namun wahabi juga tak henti hentinya juga menfitnah orang orang NU termasuk membuat gosip bahwa ketua NU itu syi'ah dan lain sebagainya.<br />
NU memang lamban dalam memerangi faham sesat wahabi tapi NU tetap menjadi penghalang terkuat wahabi,maka dari itu saya menyarankan kepada semua warga NU wabil khusus pengurus NU untuk lebih semangat dan lebih lincah lagi memerangi faham sesat wahabi yang sangat berbahaya bagi islam dan umat muslimin ahlus sunnah wal jama'ah.<br />
<br />
<ul><li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ahlus-sunnah-wal-jamaah.html">Ahlus Sunnah Wal Jama'ah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tawil-imam-bukhari-membungkam-wahabi.html">ta'wil imam bukhari membungkam wahabi junior</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hadits-penjelasan-khawarij.html">Hadits Penjelasan Khawarij</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-kaum-wahabi.html">ciri ciri kaum wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sebaian-pengurus-nupun-terjangkit-virus.html">sebaian pengurus NUpun terjangkit virus wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-shalat-rebo-wekasan.html">hukum shalat rebo wekasan</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabiyah-mengkafirkan-umat-islam-tanpa.html">Wahabiyah Mengkafirkan Umat Islam Tanpa Alasan Yan...</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi-tak-berkutik.html">Wahabi Tak Berkutik</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/mengenai-puasa-rajab.html">Mengenai Puasa Rajab</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahhabi.html">Wahhabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi.html">Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/debat-aswaja-vs-wahabi-di-universitas.html">Debat Aswaja vs Wahabi di Universitas Melbourne</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/siapa-wahabi.html">Siapa Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-berdoa-dengan-tawassul.html">Hukum Berdo’a dengan Tawassul</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/orang-yang-bisa-memberi-syafaat.html">Orang Yang Bisa Memberi Syafa’at</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_5704.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (6)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_8972.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (5)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_2809.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (4)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_1445.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (3)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_22.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (2)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (1)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tidak-semua-perkara-yang-baru-itu-bidah.html">tidak semua perkara yang baru itu bid'ah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-wahabi.html">Ciri Ciri Wahabi</a></li>
</ul>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-21285816421278074932012-05-30T12:38:00.001-07:002012-05-30T12:40:27.219-07:00Ahlus Sunnah Wal Jama'ahdefinisi ahlus sunnah wal jama'ah<br />
Setelah menelaah dari berbagai referensi dan rujukan yang secara spesifik menjelaskan pengertian Ahlussunnah wa Al Jamaah, bisa difahami bahwa definisi Ahlussunnah wa Al jamaah ada dua bagian yaitu: definisi secara umum dan definisi secara khusus .<br />
* Definisi Aswaja Secara umum adalah : satu kelompok atau golongan yang senantiasa komitmen mengikuti sunnah Nabi SAW. Dan Thoriqoh para shabatnya dalam hal aqidah, amaliyah fisik ( fiqih) dan hakikat ( Tasawwuf dan Ahlaq ) .<br />
* Sedangkan definisi Aswaja secara khusus adalah : Golongan yang mempunyai I’tikad / keyakinan yang searah dengan keyakinan jamaah Asya’iroh dan Maturidiyah.<br />
<br />
Pada hakikatnya definisi Aswaja yang secara khusus bukan lain adalah merupakan juz dari definisi yang secara umum, karena pengertian Asya’iroh dan Ahlussunnah adalah golongan yang komitmen berpegang teguh pada ajaran Rasul dan para sahabat dalam hal aqidah. namun penamaan golongan Asya’iroh dengan nama Ahli sunnah Wa Al Jamaah hanyalah skedar memberikan nama juz dengan menggunakan namanya kulli.<br />
Syaih Al Baghdadi dalam kitabnya Al Farqu bainal Firoq mengatakan : pada zaman sekarang kita tidak menemukan satu golongan yang komitmen terhadap ajaran Nabi dan sahabat kecuali golongan Ahlussunnah wal jamaah. Bukan dari golongan Rafidah, khowarij, jahmiyah, najariyah, musbihah,ghulat,khululiyah, Wahabiyah dan yang lainnya. Beliau juga meyebutkan; bahwa elemen Alussunnah waljamaah terdiri dari para Imam ahli fiqih, Ulama’ Hadits, Tafsir, para zuhud sufiyah, ulama’ lughat dan ulama’-ulama’ lain yang berpegang teguh paa aqidah Ahli sunnah wal jamaah.<br />
secara ringkas bisa disimpulkan bahwa Ahlu sunnah wal jamaah adalah semua orang yang berjalan dan selalu menetapkan ajaran Rasulullah SAW dan para sahabat sebagai pijakan hukum baik dalam masalah aqidah, syari’ah dan tasawwuf.<br />
II. Pengertian Sunnah dan ajaran-ajarannya<br />
Kalimat Sunnah secara etimologi adalah Thoriqoh ( jalan ) meskipun tidak mendapatkan ridlo. Sedangan pengertian Sunnah secara terminlogi yaitu nama suatu jalan yang mendapakan ridlo yang telah ditempuh oleh Rasulullah SAW, para khulafa’ al Rosyidin dan Salaf Al Sholihin. Seperti yang telah disabdakan oleh Nabi :<br />
عَلَيكُمْ بِسُنَّتيِ وَسُنَّةِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ مِنْ بَعْدِي<br />
Ikutilah tindakanku dan tindakan para khlafaurrosyidin setelah wafatku.<br />
Sedangkan pengertian kalimat Jamaah adalah golongan dari orang-orang yang mempunyai keagungan dalam Islam dari kalangan para Sahabat, Tabi’in dan Atba’ Attabi’in dan segenap ulama’ salaf As solihin.<br />
Setiap ajaran yang berdasarkan pada Usul Al syari’ah dan Fur’nya dan pernah dikerjakan oleh para nabi dan Sahabat sudah barang tentu merupakan ajaran yang sesuai dengan aqidah ahli sunnah wa aal jamaah seperti : Shalat Tarawih, witir, baca shalawat, ziarah kubur, mendo’akan orang yang sudah mati dll.<br />
III. Definisi Bid’ah<br />
Bid’ah dalam ma’na terminologi ( Syara’) menurut syaih Zaruq dalam kitabnya Iddah Al Marid yaitu semua perkara baru dalam agama yang menyerupai salah satu dari bentuk ajaran agama namun sebenarnya bukan termasuk dari bagian agama, baik dilihat dari sisi bentuknya maupun dari sisi hakikatnya. Dan pekara tersebut berkesan seolah-olah bagian dari jaran Islam seperti : membaca ayat-ayat Al-Qur’an dan Shalat dengan diiringi alat-alat musik yang diharamkan, keyakinan kaum mu’tazilah, Qodariyah, Syi’ah, termasuk pula paham-paham liberal yang marak akhir-akhir ini. Karena berdasarkan pada Ayat Al-Qur’an :<br />
" وَمَا كَانَ صَلاَتُهُمْ عِنْدَ البَيْتِ الاَّ مُكاَءً وَتَصْدِيَةً " الانفال 35<br />
Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, tidak lain hanyalah siulan dan tepukan tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu. QS: Al Anfal 35<br />
Dan Hadits Nabi yang berbunyi:<br />
عن أم المؤمنين أم عبد الله عائشة رضي الله عنها قالت : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :" مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ".<br />
Dari A’isyah RA. Rasulullah bersabda : barang siapa menciptakan hal baru dalam urusanku yang bukan termasuk dari golongan urusanku maka akan tertolak.<br />
HR. Bukhari dan Muslim<br />
<br />
Kalimat أحدث dalam Hadits diatas mengandung pengertian menciptakan dan membuat-buat suatu perkara yang didasari dari hawa nafsu. Sedangkan kalimat أمرنا mengandung suatu pengertian agama dan Syari’at yang telah di Ridlohi oleh Allah SWT.<br />
Rasulullah juga bersabda dalam sebuah Hadits :<br />
وروى مسلم في صحيحه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يقول في خُطبَتِهِ : " خَيرُ الحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ, وَخَيرُ الهَدىِ هُدَى مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم, وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلُّ مُحْدَثةٍ بِدعَةٌ, وَكُلُّ بِدعَةٍ ضَلَالَةٌ" ورواه البيهقي وفيه زيادة " وكل ضلالة في النار"<br />
Rosululloh bersabda: “ paling bagusnya Hadits adalah Kitabnya Allah, dan paling bagusnya petunjuk adalah petunjuk Rasulullah SAW, dan paling jeleknya perkara adalah semua perkara yang baru, dan setiap perkara yang baru adalah bid’ah, dan semua bid’ah itu sesat”. HR. Muslim dan juga diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dengan tambahan kalimat “ setiap perkara sesat menempat dineraka” .<br />
<br />
Dari adanya dua Hadits diatas para ulama’ menjelaskan bahwa secara prinsip, bid’ah adalah berubahnya Suatu hukum yang disebabkan karena meyakini suatu perkara yang bukan merupakan bagian dari agama sebagai salah satu bagian dari agama, bukan berarti setiap perkara baru lantas dikategorikan bid’ah, karena banyak hal baru yang sesuai dengan Usul Al Syar’ah dan tidak dikategorikan bid’ah, atau hal-hal baru yang sesuai dengan Furu’ Al Syari’ah yang masih mungkin di tempuh dengan jalan Analogi atau qiyas sehingga tidak termasuk kategori Bid’ah . berarti tidak semua ritual yang baru serta-merta dikategorikan sebagai perbuatan bid’ah seperti ritual tahlil tujuh hari,40 hari dan seratus hari dari kematian mayat, ziarah kubur, tawassul, mendoakan orang mati dll.<br />
Imam Muhmmad Waliyuddin As Syabsiri dalam Syarah Arba’n Nawawi mengupas pengertian Hadits Nabi yang berbunyai :<br />
مَنْ أَحدَثَ حَدَثًا اَوْ آوَى مُحدثًا فَعَليهِ لَعْنَةُ اللهِ<br />
Barang siapa menciptakan perkara baru atau melindungi pencipta perkara baru mak dia berhak mendapatkan laknat Allah.<br />
Hadits tersebut diatas memasukkan berbagai bentuk bentuk bid’ah seper Aqad fasid, memberi hukum tanpa Ilmu, penyelewengan dan semua hal yang tidak sesuai dengan syari’at. Namun apabila perkara baru itu masih sesuai dengan qonun syari’at maka tidak termasuk kategori bid’ah seperti menulis mushaf, meluruskan madzhab, menulis ilmu nahwu ,Khisab dll.<br />
Syaih Izzuddin ibni Abdis Salam menggolongkan perkara baru ( Bid’ah ) menjadi lima hukum yaitu :<br />
1. Bid’ah wajib seperti : mempelajari ilmu nawu, dan lafad-lafad yang ghorib dalam Al-Qur’an dn Hadits dan semua disiplin ilmu yang menjadi perantara untuk memahami syari’at.<br />
2. Bid’ah Haram seperti : Faham Madzhab Qodariah, Jabariah dan Mujassimah.<br />
3. Bid’ah Sunnah Seperti : Mendirikan Pondok, Madrasah dan semua perbuatan baik yang tidak pernah ditemukan pada masa dahulu.<br />
4. Bid’ah Makruh Seperti : Menghias MAsjid dan Al-Qur’an.<br />
5. Bid’ah Mubah seperti : Mushofahah (Jabat tangan) setelah Shalat Subuh dan Ashar dll.<br />
IV. Kriteria penggolongan Bid’ah<br />
Dalam menggolongkan perkara baru yang menimbulkan konsekwensi hukum yang berbeda-beda, Ulama’ telah membuat tiga kriteria dalam persoalan ini .<br />
1. Jika perbuatan itu mempunyai dasar yang kuat berupa dalil-dalil syar’i, baik parsial ( juz’i ) atau umum, maka bukan tergolong bid’ah, dan jika tidak ada dalil yang dibuat sandaran, maka itulah bid’ah yang dilarang.<br />
2. Memperhatikan apa yang menjadi ajaran ulama’ salaf ( Ulama’ pada abad I,II dan III H , jika sudah diajarkan oleh mereka, atau memiliki landasan yang kuat dari ajaran kaidah yang mereka buat, maka perbuatan itu bukan tergolong Bid’ah.<br />
3. Dengan jalan Qiyas. Yakni mengukur perbuatan tersebut dengan beberapa amaliah yang telah ada hukumnya dari Nash Al-Qur’an dan Hadits. Apabila identik dengan perbuatan haram, maka perbuatan baru itu tergolong Bid’ah yang diharamkan. Apabila memiliki kemiripan dengan yang wajib, maka tergolong perbuatan baru yang wajib. Dan begitu seterusnya.<br />
V. Hal-hal baru yang tidak tergolong Bid’ah<br />
Dari pengertian Bid’ah diatas, memberikan suatu natijah atau kesimpulan bahwa ada sebagian amal Bid’ah yang sesuai dengan syari’at dan justru ada yang hukumnya sunnat dan fardlu kifayah. Oleh sebab itu Imam Syafi’i berkata :<br />
" ما أَحْدَثَ وَخَالَفَ كِتَابًا اَو سُنَّةً او إِجمَاعًا او أثرًا فهو البِدْعَةُ الضَّالَّةُ, وَمَا أحْدَثَ مِنَ الخَيرِ وَلَمْ يُخَالِفْ شَيئًا من ذلك فَهُوَ البِدْعَةُ المَحْمُودَةُ "<br />
“ Perkara baru yang tidak sesuai dengan Kitab Al-Qur’an, Sunnah, Ijma’ dan Atsar sahabat termasuk bid’ah yang sesat, dan perkara baru yang bagus dan tidak bertentangan dengan pedoman-pedoman tersebut maka termasuk Bid’ah yang terpuji “<br />
1. Ziarah kubur.<br />
Tidak diragukan sama sekali, bahwa hukum berziarah ke makam kerabat atau auliya’ adalah sunnah, dan hal ini telah disepakati oleh semua ulama’. Terdapat banyak Hadits yang menjelaskan kesunnahan ziarah kubur, diantaranya adalah :<br />
عن بريدة قال رسول الله صلى الله عليه وسلم " قَدْ كُنْتُ نَهَيتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ القُبُورِ فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمدٍ فيِ زِيَارةِ قَبرِ أُمِّهِ فَزُورُهَا فإنَّهَا تُذَكِّرُ الآخرةَ. رواه الترمذي<br />
“ dari Buraidah. Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda “ saya pernah melarang kamu berziarah kubur, tetapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah kemakam ibunya. Maka sekarang berziarahlah ! karena perbuatan itu dapat mengingatkan kamu pada akhirat. HR. Al Thirmidzi<br />
Ziarah kubur juga sunnah mu'akkad dilakukan di makam Rasulullah SAW dan juga makam para nabi yang lain, bahkan ada sebagian ulama' yang mewajibkan ziarah kubur kemakam Rasulullah SAW bagi orang yang mendatangi kota madinah. Namun sebaiknya ketika seseorang hendak melakukan ziarah ke makam Rosul hendaklah niat ziarah ke masjid Nabawi dan setelah itu baru melaksanakan ziarah ke makam Rosul dengan cara mengucapakan kalimat " السَّلاَمُ عَلَيكَ يَا رَسُولَ الله " dengan sura pelan dan penuh tata karma. Tersebut dalam sebuah Hadits:<br />
مَنْ زَارَنِي بَعْدَ مَمَاتِي فَكَأَنَّمَا زَارَنِي فِي حَيَاتِي } رَوَاهُ الدَّارَقُطْنِيُّ ، وَابْنُ مَاجَهْ ،}<br />
Barang siapa berziarah padaku setelah wafatku, maka seakan akan dia berziarah padaku pada masa hidupku<br />
مَنْ زَارَ قَبْرِي وَجَبَتْ لهُ شَفَاعَتِي عن ابن عمر رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال :"Dari Ibnu Umar RA. Sesungguhnya Rasulullah bersabda : barang siapa berziarah kemakamku, maka pasti akan mendapatkan Syafa'at ( pertolongan ) ku" HR. Al Thobroni<br />
2.Tawassul.<br />
Kalimat Tawassul secara bahasa adalah upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Wasilah artinya adalah sesuatu yang dijadikan Allah SWT. Sebagai perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan pintu menuju kebutuhan yang diinginkan. Allah SWT berfirman :<br />
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ<br />
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.<br />
QS: Al Maidah : 35<br />
Dengan demikian, tawassul tidak lebih dari sekedar upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT, sedangkan wasilah adalah sebagai media dalam usaha tersebut. Tujuan utamanya tidak lain adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT, tidak ada sedikitpun keyakinan menyekutukan Allah SWT.( Syirik ).<br />
<br />
Kebolehan Tawassul juga telah disebutkan oleh Nabi dalam Haditsnya :<br />
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ," تَوَسَّلُوا بِي وَبِأَهْلِ بَيتيِ الىَ اللهِ فإنَّهُ لَا يُرَدُّ مُتَوَسِّلٌ بِنَا"<br />
" Rasulullah SAW bersabda : Bertawassullah kalian dengan aku dan dengan para keluargaku, sesungguhnya orang yang bertawassul dengan aku tidak akan ditolak"( HR.Ibnu Hibban )<br />
3. Tabarruk ( Mencari Berkah )<br />
Secara Etimologi kata berkah berarti tambah, berkembang. Selanjutnya kata barokah digunakan dalam pengertian bertambahnya kebaikan dan kenuliyaan. Jadi Barokah adalah rahasia dan pemberian Allah SWT yang dengannya akan bertambah amal- amal kebaikan., mengabulkan keinginan, menolak kejahatan dan membuka pintu menuju kebaikan dengan anugrah Allah SWT. Dari pengertian ini barokah adalah bagian dari rahmat dan anugerah Allah SWT. Allah SWT berfirman :<br />
وَجَعَلَنيِ مُبَارَكًا أَيْنَمَا كُنْتَ. مريم 31<br />
" Dan dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada " QS : maryam 31<br />
"رَحَمْةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ عَلَيكُم أَهلَ البَيتِ "هود 73<br />
" Rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlul bait !<br />
Para ulama' telah banyak membicarakan hukum mengambil barokah, dan berkesimpulan bahwa mengambil barokah dari orang , tempat atau benda hukumnya adalah boleh dengan syarat tidak dilakukan dengan cara-cara yang menyimpang syari'at Allah SWT.<br />
Berikut adalah dalil-dalil kebolehan mengambil berkah :<br />
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ إِنَّ آَيَةَ مُلْكِهِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ التَّابُوتُ فِيهِ سَكِينَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَبَقِيَّةٌ مِمَّا تَرَكَ آَلُ مُوسَى وَآَلُ هَارُونَ تَحْمِلُهُ الْمَلَائِكَةُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ. البقرة 248<br />
Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.QS: Al-Baqarah 248<br />
عن ابن جدعان: قال ثابت لأنس رضي الله عنه : أَمَسَسْتَ النبيَ صلى الله عليه وسلم قال نَعَمْ فَقَبَّلَهَا . رواه البخاري<br />
" Dari Ibnu Jad'an, berkata Tsabit kepada Anas ra : Apakah tanganmu pernah menyentuh Nabi SAW ? Anas menjawab : ya, maka Tsabit menciumnya ". HR. Bukhori<br />
Diriwayatkan oleh Al Khotib dari Ali dari Maimun, berkata : aku mendengar Imam Syafi'I berkata : " sesungguhnya aku mengambil barokah dari Abu Khanifah dan aku mendatangi makamnya setiap hari, maka jika aku mempunyai hajat, aku shalat dua rakaat dan mendatangi makam Abu Hanifah lalu berdo'a meminta kepada Allah SWT. Tidak lama kemudian hajatku terpenuhi".<br />
Kesimpulannya, mengambil barokah dari orang-orang yang shaleh adalah perbuatan yang terpuji. Apa yang dilakukan oleh para sahabat Nabi serta pengukuhan dari Rasulullah SAW cukup untuk dijadikan sebagai dalil.<br />
<br />
4. Selamatan & Berdo'a untuk orang mati<br />
Ritual mendoakan orang mati sudah biasa dilakukan bahkan sudah menjadi adat orang jawa setiap kali ada salah satu keluarga yang meninggal mereka mengadakan selamatan dihari ke-7 atau ke-40 dari kematian keluarganya dengan mengundang tetangga setempat dan dimintai bantuan untuk membaca surat Yasin, Tahlil dan berdo'a untuk mayat.<br />
Hal tersebut diatas diperbolehkan menurut Syari'at, bahkan bagian dari amal ibadah yang pahalanya bisa sampai kepada yang meninggal. Bukankah bacaan Al-Qur'an, Tahlil dan bersedekah, menyajikan suguhan untuk para tamu adalah bagian dari amal Ibadah. Dalam sebuah Hadits dinyatakan :<br />
عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه, أَنَّ النَبِيَّ صلى عليه وسلم سُئِلَ فقال السَائِلُ يا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّا نَتَصَدَّقُ عَنْ مَوتَانَا وَنَحُجُّ عَنهُمْ وَنَدْعُو لَهُمْ هَلْ يَصِلُ ذَلِكَ إِلَيْهِمْ ؟ قَالَ : نَعَمْ إنَّهُ لَيَصِلُ إِلَيْهِمْ وَإِنَّهُمْ لَيَفْرَحُونَ بِهِ كَمَا يَفْرَحُ أَحَدُكُمْ بالطَّبْقِ إذاَ أُهْدِيَ إِلَيْهِمْ. رواه ابو حفص العكبري<br />
Dari Anas ra. Sesungguhnya Rasulullah SAW ditanya seseorang: " wahai Rasulullah SAW, kami bersedekah dan berhaji yang pahalanya kami peruntukkan orang-orang kami yang telah meninggal dunia dan kami berdoa untuk merek, apakah pahalanya sampai pada mereka ? Rasulullah SAW menjawab : Iya, pahalanya betul-betul sampai kepada mereka dan mereka sangat merasa gembira sebagaimana kalian gembira apabila menerima hadiah. HR. Abu Khafs Al Akbari.<br />
VI. Sekilas Pembaharuan Agama<br />
Ketika keintelektualan lebih mengedepankan nafsu serta semangat yang menggebu-gebu dengan dalih memurnikan agama tanpa disertai dengan pemahaman agama secara benar, maka yang terjadi justru pembaharuan- pembaharuan yang menyimpang dari ajaran yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. pada pembahasan ini akan mengetengahkan pembaharu-pembaharu ( Mujaddid) Islam yang telah melakukan banyak penyimpangan dari ajaran Islam yang murni.<br />
1. Faham Ibnu Taimiyah<br />
Di akhir masa 600 H, muncullah seorang laki-laki yang jenius yang telah banyak menguasai berbagai jenis disiplin ilmu, dialah Taqiyuddin ahmad bin Abdul Hakim yang dikenal dengan nama Ibnu Taimiyah. Ia dilahirkan di desa Heran, sebuah desa kecil di Palestina. Ia hidup sezaman dengan Imam Nawawi salah satu ulama; terbesar madzhab Syafi'i.<br />
Ia merupakan sosok pribadi yang memiliki karakter pemberani, yang selalu mencurahkan segala sesuatu untuk madzhabnya, dengan keberanian yang ia miliki, ia telah menemukan hal baru yang sangat tabu dan jauh dari kebenaran, karena yang menjadi dasar pendiriannya ialah mengartikan ayat-ayat dan hadits-hadits nabi Muhammad yang berkaitan dengan sifat-sifat tuhan menurut arti lafadznya yang dlohir, yakni hanya secara harfiyah saja, oleh sebab itu menurut Ibnu Taimiyah " Tuhan itu memiliki muka, tangan, rusuk dan mata, duduk bersila, dating dan pergi, tuhan adalah cahaya langit dan bumi karena katanya semua itu disebut dalam Al Qur'an".<br />
Kontroversi yang ia ucapkan tidak hanya terbatas pada permasalahan ilmu kalam, melainkan juga menyinggung beberapa permasalahan ilmu fiqih :<br />
* Bepergian dengan tujuan ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW setelah beliau wafat hukumnya maksiat<br />
* Talak tiga tidak terjadi ketika diucapkan dengan sekaligus ( hanya jatuh satu )<br />
* Seorang yang bersumpah akan mencerai istrinya , lalu ia melanggar sumpahnya, maka perceraian itu tidak terjadi.<br />
2. Faham Wahabi<br />
Pada pertengahan kurun ke 12 muncul seorang yang bernama Muhammad bin Abdul Wahab yang berdomisili di Najd yang termasuk kawasan Hijaz, ia dilahirkan pada tahun 1111 H, dan meninggal pada tahun 1207 H. pada mulanya ia memperdalam ilmu agama dari ulama'-ulama; ahli sunnah di makkah dan madinah termasuk diantaranya adalah syaih Muhammad Sulaiman Al Kurdi dan syaih Muhammad Hayyan Assindi, diantara guru yang pernah mengajarkan ilmu kepadanya, jauh sebelum ia membuat pergerakan telah berfirasat kalau disuatu hari nanti ia tergolong orang yang sesat dan menyesatkan, itupun akhirnya menjadi kenyataan, firasat ini juga dirasakan oleh ayah dan saudaranya ( Syeh Sulaiman ).<br />
Muhammad bin Abdul Wahab pada masa mudanya banyak membaca buku-buku karangan Ibnu Taimiyah dan pemuka-pemuka lain yang sesat, sehingga ahirnya membangun faham Wahabiyah yang terpusat ditanah Hijaz sebagai penerus tongkat estafet dari ajaran Ibnu Taimiyah, bahkan lebih extrim dan radikal daripada Ibnu Taimiyah sendiri, sebab ia sangat mudah memberikan label kafir kepada setiap orang yang tidak mau mengikuti fahamnya. Langkah yang ia tempuh dalam mengembangkan fahamnya ialah dengan memberikan tambahan- tambahan baru dari ajaran Ibnu Taimiyah yang semula dianutnya.<br />
* Poin-poin dasar<a href="http://mahrusaligpl.blogspot.com/"> faham wahabi</a>yah<br />
1. Allah adalah suatu jisim yang memiliki wajah, tangan dan menempat sebagaimana mahluq juga sesekali naik dan turun ke bumi.<br />
2. Mengedapankan dalil Naqli daripada dalil aqli serta tidak memberikan ruang sedikitpun pada akal dalam hal-hal yang berkenaan dengan agama ( keyakinan)<br />
3. Mengingkari Ijma' ( Konsensus )<br />
4. Menolak Qiyas ( Analogi )<br />
5. Tidak memperbolehkan Taqlid kepada Ulama' Mujtahidin dan mengkufurkan kepada siapapun yang taqlid kepada mereka<br />
6. Mengkufurkan kepada ummat Islam yang tidak sefaham dengan ajarannya<br />
7. Melarang keras bertawassul kepada Allah melalui perantara para Naabi, Auliya' dan orang- orang sholeh<br />
8. Memvonis kafir kepada orang yang bersumpah dengan menyebut nama selain Allah<br />
9. menghukumi kafir kepada siapa saja yang bernadzar untuk selain Allah.<br />
10. Menghukumi kafir kepada secara muthlak kepada siapapun yang menyembelih disisi makam para nabi atau orang-orang Sholeh.<br />
<br />
Perkembangan ajaran Wahabiyah yang disinyalir melalui cendekiawan-cendekiawan pada akhirnya juga sampai di tanah air kita Indonesia, hal ini diawali dengan maraknya pergerakan-pergerakan diawal abad ke-20 yang bertopeng keagamaan.<br />
Diawali dengan terbentuknya organisasi Wathoniyah pada tahun 1908 M. kemudian disusul organisasi Serikat Islam pada tahun yang sama, hanya saja berkecimpung dalam masalah perdagangan. Dan puncaknya dibentuklah sebuah ormas pada tanggal 18 Desember 1912 oleh seorang cendekiawan yang berfaham Wahabi, kendati organisasi ini lebih berorientasi pada masalah social keagamaan, namun kelahirannya dibumi pertiwi ini menyebabkan keretakan diantara Muslim Indonesia yang pada umumnya berhaluan faham Ahli Sunnah Wal jamaah,<br />
Propaganda yang dilakukan oleh cendekiawan wahabi ialah dengan melakukan pendekatan pada masyarakat awam, setelah terpedaya kemudian mereka mengeluarkan trik-trik baru yang justru lebih berbahaya dampaknya, yaitu dengan menanamkan benih-benih permusuhan dan rasa sentiment pada para ulama' salaf dan golongan yang tidak sefaham dengan mereka.<br />
3. Faham Ahmadiyah<br />
Pendiri golongan ini bernama Mirza Ghulam Ahmad, ia dilahirkan didesa Qodliyan Punjab Pakistan pada tahun 1836 M. dia tidak hanya mengaku sebagai imam Mahdi yang ditunggu, Mujaddid dan juru selamat,tetapi stelah ia berumur 54 tahun ia memproklamirkan diri sebagai nabi yang paling akhir sesudah nabi Muhammad SAW dan benar-benar mendapatkan wahyu dari Allah SWT.<br />
Poin-Poin faham Ahmadiyah yang menyimpang dari Syari'at<br />
1. Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi terahir<br />
2. Mirza Ghulam Ahmad adalah Isa yang dijanjikan.<br />
3. Syari'at Islam belum sempurna, tetapi disempurnakan oleh Syari'at Mirza Ghulam Ahmad.<br />
4. Jaringan Islam Liberal<br />
Belakangan ini gegap gempita pemikiran dan aliran yang muncul dikalangan Islam di Indonesia begitu deras, sehingga berimplikasi pada sebuah kebebasan yang seakan tak terbatas. Disana-sini bermunculan aliran dan sekte-sekte, termasuk salah satunya adalah Jaringan Islam Liberal ( JIL ).<br />
Sebagai komunitas yang berslogan " Menuju Islam yang ramah, toleran dan membebaskan " JIL hadir layaknya sebuah alternatif yang begitu intelektual dan cerdas. Mereka begitu Ofensif sehingga berhasil menciptakan jaringan dengan tidak kurang dari 51 koran dan membuat radio 68 Hyang beberapa acaranya dipancarluaskan oleh jaringan KBR 68 H diseluruh Indonesia. Maka tak heran apabila pemikiran-pemikirannya begitu kuat mempengaruhi ummat.<br />
Madzhab liberal merupakan aliran pemikiran Islam Indonesia yang menekankan pada kebebasan berfikir dan tidak lagi terikat dengan madzhab-madzhab pemikiran keagamaan ( terutama Islam ) pada umumnya, melampaui batas-batas cara berpikir sectarian organisasi dan politik. Bagi Madzhab liberal, yang paling penting adalah perlunya tradisi kritis dan perlunya Dekonstruksi atas pemahaman lama yang telah berkembang ratusan tahun. Islam seharusnya difahami secara modern dan rasional, karena Islam merupakan agama yang rasional dan mengutamakan rasionalitas yang dalam bentuk konkritnya berupa Ijtihad. Islam harus dipahami secara kontekstual, progressif dan emansipatoris. Dengan pemahaman seperti ini maka Islam akan mengalami kemajuan, bukannya kemunduran.<br />
VII. Metode Pembentengan Aqidah Ahlu Sunnah Wal Jamaah<br />
Dalam membentengi aqidah Ahlus Sunnah wal jamaah agar tetap eksis dan menjadi panutan masyarakat, tentunya perlu diterapkan metode yang jitu dan tidak terkesan radikal. Upaya penyampaian tentang pentingnya mempertahankan aqidah ahli sunnah wal jamaah bisa ditempuh dengan berbagai macam cara, seperti memberikan pemahaman yang mendalam tentang hakikat aswaja dan bahayanya mengikuti faham- faham sesat yang banyak bermunculan melalui pertemuan- pertemuan khusus atau melalui majelis Dzikir, ketika Masyarakat berkumpul di Masjid untuk melaksanakan Shalat atau pengajian dan berbagai moment keagamaan lainnya.<br />
Islam mengajarkan pada penganutnya untuk berda'wah dan mengajak sesama menuju kejalan yang benar dengan cara-cara yang terpuji, hal itu telah diuraikan dalam Al-Qur'an dan Hadits. Seperti halnya ajaran tentang mengajak masuk Islam dengan hikmah atau dalil dan hujjah juga dengan mau'idlah yang ada dalam ayat Al-Qur'an, dan hal itu tentu harus dengan menggunakan adab dan tata karma yang baik. Karena agama Islam identik dengan nasihat yang halus dan jauh dari kekerasan.<br />
Banyak media yang bisa kita gunakan untuk menyampaikan nilai-nilai Aswaja kepada masyarakat luas yang selama ini masih minim dipraktekkan sebab kurangnya rasa peduli dari para nahdliyin.<br />
Pengoptimalan Fungsi Masjid<br />
Sebenarnya fungsi asal dibangunnya masjid selain untuk shalat seperti yang telah dijelaskan oleh Imam Samarqondi adalah sebagai tempat untuk Dzikir, Takbir, Tahlil, Menyiarkan Islam dan menjauhkan dari perbuatan syirik. Oleh sebab itu sudah saatnya para Ta'mir masjid dan pemuka agama mengaplikasikan fungsi- fungsi tersebut dengan mengadakan Khalaqah diwaktu-waktu tertentu untuk menyampaikan nilai-nilai faham Aswaja dengan tujuan menyelamatkan masyarakat dari pengaruh faham yang sesat dan menyesatkan.<br />
Oleh karenanya pengoptimalan fungsi masjid dengan cara digunakan sebagai media penyampaian aqidah yang tegak sangat mutlaq diperlukan dizaman sekarang, mengingat bahayanya faham-faham baru yang berkedok Islam namun jauh melenceng dari nilai-nilai Islam secara sempurna.<br />
Apabila upaya pengoptimalan tersebut telah kita lakukan, sedikit banyak masyarakat akan faham tentang Aswaja dan bahaya akiran-aliran sesat. Dan masjid yang kita miliki semakin tampak manfaat dan fungsi-fungsinya. Jangan sampai Masjid yang kita rawat dan kita tempati sehari-hari diambil alih oleh golongan- golongan yang tidak bertanggung jawab seperti yang telah diberitakan dalam sebuah situs NU Online yaitu :<br />
Kehidupan beragama di Indonesia semakin tidak aman. Sekelompok orang yang mengatasnamakan Islam telah serampangan mengambil alih masjid-masjid milik warga (Nahdlatul Ulama) NU dengan alasan bid’ah dan beraliran sesat.<br />
Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an :<br />
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ. النحل 125<br />
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. "QS: An Nahl 125<br />
فَقُولاَ لَهُ قَوْلاً لَّيّناً لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى طه : 44 <br />
maka berbicaralah kamu berdua ( Musa dan Harun ) kepadanya( Fir'aun ) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut." QS : Thaha 44<br />
وَقُولُواْ لِلنَّاسِ حُسْنًا البقرة 83<br />
serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia." QS : Al Baqarah 83<br />
Ayat-ayat diatas menjelaskan pada Ummat Islam bahwa ajakan menuju jalan Allah yang oleh ulama' ditafsiri dengan Agama Islam harus dengan menggunakan Hikmah, dan hikmah yang dimaksud dalam ayat tersebut diatas oleh ulama ditafsiri dengan burhan (dalil) atau hujjah, Allah juga memerintahkan untuk mengajak dengan Mau'idlah atau peringatan yang bagus.<br />
Dalam surat Thaha diatas Allah memerintahkan pada nabi Musa dan Harus AS. Untuk bertutur kata yang halus kepada Fir'aun, agar Fir'aun bisa sadar atau takut kepada Allah. Sampai selentur itu ajaran Allah untuk berda'wah, padahal kita ketahui bersama bagaimana kekejaman dan kerasnya fir'aun dalam menentang agama Allah SWT. sumber: <a href="http://mughits-sumberilmu.blogspot.com/">sumber ilmu</a><br />
http://mughits-sumberilmu.blogspot.com/2012/03/definisi-ahlus-sunnah-wal-jamaah.html <br />
<div><ul><li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ahlus-sunnah-wal-jamaah.html" target="_blank">Ahlus Sunnah Wal Jama'ah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tawil-imam-bukhari-membungkam-wahabi.html">ta'wil imam bukhari membungkam wahabi junior</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hadits-penjelasan-khawarij.html">Hadits Penjelasan Khawarij</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-kaum-wahabi.html">ciri ciri kaum wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sebaian-pengurus-nupun-terjangkit-virus.html">sebaian pengurus NUpun terjangkit virus wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-shalat-rebo-wekasan.html">hukum shalat rebo wekasan</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabiyah-mengkafirkan-umat-islam-tanpa.html">Wahabiyah Mengkafirkan Umat Islam Tanpa Alasan Yang Benar</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi-tak-berkutik.html">Wahabi Tak Berkutik</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/mengenai-puasa-rajab.html">Mengenai Puasa Rajab</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahhabi.html">Wahhabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi.html">Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/debat-aswaja-vs-wahabi-di-universitas.html">Debat Aswaja vs Wahabi di Universitas Melbourne</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/siapa-wahabi.html">Siapa Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-berdoa-dengan-tawassul.html">Hukum Berdo’a dengan Tawassul</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/orang-yang-bisa-memberi-syafaat.html">Orang Yang Bisa Memberi Syafa’at</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_5704.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (6)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_8972.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (5)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_2809.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (4)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_1445.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (3)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_22.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (2)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (1)</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tidak-semua-perkara-yang-baru-itu-bidah.html">tidak semua perkara yang baru itu bid'ah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-wahabi.html">Ciri Ciri Wahabi</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ulama-ahlus-sunnah-wal-jamaah-menentang.html">Ulama Ahlus sunnah wal jama'ah Menentang Aqidah Tasjim Tasybih Ibnu Taimiyah</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabimaulid-nabi-bidahperingatan-abdul.html">wahabi:maulid nabi bid'ah,peringatan abdul wahhab wajib</a></li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/hukum-menyiram-kuburan-dengan-air-bunga.html">Hukum Menyiram Kuburan dengan Air Bunga</a></li>
</ul></div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-77684540180507683362012-05-28T11:48:00.000-07:002012-05-28T11:48:55.933-07:00ta'wil imam bukhari membungkam wahabi junior<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">kaum wahabi yang memang suka sok dan pintar sendiri,dalam otaknya sudah penuh dengan doktrin.<br />
dalam ajaran wahabi saling menghormati dan menyayangi bisa dikatakan tidak ada sama sekali,yang ada hanya ego dan kecongkakan.<br />
saking sombong dan congkaknya mereka sampai berani mengkafirkan imam imam besar.<br />
malah tidak sedikit yang menjelaskan banyak diantara mereka yang sampai mengkafirkan shahabat.<br />
dibawah ini adalah artikel yang membahas mengenai orang wahabi yang tidak bisa menjawab karna pendapatnya yang berlainan dengan pendapat imam bukhari.<br />
Kalau kita mengamati dengan seksama, perdebatan orang-orang Wahhabi dengan para ulama Ahlussunnah Wal-Jama’ah, akan mudah kita simpulkan, bahwa kaum Wahhabi seringkali mengeluarkan vonis hukum tanpa memiliki dasar ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan. Bahkan tidak jarang, pernyataan mereka dapat menjadi senjata untuk memukul balik pandangan mereka sendiri. Ustadz Syafi’i Umar Lubis dari Medan bercerita kepada saya.<br />
<br />
“Ada sebuah pesantren di kota Siantar, Siamlungun, Sumatera Utara. Pesantren itu bernama Pondok Pesantren Darus Salam. Setiap tahun, Pondok tersebut mengadakan Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan mengundang sejumlah ulama dari berbagai daerah termasuk Medan dan Aceh. Acara puncak biasanya ditaruh pada siang hari. Malam harinya diisi dengan diskusi. Pada Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tahun 2010 ini saya dan beberapa orang ustadz diminta sebagai pembicara dalam acara diskusi. Kebetulan diskusi kali ini membahas tentang Salafi apa dan mengapa, dengan judul Ada Apa Dengan Salafi?<br />
<br />
Setelah presentasi tentang aliran Salafi selesai, lalu tibalah sesi tanya jawab. Ternyata dalam sesi tanya jawab ini ada orang yang berpakaian gamis mengajukan keberatan dengan pernyataan saya dalam memberikan keterangan tentang Salafi, antara lain berkaitan dengan ta’wil. Orang Salafi tersebut mengatakan: “Al-Qur’an itu diturunkan dengan bahasa Arab. Sudah barang tentu harus kita fahami sesuai dengan bahasa Arab pula”. Pernyataan orang Salafi itu, saya dengarkan dengan cermat. Kemudian dia melanjutkan keberatannya dengan berkata: “Ayat-ayat al-Qur’an itu tidak perlu dita’wil dan ini pendapat Ahlussunnah”.<br />
<br />
Ta’wil tehadap teks-teks mutasyabihat telah dilakukan oleh para ulama salaf, di antaranya Imam Malik bin Anas, Imam Ahmad bin Hanbal, dan lain-lain. Akan tetapi kaum Wahhabi sering kali mengingkari fakta-fakta tersebut dengan berbagai macam alasan yang tidak ilmiah dan selalu dibuat-buat.<br />
<br />
Setelah diselidiki, ternyata pemuda Salafi itu bernama Sofyan. Ia berprofesi sebagai guru di lembaga As-Sunnah, sebuah lembaga pendidikan orang-orang Wahhabi atau Salafi. Mendengar pernyataan Sofyan yang terakhir, saya bertanya: “Apakah Anda yakin bahwa al-Imam al-Bukhari itu ahli hadits?”Sofyan menjawab: “Ya, tidak diragukan lagi, beliau seorang ahli hadits.”<br />
<br />
Saya bertanya: “Apakah al-Bukhari penganut faham Ahlussunnah Wal-Jama’ah?” Sofyan menjawab: “Ya.” Saya berkata: “Apakah al-Albani seorang ahli hadits?” Sofyan menjawab: “Ya, dengan karya-karya yang sangat banyak dalam bidang hadits, membuktikan bahwa beliau juga ahli hadits.” Saya berkata: “Kalau benar al-Bukhari menganut Ahlussunnah, berarti al-Bukhari tidak melakukan ta’wil. Bukankah begitu keyakinan Anda?” Sofyan menjawab:“Benar begitu.”<br />
<br />
Saya berkata: “Saya akan membuktikan kepada Anda, bahwa al-Bukhari juga melakukan ta’wil .” Sofyan berkata: “Mana buktinya?” Mendengar pertanyaan Sofyan, saya langsung membuka Shahih al-Bukhari tentang ta’wil yang beliau lakukan dan memberikan photo copynya kepada anak muda itu. Saya berkata: “Anda lihat pada halaman ini, al-Imam al-Bukhari mengatakan:<br />
<span style="font-size: large;"><br />
بَابُ – كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلاَّ وَجْهَهُ اَيْ مُلْكَهُ.</span><br />
Artinya, “Bab tentang ayat : Segala sesuatu akan hancur kecuali Wajah-Nya, artinya Kekuasaan-Nya.”<br />
<br />
Nah, kata wajah-Nya, oleh al-Imam al-Bukhari diartikan dengan mulkahu, artinya kekuasaan-Nya.<span style="font-size: large;"><br />
كل شيئ هالك الا وجهه. الا ملكه. ويقال الا ما اريد به وجه الله</span><br />
Artinya: “Segala sesuatu akan binasa kecuali wajah-Nya”, maksudnya adalah“Kecuali kekuasaan-Nya. Dan ada pendapat lain yang mengatakan “Kecuali yang ditujukan untuk mendapatkan balasan Allah”. (Lihat Shahih Al Bukhari Juz 3 halaman 171).<br />
<br />
Apa yang dilakukan Al Bukhari di atas jelas merupakan Ta’wil terhadap firman Allah. Ini berarti Akidah Imam Al Bukhari sama dengan Akidah mayoritas Ummat Islam.<br />
<br />
“Kalau begitu al-Imam al-Bukhari melakukan ta’wil terhadap ayat ini. Berarti, menurut logika Anda, al-Bukhari seorang yang sesat, bukan Ahlussunnah. Anda setuju bahwa al-Bukhari bukan Ahlussunnah dan pengikut aliran sesat?”.<br />
<br />
Mendengar pertanyaan saya, Sofyan hanya terdiam. Sepatah katapun tidak terlontar dari lidahnya. Kemudian saya berkata: “Kalau begitu, sejak hari ini, sebaiknya Anda jangan memakai hadits al-Bukhari sebagai rujukan. Bahkan Syaikh al-Albani, orang yang saudara puji itu, dan orang-orang Salafi memujinya dan menganggapnya lebih hebat dari al-Imam al-Bukhari sendiri. Al-Albani telah mengkritik al-Imam al-Bukhari dengan kata-kata yang tidak pantas. Al-Albani berkata: “Pendapat al-Bukhari yang melakukan ta’wil terhadap ayat di atas ini tidak sepatutnya diucapkan oleh seorang Muslim yang beriman”. Inilah komentar Syaikh Anda, al-Albani tentang ta’wil al-Imam al-Bukhari ketika menta’wil ayat:<br />
<span style="font-size: large;"><br />
بَابُ – كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلاَّ وَجْهَهُ اَيْ مُلْكَهُ.</span><br />
<br />
Dengan beraninya Syaikh Albani bertindak kurang ajar terhadap Imam Bukhari dengan mengatakan bahwa hal tersebut tidak patut diucapkan oleh seorang Muslim. Secara tidak langsung, seolah-olah al-Albani mengatakan bahwa ta’wilan al-Imam al-Bukhari tersebut pendapat orang kafir (selain Muslim). Kemudian saya mengambil photo copy buku fatwa al-Albani dan saya serahkan kepada anak muda Salafi ini. Ia pun diam seribu bahasa. Demikian kisah yang dituturkan oleh Syafi’i Umar Lubis dari Medan, seorang ulama muda yang kharismatik dan bersemangat dalam membela Ahlussunnah Wal-Jama’ah.<div>bagi wahabi pemula memang masih ada yang canggung untuk mengkafirkan para imam besar langsung dari mulut mereka,namun pada dasarnya,dalam hati mereka,mereka sudah menghinakan bahkan mengkufurkan dan memasukkan para imam besar islam pada katagori ahlul bid'ah.</div><div>seperti contoh yang sudah dilakukan oleh albani.</div><div>maka dari itu,mengajilah yang baik kepada orang yang benar benar alim dan berakhlakul karimah,agar anda selamat didunia dan di akhirat.</div></div>Unknownnoreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-10840042281500733212012-05-28T11:36:00.000-07:002012-05-28T11:36:47.890-07:00Hadits Penjelasan Khawarij<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">kali ini mari kita simak pembahasan mengenai khawarij<br />
khawarij sebenarnya sudah dijelaskan oleh rasulullah saw,yang semustinya kita sebagai umat beliau tentulah kita mengambil pelajaran dari sunnah beliau.<br />
Rasulullah SAW telah memperingatkan kita :<br />
<span style="font-size: x-large;"><br />
يَخْرُجُ قَوْمٌ مِنْ أُمَّتِي يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَيْسَ قِرَاءُتُكُمْ إِلَى قِرَاءَتِهِمْ بِشَيْءٍ وَلاَ صَلاَتُكُمْ إِلَى صَلاَتِهِمْ بِشَيْءٍ وَلاَ صِيَامُكُمْ إِلَى صِيَامِهِمْ بِشَيْءٍ</span><br />
“Akan keluar satu kaum dari umatku yang membaca Al-Qur’an, dimana bacaan kalian tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan bacaan mereka, demikian pula sholat ka…lian tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan sholat mereka, juga puasa kalian tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan puasa mereka.”(HR. Muslim no 2516)<br />
<br />
Perhatikanlah bagaimana hebatnya ibadah mereka, namun bersamaan dengan itu, Rasulullah menyatakan mereka adalah anjing-anjing neraka, sebagaimana dalam hadits berikut ini:<br />
<span style="font-size: x-large;"><br />
كِلاَبُ النَّارِ شَرُّ قَتْلًى تَحْتَ أَدِيْمِ السَّمَاءِ خَيْرُ قَتْلَى مَنْ قَتَلُوهُ</span><br />
“Mereka adalah anjing-anjing neraka. seburuk-buruknya makhluk yang terbunuh di bawah kolong langit, sedang sebaik-baiknya makhluk yang terbunuh adalah yang dibunuh oleh mereka.” HR. At-Tirmidzi, (no. 3000), dari Abu Umamah Al-Bahili -radhiyallahu’anhu-, dihasankan dalam Al-Misykah, (no. 3554)<br />
<span style="font-size: x-large;"><br />
أَنَّ الْحَرُوْرِيَّة لَمَّا خَرَجَتْ عَلَى عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ وَهُوَ مَعَهُ فَقَالُوا ” لاَ حُكْمَ إِلاَّ لِلَّهِ ” قَالَ عَلِيٌّ : كَلِمَةُ حَقٍّ أُرِيْدَ بِهَا بَاطِلٌ, إِنَّ رَسُولَ اللهِ {صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ} وَصَفَ لَنَا نَاسًا إِنِّي لَأَعْرِفُ صِفَتَهُمْ فِي هَؤُلاَءِ يَقُوْلُونَ الَحَقُّ بِأَلْسِنَتِهِمْ لاَ يُجَاوِزُ هَذَا مِنْهُمْ وَأَشَارَ إِلَى حَلَقِهِ . (رواه مسلم )</span><br />
<br />
“Ketika kaum Khawarij Haruriyah memberontak kepada pemerintahan Ali bin Abi Thalib mereka mengatakan, “Tidak ada hukum kecuali milik Allah”. Maka Ali berkata,”Perkataan yang benar, namun yang diinginkan dengannya adalah kebatilan. Sesungguhnya Rasulullah pernah menjelaskan kepadaku tentang ciri-ciri sekelompok orang yang telah aku tahu sekarang bahwa ciri-ciri tersebut ada pada mereka (Khawarij),yaitu mereka mengucapkan perkataan yang benar hanya dengan lisan-lisan mereka, namun tidak melewati kerongkongan mereka. (HR. Muslim(<br />
<br />
Khawarij akan terus berlanjut dalam berbagai bentuknya, sebagaimana telah disinggung dari hadits Abu Barzah, bahwa Rasulullah berkata:<span style="font-size: x-large;"><br />
لاَ يَزَالُوْنَ يَخْرُجُوْنَ حَتَّى يَخْرُجَ آخِرَهُمْ</span><br />
<br />
“dan senantiasa mereka akan muncul, hingga munculnya kelompok mereka yang terakhir.” 1) Pada hadits ini terdapat lafazh tambahan sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah (hadits no. 37917); Ahmad (IV/424); Al-Bazzar (IX/294, 305); An-Nasa‘i dalam kitabnya As-Sunanul Kubra (hadits no. 3566), kemudian dalam kitab beliau Al-Mujtaba (hadits no. 4114); Ar-Ruyani (hadits no. 766), yang lafazhnya adalah:<span style="font-size: x-large;"><br />
حَتَّى يَخْرُجَ آخِرَهُمْ مَعَ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ</span><br />
<br />
“…hingga munculnya kelompok terakhir dari mereka (kaum Khawarij ini) bersama Al-Masih Ad-Dajjal.”<br />
<br />
Dalam hadits yang diriwayatkan dari shahabat Ibnu ’Umar bahwa Rasulullah bersabda:<span style="font-size: x-large;"><br />
يَنْشَأُ نَشْءٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ كُلَّمَا خَرَجَ قَرْنٌ قُطِعَ –قَالَ ابْنُ عُمَرَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ يَقُولُ: (( كُلَّمَا خَرَجَ قَرْنٌ قُطِعَ )) أَكْثَرَ مِنْ عِشْرِينَ مَرَّةً –حَتَّى يَخْرُجَ فِي عِرَاضِهِمْ الدَّجَّال</span><br />
“Akan muncul sekelompok pemuda yang (pandai) membaca Al-Qur‘an namun bacaan tersebut tidak melewati kerongkongannya. Setiap kali muncul sekelompok dari mereka pasti tertumpas.” Ibnu ’Umar berkata: ‘Saya mendengar Rasulullah mengulang kalimat: “Setiap kali muncul sekelompok dari mereka pasti tertumpas” lebih dari 20 x.’ Kemudian beliau berkata: “Hingga muncullah Ad-Dajjal dalam barisan pasukan mereka.” [HR. Ibnu Majah].<div>setelah anda baca penjelasan di atas,sekarang coba anda kaji dan berfikirlah dengan sehat,golongan manakah yang menurut anda adalah golongan khawarij?</div><div>golongan manakah yang sering membantai umat islam dengan memakai dalih menegakkan hukum allah?</div><div>golongan manakah yang selalu berseru bermanhaj salaf mengikuti alqur'an dan alhadits tapi tidak memahami alqur'an dan alhadits karna hanya mengambil yang sesuai dengan kehendaknya sendiri dan hanya menyimak alqur'an secara harfiyah saja?</div><div>silahkan anda renungkan.</div><div>untuk mengkaji dengan lebih baik sebaik anda cari referensi yang baik pula,maka dari itu silahkan ketik di pencarian Blog ini kalimat yang mungkin berhubungan dengan apa yang maksud.</div><div>semoga artikel Hadits Penjelasan Khawarij ini bermanfaat.</div><div>baca artikel dibawah ini,mungkin ini juga bermanfaat buat anda.</div><ul style="text-align: left;"><li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tafsir-qs-al-mulk-ayat16.html">tafsir QS Al-Mulk ayat16</a> </li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/tafsir-qs-al-mulk-ayat16.html">tidak semua perkara yang baru itu bid'ah</a> </li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ibnu-harzaham-yang-akan-membakar-kitab.html">Ibnu Harzaham yang akan membakar kitab ihya'</a> </li>
<li><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/sejarah-gerakan-wahhabisme.html">Sejarah Gerakan Wahhabisme</a></li>
</ul></div>Unknownnoreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-20168502648157967532012-05-27T11:53:00.000-07:002012-05-27T11:53:55.573-07:00ciri ciri kaum wahabi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">di blog <a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/" target="_blank">wahabi vs sunni</a> ini sudah banyak artikel yang membahas mengenai <a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-wahabi.html" target="_blank">ciri ciri wahabi</a><br />
namun karna kadang sifat dari ciri ciri mereka kurang kita cermati maka saya mencoba memapar ulang sedikit demi sedikit saja.<br />
ciri ciri kaum wahabi:<br />
biasa membid'ahkan dan mengkafirkan orang islam yang tidak sefaham dengan mereka,khususnya kaum aswaja yang sudah biasa melakukan ritual ritual keislaman seperti tahlilan dan maulid nabi muhammad saw dan ritual lainnya.<br />
mereka menganggapnya suatu pekerjaan yang bid'ah,dan mereka tidak menerima qaidah yang menyatakan bid'ah itu dibagi menjadi 2 (bid'ah hasanah dan bid'ah sayyi'ah).<br />
karna mereka tidak mau menta'wil al qur'an maupun al hadits.<br />
mereka mengambil al qur'an dan al hadits secara harfiyah saja,walaupun pada keadaan tertentu mereka juga menta'wil bahkan berseberangan dengan al qur'an dan al hadits.<br />
satu contoh gampang saja adalah sikap mereka dan mulut mereka yang sangat gampang mengatakan ini bid'ah itu bid'ah,kamu kafir dia kafir.<br />
padahal nabi muhammad saw saja sebagai syahibusy syari'ah tidak mempunyai amal seperti amaliyah mereka,namun tetap saja mereka menyatakan bahwa diri mereka/kelompok mereka adalah kelompok yang berpanutan kepada al qur'an dan al hadits.</div>Unknownnoreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-1443780633201835362012-05-27T11:38:00.000-07:002012-05-27T11:38:40.503-07:00sebaian pengurus NUpun terjangkit virus wahabi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">gaya gaya hujjah kaum wahabi yang sangat gampang dikenali adalah dengan melihat cara pemikirannya yang sembrono,mereka juga sangat gampang membid'ahkan bahkan mengkufurkan orang islam yang tidak sefaham dengan mereka.<br />
abdul wahab sendiri sangat terkenal dengan kesembronoannya<br />
begitupun dengan muhaddits andalan para kaum <a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi.html" target="_blank">wahabi</a> yaitu albani,dia juga sangat terkenal dengan kesembronoannya.<br />
jadi pantas sajalah kalau pengikutnya mempunyai sifat yang tidak jauh beda.<br />
lain dengan kaum ahlus sunnah wal jama'ah yang terkenal terus bersikap sabar dan selalu mengalah,karna mereka mencontoh khuluq rasulullah saw.<br />
namun ternyata sifat para wahabiyun ini sudah menyebar dan menjangkit ke sebagian pengurus NU,sampai pengurus NU jawa timur ikut ikutan membid'ahkan shalat rebo wekasan.<br />
banyak golongan kyai dijawa timur yang tidak menerima hal itu,karna banyak alasan yang kuat,apalagi pendahulu pendahulu mereka juga sudah istiqamah melakukannya.<br />
semoga saja para pengasuh pesantren yang mulai dulu tetap istiqamah melakukan shalat rebo wekasan akan selalu istiqamah melaksanakannya.<br />
artikel ini juga berkaitan dengan artikel yang berjudul: <a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi-tak-berkutik.html" target="_blank">hukum shalat rebo wekasan</a> silahkan anda baca juga artikel <a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/wahabi-tak-berkutik.html" target="_blank">hukum shalat rebo wekasan</a><br />
menurut saya sebaiknya NU mengkaji ulang pembahasan tersebut,agar NU tetap bersatu dan tidak ikut ikutan kaum wahabi yang suka membid'ahkan dan mengkufurkan kaum muslim aswaja.<br />
semoga ada pengurus NU yang membaca postingan ini dan bisa menerima dengan lapang dada.aamiin.</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-11073128350519223482012-05-27T09:30:00.000-07:002012-05-27T09:30:44.013-07:00hukum shalat rebo wekasan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Bagaimana hukumnya menunaikan shalat pada hari Rabu terakhir di bulan Shafar?<br />
<br />
hukumnya boleh,dalilnya adalah sebagai berikut:<br />
<br />
A.sebagaimana yang tertulis dalam kitab Mujarabat dan tersebut di akhir bab 18 sebagai berikut ?.<br />
<br />
فائدة أخرى: ذكر بعض العارفين – من أهل الكشف والتمكين – أنه ينزل في كل سنة ثلاثمائة وعشرون ألفا من البليات، وكل ذلك في يوم الأربعاء الأخير من شهر صفر، فيكون ذلك اليوم أصعب أيام السنة كلها، فمن صلّى في ذلك اليوم أربع ركعات إلخ <br />
Artinya: Sebagian orang yang ma’rifat dari ahli kasyaf dan tamkin menyebutkan: setiap tahun, turun 320.000 cobaan. Semuanya itu pada hari Rabu akhir bulan Shafar, maka pada hari itu menjadi sulit-sulitnya hari di tahun tersebut. Barang siapa shalat di hari itu 4 rakaat dst.”.<br />
B. dalil yang menenjukkan haram melakukan shalat lidaf'il bala'i di malam <a href="http://mahrusaligpl.blogspot.com/2012/05/rebo-wekasan.html">rebo wekasan</a> tersebut tidak ada,baik yang langsung dari al qur'an maupun al hadits begitu juga menurut ulama' ulama' salaf.<br />
C. shalat lidaf'il bala'i ini sudah istiqamah dilakukan oleh banyak para waliyullah dan para ulama' salaf.<br />
pondok pesantren yang istiqamah melakukan ini yang berada di probolinggo adalah nurul jadid,zainul hasan,nurul karim dan lain lain.<br />
pekerjaan ini sudah jelas dilakukan oleh para waliyullah.<br />
barang siapa yang mengingkari mukasyahnya para walitullah atau pada karomahnya ataupun pada keberadaannya,maka orang tersebut berarti ingkar kepada keluasan karomah allah yang diberikan kepada sebagian makhlukNYA.<br />
D. kita juga bisa mengambil dalil qawaidul fiqh العدادة محكمة<br />
pekerjaan shalat <a href="http://mahrusaligpl.blogspot.com/2012/05/rebo-wekasan.html">rebo wekasan</a> tersebut sudah menjadi kebiasaan,jadi hukumnya mengikuti kebiasaan tersebut berarti sudah harus diikuti,karna hal tersebut tidak bertentangan dengan syari'ah yang sudah muthlaq atau tawqifiy.<br />
E. kita juga bisa meninjau hal tersebut dengan firman allah swt واستعينوا بالصبر والصلاة<br />
kita bisa mengkajinya dengan memasukkan ba'nya bish shabri pada ba' lit ta'diyah apa pada ba' sababiyah atau pada yang lainnya.<br />
kita juga jangan lupa melihat pada lafadh shalah yang menunjukkan 'amm.<br />
lalu sebagian orang orang yang terjangkit virus faham wahabi sesat juga ikut ikutan membid'ahkannya,entah mereka sadar atau tidak saya sendiri tidak tahu,tapi semoga saja allah memberikan hidayahnya amin.<br />
sebagai tambahan:<br />
<br />
dalam al-‘Aqidah al-Wasithiyyah:<br />
ومن أصول أهل السنة : التصديق بكرامات الأولياء وما يجري الله على أيديهم من خوارق العادات في أنواع العلوم والمكاشفات<br />
“Di antara prinsip Ahlussunnah adalah mempercayai karamah para wali dan apa yang dijalankan oleh Allah melalui tangan-tangan mereka berupa perkara yang menyalahi adat dalam berbagai macam ilmu pengetahuan dan mukasyafah.” <br />
<br />
Rasulullah saw bersabda:<br />
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: آخِرُ أَرْبِعَاءَ فِي الشَّهْرِ يَوْمُ نَحْسٍ مُسْتَمِرٍّ. رواه وكيع في الغرر، وابن مردويه في التفسير، والخطيب البغدادي. (الإمام الحافظ جلال الدين السيوطي، الجامع الصغير في أحاديث البشير النذير، ١/٤، والحافظ أحمد بن الصديق الغماري، المداوي لعلل الجامع الصغير وشرحي المناوي، ١/۲٣).<br />
“Dari Ibn Abbas RA, Nabi SAW bersabda: “Rabu terakhir dalam sebulan adalah hari terjadinya sial terus.” HR. Waki’ dalam al-Ghurar, Ibn Mardawaih dalam al-Tafsir dan al-Khathib al-Baghdadi. (Al-Hafizh Jalaluddin al-Suyuthi, al-Jami’ al-Shaghir, juz 1, hal. 4, dan al-Hafizh Ahmad bin al-Shiddiq al-Ghumari, al-Mudawi li-‘Ilal al-Jami’ al-Shaghir wa Syarhai al-Munawi, juz 1, hal. 23).<br />
Hadits di atas kedudukannya dha’if (lemah). Tetapi meskipun hadits tersebut lemah, posisinya tidak dalam menjelaskan suatu hukum, tetapi berkaitan dengan bab targhib dan tarhib (anjuran dan peringatan), yang disepakati otoritasnya di kalangan ahli hadits sejak generasi salaf. Ingat, bahwa yang menolak otoritas hadits dha’if secara mutlak, bukan ulama ahli hadits, akan tetapi kaum Wahabi abad modern yang dipelopori oleh Syaikh al-Albani.<br />
Dalam hadits tersebut dinyatakan bahwa hari Rabu terakhir dalam setiap bulan adalah hari datangnya sial terus. <br />
<span style="font-size: xx-small;">http://mahrusaligpl.blogspot.com/2012/05/hukum-shalat-rebo-wekasan.html</span></div>Unknownnoreply@blogger.com14tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-13731956968889245492012-05-27T08:46:00.000-07:002012-05-27T08:46:06.767-07:00Wahabiyah Mengkafirkan Umat Islam Tanpa Alasan Yang Benar<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/" target="_blank"><img src="http://www.sarkub.com/wp-content/uploads/2012/03/doel-wahab.jpg" /></a><br />
<a href="http://salafiwahabiitusesat.blogspot.com/2012/05/wahabiyah-mengkafirkan-umat-islam-tanpa.html" target="_blank"><span style="color: #0000ee;"><u>Wahabiyah Mengkafirkan Umat Islam Tanpa Alasan Yan</u></span><u style="color: #0000ee;">g Benar</u></a><br />
<br />
<span style="color: red;">الوهابية تكفّر كل المسلمين بغير حق والحقّ أنّهم هم الكفار</span><br />
<br />
قال مفتي الحنابلة الشيخ محمد بن عبد الله بن حميد النجدي المتوفى سنة 1225 هـ في كتابه “السحب الوابلة على ضرائح الحنابلة” ص 276 عن محمد بن عبد الوهاب :”فإنّه كان إذا باينه أحد وردَّ عليه ولم يقدر على قتله مجاهرةً يرسل إليه من يغتاله في فراشه أو في السوق ليلاً لقوله بتكفير من خالفه واستحلاله قتله” انتهى.<br />
<br />
وقال مفتي الشافعية ورئيس المدرسين في مكة أيام السلطان عبد الحميد الشيخ أحمد زيني دحلان في كتابه “الدرر السنية في الرد على الوهابية” صحيفة 46 :”وكان محمد بن عبد الوهاب يقول:”إني أدعوكم إلى التوحيد وترك الشرك بالله وجميع ما هو تحت السبع الطباق مشرك على الإطلاق ومن قتل مشركًا فله الجنة” انتهى.<br />
<br />
وكان محمد بن عبد الوهاب وجماعته يحكمون على الناس (أي المسلمين) بالكفر واستباحوا دماءهم وأموالهم وانتهكوا حرمة النبيّ بارتكابهم أنواع التحقير له وكانوا يصرحون بتكفير الأمة منذ ستمائة سنة وأول من صرَّح بذلك محمد بن عبد الوهاب وكان يقول إني أتيتكم بدين جديد. وكان يعتقد أن الإسلام منحصرٌ فيه وفيمن تبعه وأن الناس سواهم كلهم مشركون (انظر “الدرر السنية” ص 42 وما بعدها).<br />
وذكر المفتي أحمد بن زيني دحلان أيضًا في كتابه “أمراء البلد الحرام” ص 297ـ298 أن الوهابية لما دخلوا الطائف قتلوا الناس قتلاً عامًّا واستوعبوا الكبير والصغير والمأمور والأمير والشريف والوضيع وصاروا يذبحون على صدر الأم الطفل الرضيع ويقتلون الناس في البيوت والحوانيت ووجدوا جماعة يتدارسون القرءان فقتلوهم عن ءاخرهم ثم خرجوا إلى المساجد يقتلون الرجل في المسجد وهو راكع أو ساجد ونهبوا النقود والأموال وصاروا يدوسون بأقدامهم المصاحف ونسخ البخاري ومسلم وبقية كتب الحديث والفقه والنحو بعد أن نشروها في الأزقة والبطائح وأخذوا أموال المسلمين واقتسموها كما تقسم غنائم الكفار.<br />
<br />
وقال أحمد بن زيني دحلان في “الدرر السنية” صحيفة 57 :”قال السيّد الشيخ علوي ابن أحمد بن حسن الحداد باعلوي في كتابه “جلاء الظلام في الرد على النجدي الذي أضلّ العوام”: والحاصل أن المحقق عندنا من أقواله وأفعاله (أي محمد بن عبد الوهاب) ما يوجب خروجه عن القواعد الإسلامية باستحلاله أمورًا مجمعًا على تحريمها معلومة من الدين بالضرورة مع تنقيصه الأنبياء والمرسلين والأولياء والصالحين، وتنقيصهم كفرٌ بإجماع الأئمة الأربعة” انتهى من كلام أحمد بن زيني دحلان.<br />
<br />
فبان واتضح أن محمد بن عبد الوهاب هو وأتباعه جاؤوا بدين جديد ليس هو الإسلام، وكان يقول من دخل في دعوتنا فله ما لنا وعليه ما علينا ومن لم يدخل معنا فهو كافر حلال الدم والمال.<br />
<br />
(Diambil dari kitab فضائح الوهابية Syaikh Fathi Al-Mishri Al-Azhari)<br />
Seorang mufti madzhab Hanbali Syaikh Muhammaad bin Abdullah bin Humaid an-Najdi (w.1225 H) dalam kitabnya al-Suhubu al-Wabilah ‘ala Dhara-ih al-Hanabilah berkata tentang Muhammad bin Abdul Wahhab: “Sesungguhnya dia (Muhammad bin Abdul Wahhab) apabila berselisih dengan seseorang dan tidak bisa membunuhnya terang-terangan maka ia mengutus seseorang untuk membunuhnya ketika dia tidur atau ketika ia berada di pasar pada malam hari. Ini semua dia lakukan karena ia mengkafirkan orang yang menentangnya dan halal untuk dibunuh.” (Muhammad al-Najdi, al-Suhubu al-Wabilah ‘ala Dhara-ih al-Hanabilah, Maktabah al-Imam Ahmad, hal. 276).<br />
<br />
Mufti madzhab Syafi’i dan kepala dewan pengajar di Makkah pada masa Sultan Abdul Hamid Syekh Ahmad Zaini Dahlan mengatakan bahwa Muhammad ibn Abdul Wahhab pernah mengatakan: “Sesungguhnya aku mengajak kalian pada tauhid dan meninggalkan syirik pada Allah, semua orang yang berada dibawah langit yang tujuh seluruhnya musyrik secara mutlak sedangkan orang yang membunuh seorang musyrik maka ia akan mendapatkan surga”. (Ahmad Zaini Dahlan, al-Duraru al-Sunniyah fi al-Raddi ’ala al-Wahhabiyah, Kairo: Musthafa al-Babi al-Halabi, hal 46). Itulah pernyataan Muhammad ibn Abdul Wahhab dan kelompoknya yang telah menghukumi umat Islam dengan kekufuran, menghalalkan darah dan harta mereka serta mencabik-cabik kemuliaan nabi dengan melakukan bermacam-macam bentuk penghinaan terhadapnya. Mereka juga terang-terangan mengkafirkan umat sejak 600 tahun, dan orang yang pertama kali terang-terangan dengan hal itu adalah Muhammad ibn Abdul Wahhab, ia mengatakan: “Aku telah datang kepada kalian dengan agama yang baru”. Ia meyakini bahwa Islam hanya ada pada dia dan orang-orang yang mengikutinya dan bahwa manusia selain mereka seluruhnya adalah musyrik.<br />
Mufti Ahmad Zaini Dahlan juga menuturkan dalam kitabnya Umara-u al Balad al Haram bahwa orang-orang Wahabi ketika memasuki Thaif mereka melakukan pembantaian massal terhadap masyarakat dalam rumah-rumah mereka, mereka juga membantai orang-orang tua dan anak-anak, rakyat dan pejabat, orang mulia dan yang hina. Mereka menyembelih bayi yang sedang menyusu di depan ibunya. Mereka juga membunuh manusia di rumah-rumah dan di toko-toko dan ketika mereka menemukan sekelompok orang yang sedang belajar al-Qur’an, mereka membunuh semuanya. Kemudian mereka masuk ke mesjid-mesjid dan membunuh siapapun yang berada di dalam mesjid yang sedang ruku’ atau sujud dan merampas uang dan hartanya. Kemudian mereka menginjak-injak mushaf, naskah kitab al Bukhari dan Muslim dan kitab-kitab hadits, fikih dan nahwu setelah mereka membuangnya di lorong-lorong jalan dan parit-parit serta mengambil harta umat Islam dan membagikannya sesama mereka layaknya membagi harta rampasan (ghanimah) orang kafir. (Ahmad Zaini Dahlan, Umara al-Balad al-Haram, hal. 297-298.<br />
<br />
Ahmad Zaini Dahlan mengatakan: “Sayyid Syekh Alawi ibn Ahmad ibn Hasan al Haddad Ba’alawi dalam kitabnya Jala-u al Dhalam fi al Raddi ‘ala al Najdi al Ladzi Adhalla al ‘Awam mengatakan: Kesimpulannya bagi orang yang mencermati perkataan dan prilaku Muhammad ibn Abdul Wahhab akan mengatakan bahwa ia (Muhammad ibn Abdul Wahhab) telah menyalahi kaidah-kaidah Islam karena ia menghalalkan perkara-perkara yang disepakati akan keharamannya dan status haram tersebut telah diketahui dalam agama oleh semua umat baik yang alim ataupun yang bodoh sekalipun. Juga pelecehannya terhadap para nabi dan rasul, para wali dan orang-orang yang shalih. Pelecehan seperti ini adalah kekufuran dengan ijma’ para imam yang empat. Demikian pemaparan Ahmad Zaini Dahlan. (Lihat al-Durar al-Sunniyah fi al-Raddi ’ala al-Wahhabiyah hal. 57)<br />
Dengan demikian menjadi jelas bahwa Muhammad ibn Abdul Wahhab dan para pengikutnya datang dengan membawa agama baru dan bukan membawa agama Islam. Dia pernah mengatakan: “Barang siapa yang masuk dalam dakwah kita maka baginya hak sebagaimana hak kita dan barang siapa yang tidak masuk dalam dakwah kita maka dia kafir halal darah dan hartanya.” (Muhammad bin Abdul Wahhab, Kasyfu al-Syubuhat, Saudi Arabia: Kementerian Wakaf dan Urusan Islam, hal. 7).<br />
*) Keterangan: Kitab ini telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dan dibukukan dalam buku “Radikalisme Sekte Wahabiyah”, silahkan dapatkan di toko buku terdekat di kota anda.</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-76524424997781239892012-05-27T08:42:00.000-07:002012-05-27T08:42:32.570-07:00Wahabi Tak Berkutik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><a href="http://salafiwahabiitusesat.blogspot.com/2012/05/wahabi-tak-berkutik.html" target="_blank">Wahabi Tak Berkutik</a><br />
<br />
Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulam (PCNU) Kota Balikpapan, Sabtu (17/12/2011) melantik pengurus ranting NU se-Kota Balikpapan, bertempat di Auditorium PT. Kilang Mandiri. Sehingga saat ini PCNU Balikpapan memiliki 5 MWC dan 27 Ranting.<br />
Pelantikan yang dikemas dengan seminar tentang internalisasi Ahlussunnah Wal Jama’ah itu diikuti oleh 300 orang pengurus NU se-Balikpapan, mulai dari tingkat cabang hingga tingkat ranting.<br />
Pada kesempatan itu, hadir sebagai pembicara Ustadz Muhammad Idrus Ramli, salah satu anggota Tim Kaderisasi ASWAJA PWNU Jawa Timur. Dalam seminar tersebut, Ustadz Idrus Ramli memaparkan tentang makna dan hakikat Ahlussunnah Wal Jama’ah berdasarkan al-Qur’an, hadits dan pemahaman para ulama yang mu’tabar.<br />
Kegiatan ini sebagai salah satu langkah untuk membendung gerakan Wahabisasi yang semakin marak di Kota Balikpapan. Selama ini Balikpapan pusat gerakan aliran Wahabi. Dengan demikian, dibawah kepemimpinan KH. Abbas Alfas, PCNU Kota Balikpapan melakukan langkah-langkah strategis. Terutama penataan organisasi yang selama ini vakum.<br />
Untuk memberikan pemantapan terhadap warga Nahdliyyin di Balikpapan, PCNU juga menggelar dialog terbuka antara Ustadz Muhammad Idrus Ramli dengan Ustadz Adzro’I Abdusysyukur seorang tokoh Wahabi. Dialog yang dikemas dalam acara bedah buku “Kiai NU atau Wahabi Yang Sesat Tanpa Sedar? Jawaban Terhadap Buku-Buku Mahrus Ali”, yang ditulis oleh Ustadz Muhammad Idrus Ramli bersama Habib Muhammad Syafiq Al-Idrus, itu digelar di Masjid Agung At-Taqwa, Balikpapan dengan diikuti oleh sekitar 1000 orang lebih.<br />
Selama ini Ustadz Adzro’i dalam ceramahnya di berbagai tempat dan melalui radio tidak pernah berhenti membid’ahkan dan mensyirikkan warga nahdliyyin yang melakukan istighatsah dan tawassul. Tak ayal, warga nahdliyyin Balikpapan sangat menunggu kehadirannya dalam acara dialog tersebut. Sehingga ketika Ustadz Adzro’i diketahui kehadirannya, suasana menjadi tegang. Para peserta menunggu apa yang akan dibicarakan oleh kedua pembicara berbeda aliran itu.<br />
Ustadz Idrus Ramli diberi waktu untuk mengawali dialog dengan memaparkan hakikat istighatsah dan tawassul beserta dalil-dalilnya dari hadits-hadits shahih dan amaliah para sahabat. Usai Ustadz Idrus, moderator memberi kesempatan dan meminta Ustadz Adzro’i untuk memberikan tanggapannya.<br />
Namun, jawaban Adzro’i ternyata tidak memuaskan. Ia justru mengaku tidak memusyrikkan orang yang melakukan istighatsah dan tawassul, karena dasarnya sangat kuat sebagaiman dipaparkan oleh Ustadz Idrus di awal. Jawaban tersebut membuat para peserta yang hadir tertawa dan bersorak sorai, karena selama ini memang warga Balikpapan sering mendengar sendiri pernyataan Adzro’i yang memusyrikkan istighatsah. Tetapi dalam dialog tersebut, Adzro’i justru tidak mengakuinya.<br />
Kemudian moderator meminta tanggapan Adzro’i tentang ziarah umat islam ke makam para auliya’, apakah syirik atau tidak. Ternyata Adzro’i menjawab secara diplomatis, bahwa ziarah kubur dapat mengingatkan kita pada kematian, sehingga dibolehkan. Akhirnya Ustadz Idrus Ramli memaparkan ziarah kubur dalam berbagai aspeknya beserta dalil-dalilnya. Setelah Ustadz Idrus memaparkan hal ini secara detail beserta dalil-dalilnya, Ustadz Adzro’i segera meninggalkan acara dan berpamitan tidak bisa melanjutkan dialog dengan alasan ada acara lain di luar.<br />
Melihat ulah Ustadz Adzro’i yang kabur melarikan diri setelah dirinya tidak berkutik itu, para hadirin semuanya tertawa. Selanjutnya acara dialog dilanjutkan tanpa kehadiran pembanding dari pihak Wahabi hingga selesai pukul 13.00.<br />
(Disadur dari Majalah AULA Edisi Januari 2012, Dapatkan Majalahnya di toko / kios buku dan agen Majalah terdekat di kota Anda)<div><span style="font-size: xx-small;"><a href="http://salafiwahabiitusesat.blogspot.com/" target="_blank">salafi wahabi itu sesat</a></span></div></div>Unknownnoreply@blogger.com28tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-53372804502117273902012-05-27T08:40:00.000-07:002012-05-27T08:40:24.468-07:00Mengenai Puasa Rajab<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Puasa Rajab Bukan Bid’ah Tapi Sunnah<br />
<br />
Bulan ini kita telah memasuki dalam bulan Rajab. Tidak sedikit kaum Muslimin di Indonesia, yang mentradisikan puasa Sunnah ketika memasuki bulan-bulan mulia seperti bulan Rajab. Persoalannya, setelah merebaknya aliran Salafi-Wahabi di Indonesia, beragam tradisi ibadah dan keagamaan yang telah berlangsung sejak masuknya Islam ke Nusantara, seperti puasa Sunnah di bulan Rajab selalu dipersoalkan oleh mereka dengan alasan bid’ah, haditsnya palsu dan alasan-alasan lainnya. Seakan-akan mereka ingin menghalangi umat Islam dari mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan beribadah puasa. Oleh karena itu tulisan ini, berupaya menjernihkan hukum puasa Rajab berdasarkan pandangan para ulama yang otoritatif.<br />
Hukum Puasa Rajab<br />
Para ulama berbeda pendapat tentang hukum puasa Rajab.<br />
Pertama, mayoritas ulama dari kalangan Madzhab Hanafi, Maliki dan Syafi’i berpendapat bahwa puasa Rajab hukumnya Sunnah selama 30 hari. Pendapat ini juga menjadi qaul dalam madzhab Hanbali.<br />
Kedua, para ulama madzhab Hanbali berpendapat bahwa berpuasa Rajab secara penuh (30 hari) hukumnya makruh apabila tidak disertai dengan puasa pada bulan-bulan yang lainnya. Kemakruhan ini akan menjadi hilang apabila tidak berpuasa dalam satu atau dua hari dalam bulan Rajab tersebut, atau dengan berpuasa pada bulan yang lain. Para ulama madzhab Hanbali juga berbeda pendapat tentang menentukan bulan-bulan haram dengan puasa. Mayoritas mereka menghukumi sunnah, sementara sebagian lainnya tidak menjelaskan kesunnahannya.<br />
Berikut pernyataan para ulama madzhab empat tentang puasa Rajab.<br />
Madzhab Hanafi<br />
Dalam al-Fatawa al-Hindiyyah (1/202) disebutkan:<br />
<br />
في الفتاوي الهندية 1/202 : ( المرغوبات من الصيام أنواع ) أولها صوم المحرم والثاني صوم رجب والثالث صوم شعبان وصوم عاشوراء ) اه<br />
“Macam-macam puasa yang disunnahkan adalah banyak macamnya. Pertama, puasa bulan Muharram, kedua puasa bulan Rajab, ketiga, puasa bulan Sya’ban dan hari Asyura.”<br />
<br />
Madzhab Maliki<br />
<br />
Dalam kitab Syarh al-Kharsyi ‘ala Mukhtashar Khalil (2/241), ketika menjelaskan puasa yang disunnahkan, al-Kharsyi berkata:<br />
<br />
(والمحرم ورجب وشعبان ) يعني : أنه يستحب صوم شهر المحرم وهو أول الشهور الحرم , ورجب وهو الشهر الفرد عن الأشهر الحرم ) اه وفي الحاشية عليه : ( قوله : ورجب ) , بل يندب صوم بقية الحرم الأربعة وأفضلها المحرم فرجب فذو القعدة فالحجة ) اه<br />
“Muharram, Rajab dan Sya’ban. Yakni, disunnahkan berpuasa pada bulan Muharram – bulan haram pertama -, dan Rajab – bulan haram yang menyendiri.” Dalam catatan pinggirnya: “Maksud perkataan pengaram, bulan Rajab, bahkan disunnahkan berpuasa pada semua bulan-bulan haram yang empat, yang paling utama bulan Muharram, lalu Rajab, lalu Dzul Qa’dah, lalu Dzul Hijjah.”<br />
<br />
Pernyataan serupa bisa dilihat pula dalam kitab al-Fawakih al-Dawani (2/272),Kifayah al-Thalib al-Rabbani (2/407), Syarh al-Dardir ‘ala Khalil (1/513) dan al-Taj wa al-Iklil (3/220).<br />
Madzhab Syafi’i<br />
<br />
Imam al-Nawawi berkata dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab (6/439),<br />
<br />
قال الإمام النووي في المجموع 6/439 : ( قال أصحابنا : ومن الصوم المستحب صوم الأشهر الحرم , وهي ذو القعدة وذو الحجة والمحرم ورجب , وأفضلها المحرم , قال الروياني في البحر : أفضلها رجب , وهذا غلط ; لحديث أبي هريرة الذي سنذكره إن شاء الله تعالى { أفضل الصوم بعد رمضان شهر الله المحرم ) اه<br />
“Teman-teman kami (para ulama madzhab Syafi’i) berkata: “Di antara puasa yang disunnahkan adalah puasa bulan-bulan haram, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab, dan yang paling utama adalah Muharram. Al-Ruyani berkata dalam al-Bahr: “Yang paling utama adalah bulan Rajab”. Pendapat al-Ruyani ini keliru, karena hadits Abu Hurairah yang akan kami sebutkan berikut ini insya Allah (“Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa bulan Muharram.”)”.<br />
<br />
Pernyataan serupa dapat dilihat pula dalam Asna al-Mathalib (1/433), Fatawa al-Kubra al-Fiqhiyyah (2/53), Mughni al-Muhtaj (2/187), Nihayah al-Muhtaj(3/211) dan lain-lain.<br />
<br />
Madzhab Hanbali<br />
<br />
Ibnu Qudamah al-Maqdisi berkata dalam kitab al-Mughni (3/53):<br />
<br />
قال ابن قدامة في المغني 3/53 فصل : ويكره إفراد رجب بالصوم . قال أحمد : وإن صامه رجل , أفطر فيه يوما أو أياما , بقدر ما لا يصومه كله … قال أحمد : من كان يصوم السنة صامه , وإلا فلا يصومه متواليا , يفطر فيه ولا يشبهه برمضان ) اه<br />
“Pasal. Dimakruhkan mengkhususkan bulan Rajab dengan ibadah puasa. Ahmad bin Hanbal berkata: “Apabila seseorang berpuasa Rajab, maka berbukalah dalam satu hari atau beberapa hari, sekiranya tidak berpuasa penuh satu bulan.” Ahmad bin Hanbal juga berkata: “Orang yang berpuasa satu tahun penuh, maka berpuasalah pula di bulan Rajab. Kalau tidak berpuasa penuh, maka janganlah berpuasa Rajab terus menerus, ia berbuka di dalamnya dan jangan menyerupakannya dengan bulan Ramadhan.”<br />
<br />
Ibnu Muflih berkata dalam kitab al-Furu’ (3/118):<br />
<br />
وفي الفروع لابن مفلح 3/118 : ( فصل : يكره إفراد رجب بالصوم نقل حنبل : يكره , ورواه عن عمر وابنه وأبي بكرة , قال أحمد : يروى فيه عن عمر أنه كان يضرب على صومه , وابن عباس قال : يصومه إلا يوما أو أياما … وتزول الكراهة بالفطر أو بصوم شهر آخر من السنة , قال صاحب المحرر : وإن لم يله .<br />
“Pasal. Dimakruhkan mengkhususkan bulan Rajab dengan berpuasa. Hanbal mengutip: “Makruh, dan meriwayatkan dari Umar, Ibnu Umar dan Abu Bakrah.” Ahmad berkata: “Memuku seseorang karena berpuasa Rajab”. Ibnu Abbas berkata: “Sunnah berpuasa Rajab, kecuali satu hari atau beberapa hari yang tidak berpuasa.” Kemakruhan puasa Rajab bisa hilang dengan berbuka (satu hari atau beberapa hari), atau dengan berpuasa pada bulan yang lain dalam tahun yang sama. Pengarang al-Muharrar berkata: “Meskipun bulan tersebut tidak bergandengan.”<br />
<br />
DALIL PUASA RAJAB<br />
<br />
Dalil Mayoritas Ulama<br />
<br />
Mayoritas ulama yang berpandangan bahwa puasa Rajab hukumnya sunnah sebulan penuh, berdalil dengan beberapa banyak hadits dan atsar. Dalil-dalil tersebut dapat diklasifikasi menjadi tiga:<br />
<br />
Pertama, hadits-hadits yang menjelaskan keutamaan puasa sunnah secara mutlak. Dalam konteks ini, al-Imam Ibnu Hajar al-Haitami berkata dalam al-Fatawa al-Kubra al-Fiqhiyyah (2/53) dan fatwa beliau mengutip dari fatwa al-Imam Izzuddin bin Abdussalam (hal. 119):<br />
<br />
قال ابن حجر كما في الفتاوى الفقهية الكبرى 2/53 ويوافقه إفتاء العز بن عبد السلام فإنه سئل عما نقل عن بعض المحدثين من منع صوم رجب وتعظيم حرمته وهل يصح نذر صوم جميعه فقال في جوابه :نذر صومه صحيح لازم يتقرب إلى الله تعالى بمثله والذي نهى عن صومه جاهل بمأخذ أحكام الشرع وكيف يكون منهيا عنه مع أن العلماء الذين دونوا الشريعة لم يذكر أحد منهم اندراجه فيما يكره صومه بل يكون صومه قربة إلى الله تعالى لما جاء في الأحاديث الصحيحة من الترغيب في الصوم مثل : قوله صلى الله عليه وسلم { يقول الله كل عمل ابن آدم له إلا الصوم } وقوله صلى الله عليه وسلم { لخلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك } وقوله { إن أفضل الصيام صيام أخي داود كان يصوم يوما ويفطر يوما } وكان داود يصوم من غير تقييد بما عدا رجبا من الشهور ) اه<br />
“Ibnu Hajar, (dan sebelumnya Imam Izzuddin bin Abdissalam ditanya pula), tentang riwayat dari sebagian ahli hadits yang melarang puasa Rajab dan mengagungkan kemuliaannya, dan apakah berpuasa satu bulan penuh di bulan Rajab sah? Beliau berkata dalam jawabannya: “Nadzar puasa Rajab hukumnya sah dan wajib, dan dapat mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukannya. Orang yang melarang puasa Rajab adalah orang bodoh dengan pengambilan hukum-hukum syara’. Bagaimana mungkin puasa Rajab dilarang, sedangkan para ulama yang membukukan syariat, tidak seorang pun dari mereka yang menyebutkan masuknya bulan Rajab dalam bulan yang makruh dipuasai. Bahkan berpuasa Rajab termasuk qurbah (ibadah sunnah yang dapat mendekatkan) kepada Allah, karena apa yang datang dalam hadits-hadits shahih yang menganjurkan berpuasa seperti sabda Nabi SAW: “Allah berfirman, semua amal ibadah anak Adam akan kembali kepadanya kecuali puasa”, dan sabda Nabi SAW: “Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum menurut Allah dari pada minyak kasturi”, dan sabda Nabi SAW: “Sesungguhnya puasa yang paling utama adalah puasa saudaraku Dawud. Ia berpuasa sehari dan berbuka sehari.” Nabi Dawud AS berpuasa tanpa dibatasi oleh bulan misalnya selain bula Rajab.”<br />
<br />
Al-Syaukani berkata dalam Nail al-Authar (4/291):<br />
<br />
وقال الشوكاني في نيل الأوطار 4/291 : ( وقد ورد ما يدل على مشروعية صومه على العموم والخصوص : أما العموم : فالأحاديث الواردة في الترغيب في صوم الأشهر الحرم وهو منها بالإجماع . وكذلك الأحاديث الواردة في مشروعية مطلق الصوم … ) اه<br />
“Telah datang dalil yang menunjukkan pada disyariatkannya puasa Rajab, secara umum dan khusus. Adapun hadits yang bersifat umum, adalah hadits-hadits yang datang menganjurkan puasa pada bulan-bulan haram. Sedangkan Rajab termasuk bulan haram berdasarkan ijma’ ulama. Demikian pula hadits-hadits yang datang tentang disyariatkannya puasa sunnat secara mutlak.”<br />
<br />
Kedua, hadits-hadits yang menganjurkan puasa bulan-bulan haram, antara lain hadits Mujibah al-Bahiliyah. Imam Abu Dawud meriwayatkan dalam al-Sunan(2/322) sebagai berikut ini:<br />
<br />
عن مجيبة الباهلية عن أبيها أو عمها أنه : أتى رسول الله صلى الله عليه وسلم ثم انطلق فأتاه بعد سنة وقد تغيرت حالته وهيئته فقال يا رسول الله أما تعرفني قال ومن أنت قال أنا الباهلي الذي جئتك عام الأول قال فما غيرك وقد كنت حسن الهيئة قال ما أكلت طعاما إلا بليل منذ فارقتك فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم لم عذبت نفسك ثم قال صم شهر الصبر ويوما من كل شهر قال زدني فإن بي قوة قال صم يومين قال زدني قال صم ثلاثة أيام قال زدني قال صم من الحرم واترك صم من الحرم واترك صم من الحرم واترك وقال بأصابعه الثلاثة فضمها ثم أرسلها )<br />
Dari Mujibah al-Bahiliyah, dari ayah atau pamannya, bahwa ia mendatangi Rasulullah SAW kemudian pergi. Lalu datang lagi pada tahun berikutnya, sedangkan kondisi fisiknya telah berubah. Ia berkata: “Wahai Rasulullah, apakah engkau masih mengenalku?” Beliau bertanya: “Kamu siapa?” Ia menjawab: “Aku dari suku Bahili, yang datang tahun sebelumnya.” Nabi SAW bertanya: “Kondisi fisik mu kok berubah, dulu fisikmu bagus sekali?” Ia menjawab: “Aku tidak makan kecuali malam hari sejak meninggalkanmu.” Lalu Rasulullah SAW bersabda: “Mengapa kamu menyiksa diri?” Lalu berliau bersabda: “Berpuasalah di bulan Ramadhan dan satu hari dalam setiap bulan.” Ia menjawab: “Tambahlah kepadaku, karena aku masih mampu.” Beliau menjawab: “Berpuasalah dua hari dalam sebulan.” Ia berkata: “Tambahlah, aku masih kuat.” Nabi SAW menjawab: “Berpuasalah tiga hari dalam sebulan.” Ia berkata: “Tambahlah.” Nabi SAW menjawab: “Berpuasalah di bulan haram dan tinggalkanlah, berpuasalah di bulan haram dan tinggalkanlah, berpuasalah di bulan haram dan tinggalkanlah.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).<br />
<br />
Mengomentari hadits tersebut, Imam al-Nawawi berkata dalam al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab (6/439): “Nabi SAW menyuruh laki-laki tersebut berpuasa sebagian dalam bulan-bulan haram tersebut dan meninggalkan puasa di sebagian yang lain, karena berpuasa bagi laki-laki Bahili tersebut memberatkan fisiknya. Adapuan bagi orang yang tidak memberatkan, maka berpuasa satu bulan penuh di bulan-bulan haram adalah keutamaan.” Komentar yang sama juga dikemukakan oleh Syaikhul Islam Zakariya al-Anshari dalam Asna al-Mathalib (1/433) dan Ibnu Hajar al-Haitami dalam Fatawa-nya (2/53).<br />
<br />
Ketiga, hadits-hadits yang menjelaskan keutamaan bulan Rajab secara khusus. Hadits-hadits tersebut meskipun derajatnya dha’if, akan tetapi masih diamalkan dalam bab fadhail al-a’mal, seperti ditegaskan oleh Ibnu Hajar al-Haitami dalam Fatawa-nya (2/53).<br />
<br />
Di antara hadits yang menjelaskan keutamaan puasa Rajab secara khusus adalah hadits Usamah bin Zaid berikut ini:<br />
<br />
في سنن النسائي 4/201 : ( عن أسامة بن زيد قال قلت : يا رسول الله لم أرك تصوم شهرا من الشهور ما تصوم من شعبان قال ذلك شهر يغفل الناس عنه بين رجب ورمضان ) اه<br />
“Dalam Sunan al-Nasa’i (4/201): Dari Usamah bin Zaid, berkata: “Wahai Rasulullah, aku tidak melihatmu berpuasa dalam bulan-bulan yang ada seperti engkau berpuasa pada bulan Sya’ban?” Beliau menjawab: “Bulan Sya’ban itu bulan yang dilupakan oleh manusia antara Rajab dan Ramadhan.”<br />
<br />
Mengomentari hadits tersebut, Imam al-Syaukani berkata dalam kitabnya Nail al-Authar (4/291): “Hadits Usamah di atas, jelasnya menunjukkan disunnahkannya puasa Rajab. Karena yang tampak dari hadits tersebut, kaum Muslimin pada masa Nabi SAW melalaikan untuk mengagungkan bulan Sya’ban dengan berpuasa, sebagaimana mereka mengagungkan Ramadhan dan Rajab dengan berpuasa.”<br />
<br />
Keempat, atsar dari ulama salaf yang saleh. Terdapat beberapa riwayat yang menyatakan bahwa beberapa ulama salaf yang saleh menunaikan ibadah puasa Rajab, seperti Hasan al-Bashri, Abdullah bin Umar dan lain-lain. Hal ini bisa dilihat dalam kitab-kitab hadits seperti Mushannaf Ibn Abi Syaibah dan lain-lain.<br />
<br />
Dalil Madzhab Hanbali<br />
<br />
Sebagaimana dimaklumi, madzhab Hanbali berpendapat bahwa mengkhususkan puasa Rajab secara penuh dengan ibadah puasa adalah makruh. Akan tetapi kemakruhan puasa Rajab ini bisa hilang dengan dua cara, pertama, meninggalkan sehari atau lebih dalam bulan Rajab tanpa puasa. Dan kedua, berpuasa di bulan-bulan di luar Rajab, walaupun bulan tersebut tidak berdampingan dengan bulan Rajab.<br />
<br />
Para ulama yang bermadzhab Hanbali, memakruhkan berpuasa Rajab secara penuh dan secara khusus, didasarkan pada beberapa hadits, antara lain:<br />
<br />
Hadits dari Zaid bin Aslam, bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa Rajab, lalu beliau menjawab: “Di mana kalian dari bulan Sya’ban?” (HR. Ibnu Abi Syaibah [2/513] dan Abdurrazzaq [4/292]. Tetapi hadits ini mursal, alias dha’if).<br />
<br />
Hadits Usamah bin Zaid. Ia selalu berpuasa di bulan-bulan haram. Lalu Rasulullah SAW bersabda kepadanya: “Berpuasalah di bulan Syawal.” Lalu Usamah meninggalkan puasa di bulan-bulan haram, dan hanya berpuasa di bulan Syawal sampai meninggal dunia.” (HR. Ibn Majah [1/555], tetapi hadits ini dha’if. Hadits ini juga dinilai dha’if oleh Syaikh al-Albani.).<br />
<br />
Hadits dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi SAW melarang puasa Rajab. (HR. Ibn Majah [1/554], tetapi hadits ini dinilai dha’if oleh Imam Ahmad, Ibnu Taimiyah dalam al-Fatawa al-Kubra [2/479], dan lain-lain).<br />
<br />
Madzhab Hanbali juga berdalil dengan beberapa atsar dari sebagian sahabat, seperti atsar bahwa Umar pernah memukul orang karena berpuasa Rajab, atsar dari Anas bin Malik dan lain-lain. Tetapi atsar ini masih ditentang dengan atsar-atsar lain dari para sahabat yang justru melakukan puasa Rajab. Disamping itu, dalil-dalil para ulama yang menganjurkan puasa Rajab jauh lebih kuat dan lebih shahih sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya.<br />
<br />
Demikian catatan sederhana tentang hukum puasa Rajab. Wallahul muwaffiq.<br />
<br />
Oleh: Muhammad Idrus Ramli</div>Unknownnoreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-26689076738769268712012-05-22T19:18:00.000-07:002012-05-22T19:18:16.166-07:00Wahhabi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Wahhabi is a stream that the name of Islam, they claim to rely onal qur'an and hadith al.<br />
Wahhabi Islam is a splinter which was founded by Muhammadibn Abdul Wahhab.<br />
Wahhabi derived from the name of its founder Mohammad binAbdul Wahhab, Wahhabism origin / wahhabiyah.<br />
adherents of Wahhabi stream Wahabis do not want to say,because the name is very famous Wahhabi khuluq (character) isnot good.<br />
they called themselves the Salafi / Salafi<br />
groups they claim they are devout followers of al Qu'ran and Hadith, they also do not justify penakwilan to al Quran andHadith.<br />
the Wahabis are usually always be hard to work that is commonly practiced Sunnah Muslims ahlus Sunna wal Jama'ah (Sunni).<br />
in fact they often act arrogant, bombed, blasphemy and fight withall means to destroy the Muslims of Ahlus Sunnah wal Jama'ah(Sunni).</div>Unknownnoreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-82207574363762712442012-05-22T19:15:00.000-07:002012-05-22T19:15:11.682-07:00Wahabi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">wahabi adalah suatu aliran yang mengatas namakan islam,mereka mengaku mengandalkan al qur'an dan al hadits.<br />
wahabi adalah sempalan islam yang didirikan oleh muhammad bin abdul wahhab.<br />
wahabi diambil dari nama pendirinya muhammad bin abdul wahhab,asalnya wahhabi/wahhabiyah.<br />
penganut aliran wahabi tidak mau mengatakan wahabi,karna nama wahabi sudah sangat terkenal dengan khuluq(akhlak) yang tidak baik.<br />
mereka menamakan diri mereka dengan salafi/salafy<br />
mereka mengklaim golongan mereka adalah pengikut setia alqur'an dan al hadits,mereka juga tidak membenarkan penakwilan kepada al qur'an dan hadits.<br />
kaum wahabi biasanya selalu bersikap keras kepada pekerjaan sunnah yang sudah biasa dilakukan umat muslim ahlus sunnah wal jama'ah (sunni).<br />
bahkan mereka sering berbuat arogan,mengebom,menghujat dan memerangi dengan semua cara untuk menghancurkan kaum muslim ahlus sunnah wal jama'ah (sunni).<br />
untuk mengetahui ciri wahabi anda bisa membaca artikel dibawah ini:<br />
<br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/siapa-wahabi.html">Siapa Wahabi</a><br />
<br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/ciri-ciri-wahabi.html">Ciri Ciri Wahabi</a><br />
<br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_5704.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (6)</a><br />
<br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_8972.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (5)</a><br />
<br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_2809.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (4)</a><br />
<br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_1445.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (3)</a><br />
<br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan_22.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (2)</a><br />
<br />
<a href="http://wahabivssunni.blogspot.com/2012/05/islam-garis-keras-imperialisme-dan.html">Islam Garis Keras, Imperialisme dan Wahabi (1)</a></div>Unknownnoreply@blogger.com168tag:blogger.com,1999:blog-7436124966682658486.post-49937322309455940472012-05-22T18:55:00.000-07:002012-05-22T18:55:57.546-07:00Debat Aswaja vs Wahabi di Universitas Melbourne<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Abdurrahman Dimasyqiyat adalah salah satu tokoh Wahhabi kelahiran Lebanon. Nama lengkapnya Abdurrahman Muhammad Sa’id Dimasyqiyat. Karya- karyanya mulai populer di kalangan Wahhabi Indonesia. Bahkan banyak pula tulisannya yang dipublikasikan melalui program software Maktabah Syamilah. Tetapi dari kalangan Wahhabi sendiri tidak banyak yang tahu siapa sebenarnya Abdurrahman Dimasyqiyat.<br />
Masa lalunya penuh dengan skandal. Di setiap tempat yang pernah di singgahinya, ia selalu bikin ulah. Lidahnya selalu menghujat umat Islam, generasi salaf (terdahulu) maupun generasi khalaf (terkemudian). Kerjanya, merubah ajaran agama. Mencela para kekasih Allah. Menyerang orang-orang saleh. Kebiasaannya, mencela orang-orang yang baik. Ia lupa bahwa Allah telah berfirman dalam hadits qudsi, “Barangsiapa yang memusuhi kekasih-Ku, maka Aku deklarasikan perang terhadapnya.” Akibat ulahnya, akhirnya orang-orang banyak tahu kebusukan masa lalunya. Petualangannya dengan wanita- wanita cantik dan kegemarannya mengikuti para biduanita menjadi obrolan dari mulut ke mulut. Banyak pula yang membicarakan kisah-kisah kelamnya ketika di Universitas al-Azhar Cabang Lebanon dulu, dalam pemeriksaan yang suaranya direkam – rekamannya masih ada sampai sekarang, dan saksi-saksinya masih hidup -, di mana dalam rekaman itu ia mengakui telah melakukan perbuatan asusila, yaitu melakukan homo sex, yang dituduhkan kepadanya. Akibatnya, ia pun dikeluarkan dari Azhar Lebanon pada tahun 1972. Kasus itu, diakuinya sendiri. Abdurrahman Dimasyqiyat tidak menepis kejadian itu. Ia tidak menutup-nutupi aib dirinya. Bahkan tanpa merasa malu ia berterus terang telah melakukannya. Seakan-akan ia bangga dengan perbuatannya. Dengan enteng ia berkata, “Pada waktu itu aku masih belum baligh, catatan amal masih belum berlaku bagiku”.<br />
<br />
Tentu saja pengakuan seperti ini tidak aneh dari seseorang yang telah memutus hubungan dengan kerabatnya. Menyakiti kedua orang tuanya. Selalu gagal mencari pekerjaan yang mendatangkan hasil yang halal di Lebanon dan di Perancis. Akhirnya, apa boleh dikata, Abdurrahman Dimasyqiyat menjulur-julurkan lidahnya di belakang uang logam dan dolar sebagai penulis bayaran kaum Wahhabi. Ia memulung sisa-sisa makanan di bawah meja orang-orang gendut berperut besar dan berhati keras sekeras batu. Yaitu kaum Musyabbihah (kaum yang menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya), dan kaum anti tawassul. Di antara mukjizat Rasulullah, adalah sabda beliau yang memperingatkan umatnya agar berhati-hati dengan kaum Wahhabi sebelum kemunculan mereka. Nabi bersabda, “Kepala kekafiran muncul di arah timur.” Dalam hadits lain, Rasulullah menunjuk ke arah timur, daerah Najd, dan bersabda: “Fitnah akan muncul dari sana, fitnah akan muncul dari sana, dan diucapkannya sampai tiga kali”. Kedua hadits ini diriwayatkan oleh al-Bukhari. Akhirnya semua orang tahu siapa sebenarnya Abdurrahman Dimasyqiyat. Identitasnya terungkap di Swedia. Ia melarikan diri dari perdebatan setelah menyetujui kesepakatan pada waktu yang dijanjikan. Kemudian ia mengira bahwa pengikut kebenaran melupakannya begitu saja ketika ia di Australia. Ternyata Abdurrahman Dimasyqiyat menyetujui debat publik bersama Syaikh Salim Alwan al-Hasani. Namun kemudian Dimasyqiyat takut, ragu-ragu dan berupaya menghindar. Sementara pengikutnya melakukan terror dan ancaman. Akan tetapi takdir Allah pasti terjadi.<br />
<br />
Akhirnya perdebatan terjadi. Kebenaran tampak dan kebatilan sirna. Sesungguhnya kebatilan pasti sirna. Abdurrahman Dimasyqiyat telah berkali-kali diminta melalui radio dan surat kabar, agar siap berdebat. Namun ia selalu melarikan diri. Akhirnya ia pun terpaksa datang karena takut malu. Ia datang ke aula Universitas Melbourne pada hari Rabu tanggal 9 November 1994. Di aula itu telah disiapkan meja untuk Syaikh Salim Alwan dan Syaikh Abdurrahman al-Harari. Di depannya ada meja yang disiapkan untuk Abdurrahman Dimasyqiyat dan dua orang temannya. Di tengah meja itu ada mimbar untuk moderator.<br />
<br />
Yang menarik perhatian, pada waktu itu Abduraahman Dimasyqiyat membawa komputer yang sering digunakannya untuk mengeluarkan dalil-dalilnya yang lemah. Sepertinya ia memang tidak hapal teks dan tidak menguasai banyak persoalan. Kemampuannya hanya mengulang-ulang pernyataan orang yang menjadi sutradara di belakangnya, yaitu kaum Wahhabi.<br />
<br />
Perdebatan dimulai. Syaikh Salim melontarkan pertanyaan kepada Abdurrahman Dimasyqiyat: “Kalian kaum Wahhabi menghukumi bahwa memanggil orang yang tidak ada di depannya atau memanggil orang mati (nida’ al-ghaib aw al-mayyit), seperti berkata “Ya Muhammad, atau ya Rasulallah (wahai Muhammad atau wahai Rasulullah)”, itu syirik akbar (besar) sebagaimana ditetapkan oleh Ibn Abdil Wahhab al-Najdi dalam kitab al-Ushul al-Tsalatsah. Sekarang, ini al-Imam al-Bukhari meriwayatkan dalam al-Adab al-Mufrad, bahwa Abdullah bin Umar pada suatu hari kakinya mengalami mati rasa. Lalu ada orang berkata kepada beliau, “Sebutkan orang yang paling Anda cintai.” Lalu Ibn Umar berkata, “Ya Muhammad (Wahai Muhammad)”. Maka seketika itu kakinya sembuh. Apakah kalian kaum Wahhabi akan mencabut pendapat kalian. Dan ini yang kami kehendaki. Atau kalian akan memutuskan bahwa Abdullah bin Umar, al- Imam al-Bukhari, para perawi al-Bukhari, dan bahkan Ibn Taimiyah yang kalian sebut Syaikhul Islam, dan al- Albani pemimpin kalian, mereka semuanya kafir. Coba renungkan inkonsistensi Wahhabi ini. Pendapat mereka dapat mengkafirkan pemimpin-pemimpin mereka sendiri, yaitu Ibn Taimiyah dan al-Albani, bahkan mengkafirkan seluruh umat Islam, antara lain sahabat Abdullah bin Umar, dan sahabat-sahabat lainnya.” Mendengar pertanyaan Syaikh Salim, mulailah serangkaian kebohongan Abdurrahman Dimasyqiyat. Setelah Syaikh Salim mengajukan pertanyaan tersebut, Dimasyqiyat kebingungan. Lalu ia berkata: “Lafal “Ya Muhammad”, hanya terdapat dalam naskah cetakan kitab al-Adab al-Mufrad yang di-tahqiq Ustadz Kamal al-Hut. Dalam naskah-naskah lain, yang ada hanya lafal “Muhammad”, tanpa “Ya” untuk memanggil.”<br />
<br />
Mendengar pernyataan Dimasyqiyat, Syaikh Salim segera mengeluarkan beberapa naskah al-Adab al-Mufrad yang dicetak oleh percetakan-percetakan lain. Ternyata, semuanya sepakat memakai redaksi “Ya Muhammad”. Sehingga hal tersebut membuktikan kebohongan Dimasyqiyat. Kemudian, Dimasyqiyat semakin terkejut, ketika Syaikh Salim memperlihatkan naskah kitab al-Kalim al- Thayyib karangan Ahmad bin Taimiyah al-Harrani, panutan kaum Wahhabi yang mereka sebut Syaikhul Islam. Di mana dalam kitab tersebut Ibn Taimiyah menyebutkan hadits Ibn Umar di bawah judul, “Bab yang diucapkan seseorang ketika kakinya mati rasa”. Naskah ini dicetak oleh kaum Wahhabi dan dikoreksi oleh Nashiruddin al-Albani, pemimpin mereka yang kontradiktif, yang menganggap perbuatan Ibn Umar itu syirik dan menentang tauhid. Dimasyqiyat telah berusaha mengingkari lafal “Ya” yang terdapat dalam hadits Ibn Umar dengan redaksi “Ya Muhammad”. Dimasyqiyat berkata, bahwa ia telah mencari lafal “Ya”, ternyata tidak menemukannya.<br />
<br />
Akhirnya Syaikh Salim berkata: “Al-Albani, pemimpin kalian yang kontradiktif, berkata dalam al- Kalim al-Thayyib hal. 120 dalam mengomentari hadits “Ya Muhammad” yang disebutkan dan dianjurkan oleh Ibn Taimiyah untuk diamalkan, sebagaimana terbaca dari judul kitabnya al-Kalim al-Thayyib (kalimat-kalimat yang baik). Al-Albani berkata: “Kami memilih menetapkan “Ya”, karena sesuai dengan sebagian manuskrip yang kami temukan.”<br />
<br />
Anda telah gagal wahai Dimasyqiyat. Kami menuntut Anda berdasarkan pimpinan-pimpinan Anda yang kontradiktif, di mana al-Albani menemukan manuskrip yang di dalamnya terdapat lafal “Ya Muhammad”, lalu dia anggap menentang tauhid dan termasuk perbuatan syirik menurut asumsinya. Coba Anda lihat (hal. 16 kitab al-Kalim al-Thayyib), yang dicetak di percetakan al-Syawisy al-Wahhabi dengan nama al- Maktab al-Islami, ta’liq (komentar) Nashiruddin al-Albani, pemimpin Wahhabi yang kontradiktif. Pernyataan al- Albani menjadi dalil yang menggugat Anda dan dia sendiri. Kemudian Syaikh Salim memperlihatkan naskah tersebut, dan berkata kepada Abdurrahman Dimasyqiyat: “Aku ulangi pertanyaanku lagi kepada Anda, untuk mengingatkan bahwa Ibn Taimiyah menyebut atsar (hadits) ini dan menetapkannya. Ia tidak menjadikannya sebagai kesyirikan dan kekufuran. Bagaimana komentar Anda. Adakalanya Anda mengatakan bahwa Abdullah bin Umar, al-Bukhari sampai pimpinanmu, Ibn Taimiyah adalah orang-orang sesat dan kafir. Atau Anda mencabut pendapat Anda.”<br />
<br />
Mendengar pertanyaan tersebut, Dimasyqiyat menjadi gagap. Ia tidak menjawab pertanyaan. Tetapi beralih pada tema-tema lain. Lalu Syaikh Salim mengingatkan kepada hadirin, bahwa Dimasyqiyat menghindar dari jawaban. Kemudian Syaikh Salim mengulangi pertanyaannya yang tadi dengan pertanyaan tambahan. Yaitu riwayat hadits seorang tuna netra yang diajari oleh Rasulullah agar berdoa, “Ya Muhammad, sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhanku dengan perantara dirimu.” Hal ini agar dilakukan bukan di hadapan Rasul. Hadits ini shahih, riwayat al-Thabarani dan lainnya. Al-Thabarani dan lainnya juga menilainya shahih.<br />
<br />
Syaikh Salim berkata: “Apakah Anda berasumsi wahai Abdurrahman, bahwa Rasulullah telah mengajarkan kesyirikan, dan bahwa sahabat yang menjadi perawi hadits tersebut serta al-Imam al- Thabarani mengajarkan kesyirikan? Jelas ini tidak mungkin”. Mendapat pertanyaan tersebut, tampak sekali Abdurrahman Dimasyqiyat lemah, di mana moderator mengingatkan bahwa ia berupaya beralih dari jawaban, dan kelemahannya jelas sekali.<br />
<br />
Di tengah dialog tersebut, Abdurrahman Dimasyqiyat mengakui bahwa ia telah menulis beberapa kitab untuk membantah al-Muhaddits al-Habasyi. Akan tetapi ia menerbitkannya dengan memakai nama orang lain, seakan-akan mereka yang menulisnya. Di antaranya kitab al-Radd ‘ala Abdillah al-Habasyi, karya penulis palsu Abdullah al-Syami. Anehnya, laki-laki ini menghendaki agar orang- orang percaya sama dia. Padahal ia mengakui sendiri telah berbuat bohong dan merekayasa dengan menulis buku yang dinisbatkan kepada nama-nama fiktif.<br />
<br />
Setelah itu, Syaikh Salim mengulangi menyebut hadits laki-laki tuna netra tersebut yang isinya, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dan menghadapkan diriku kepada-Mu dengan perantara Nabi-Mu, Muhammad, nabi pembawa rahmat”, serta menyebutkan para hafizh yang menilainya shahih. Ternyata Abdurrhman Dimasyqiyat juga mengakui bahwa hadits tersebut shahih.<br />
<br />
Lalu Syaikh Salim berkata: “Bagaimana kalian melarang manusia bertawassul dengan Rasul bukan di hadapannya, padahal Rasul telah mengajarkan laki-laki tuna netra tadi untuk bertawassul dengan beliau bukan di hadapannya? Apakah kalian akan mencabut keyakinan kalian. Atau kalian mengira bahwa kalian lebih pandai dari pada Rasulullah ?.”<br />
<br />
Mendengar pertanyaan tersebut, Wahhabi yang berprilaku aneh itu kebingungan. Ia kemudian berbicara banyak, tetapi tidak berkaitan dengan topik pertanyaan. Kemudian Syaikh Salim mengulangi pertanyaannya, serta mengingatkan hadirin bahwa Dimasyqiyat melarikan diri dari jawaban. Di sini, Abdurrahman Dimasyqiyat mengalihkan pembicaraan pada kebohongan lain. Ia bermaksud mencela Syaikh al-Harari, untuk menutupi kegagalannya.<br />
<br />
Ia berkata kepada Syaikh Salim: “Bagaimana Syaikh Abdullah men-tahqiq kitab, yang di dalamnya terdapat redaksi bahwa sebagian auliya berkata kepada sesuatu “kun fayakuun”, tanpa menentang redaksi tersebut, serta mengingatkan rusaknya redaksi tersebut. Kitab tersebut telah dicetak dan saya punya kopiannya.” Mendengar pernyataan tersebut, moderator melakukan intervensi, dan meminta kopian itu agar isinya bisa diperlihatkan kepada hadirin. Ternyata semua yang hadir terkejut. Karena sampul kitab tersebut membuktikan kebohongan Dimasyqiyat. Kitab tersebut bukan di-tahqiq oleh Syaikh Abdullah. Kitab tersebut justru di-tahqiq dan dikoreksi oleh orang lain, bernama Husain Nazhim al-Hulwani, dan diberi kata pengantar oleh Syaikh Muhammad al-Hasyimi, bukan Syaikh al-Harari.<br />
<br />
Di sini, untuk menambah jelas kelemahan dan keanehan ahli bid’ah ini, Syaikh Salim berkata kepada Dimasyqiyat: “Kalian kaum Wahhabi mengkafirkan orang yang mengusap mimbar Nabi atau makam Nabi. Kalian mengklaim mengikuti golongan Hanabilah, berpegang teguh dengan madzhab al-Imam Ahmad bin Hanbal. Padahal Ahmad bin Hanbal berkata, “Boleh mengusap mimbar Nabi, dan pusar yang ada di mimbar itu.” Bahkan Ibn Taimiyah berkata dalam kitab yang dinamakannya Iqtidha’ al-Shirath al-Mustaqim (hal. 367 terbitan Mathabi’ al-Majd al-Tijariyyah), “Ahmad dan lainnya memberikan keringanan dalam mengusap mimbar dan pusar mimbar itu yang merupakan tempat duduk dan tangan Nabi.” Bagaimana pendapat kalian? Apakah kalian mengkafirkan al-Imam Ahmad, di mana kalian mengklaim mengikuti madzhabnya? Atau kalian mengkafirkan Ibn Taimiyah yang kalian sebut Syaikhul Islam? Bukankah ini sebuah inkonsistensi?”<br />
<br />
Mendengar pertanyaan ini, Dimasyqiyat wahabi yang ahli bid’ah itu tidak bisa menjawab. Ia tampak sekali kelemahannya. Lebih-lebih setelah Syaikh Salim menambah penjelasan dengan menyebut kutipan al- Mirdawi al-Hanbali bahwa Ibrahim bin Ishaq al-Harbi, seorang imam mujtahid berkata: “Disunnatkan mencium hujrah (makam) Nabi“.<br />
<br />
Untuk mengalihkan persoalan, dan menjaga raut mukanya, yang tampak sangat pucat sekali, Dimasyqiyat bertanya kepada Syaikh Salim tentang firman Allah:<br />
<br />
الرّحمن على العرش استوى<br />
<br />
“Allah Yang Maha Pengasih ber-istawa terhadap ‘Arsy.”<br />
<br />
Mendengar pertanyaan tersebut, Syaikh Salim menjelaskan persoalan tersebut dengan sejelas-jelasnya. Beliau memaparkan pendapat Ahlussunnah Wal-Jama’ah mengenai hal itu, bahwa istiwa’ Allah terhadap Arsy bukan seperti istiwa’-nya makhluk. Istiwa’ dalam ayat tersebut, bukan diartikan duduk dan bukan pula menetap. Akan tetapi istiwa’ tersebut adalah suatu makna yang layak bagi Allah, yang tidak menyerupai makna istiwa’ ketika disandarkan kepada makhluk, sebagaimana dalam perkataan al-Imam Ahmad bin Hanbal, “Allah ber-istawa sebagaimana yang diceritakan dalam al-Qur’an, bukan seperti yang terlintas dalam benak manusia.”<br />
<br />
Meskipun Mu’tazilah sama dengan Ahlussunnah dalam menafsrikan istiwa’ dengan makna menguasai (al- qahr) dalam ayat ini, maka hal tersebut tidak bisa dibuat alasan mencela Ahlussunnah Wal-Jama’ah. Bukankah Mu’tazilah juga mengucapkan kalimat la ilaha illallah (tiada tuhan selain Allah). Apakah Ahlussunnah harus meninggalkan kalimat tersebut karena Mu’tazilah mengucapkannya? Tentu saja tidak.<br />
<br />
Setelah perdebatan berjalan dua jam. Sementara penjelasan Syaikh Salim sangat bagus dan jitu. Sedangkan Dimasyqiyat, tidak mampu memberikan jawaban. Untuk menutupi rasa malu, Abdurrahman Dimasyqiyat diam. Kemudian para pengikut dan teman-teman Dimasyqiyat berdiri melakukan kerusuhan dan tindakan yang anarkis secara kolektif. Sehingga sebagian hadirin meminta mereka menghentikan tindakan brutal tersebut.<br />
<br />
Setelah mereka tidak mengindahkan pengumuman, akhirnya para hadirin menekan mereka dan polisi mengumumkan selesainya acara. Akhirnya mereka mulai meninggalkan aula Universitas Melbourne. Pada waktu itu, sebagian kaum Wahhabi berhasil merusak kamera yang merekam acara dialog. Akan tetapi, untung kaset rekamannya masih utuh dan dapat dipublikasikan sampai sekarang.<br />
<br />
(Diambil dari Buku Pintar Berdebat dengan Wahabi oleh Muhammad Idrus Ramli)<br />
<br />
Untuk cuplikan video tentang Abdurrahman Dimasyqiyat bisa dilihat di situs-situs streaming video seperti Youtube. Beberapa dari video tersebut dapat dilihat di link-link berikut ini:<div>untuk melihat videonya anda bisa berkunjung ke http://www.sarkub.com/2011/debat-aswaja-vs-wahabi-di-universitas-melbourne/</div><div>anda juga bisa melihat satu persatu di link dibawah ini:</div><div><a href="http://www.youtube.com/watch?v=jSCKn5hl8N8&feature=related" target="_blank">link1</a> <a href="http://www.youtube.com/watch?v=UuCn1d03v5c" target="_blank">link2</a> <a href="http://www.youtube.com/watch?v=W5bRzDRzBEY" target="_blank">link3</a> <a href="http://www.youtube.com/watch?v=Eb3Mzz4QF1U&feature=related" target="_blank">link4</a> <a href="http://www.youtube.com/watch?v=-gD7itvdcGo&feature=related" target="_blank">link5</a></div></div>Unknownnoreply@blogger.com2