wahabi:maulid nabi bid'ah,peringatan abdul wahhab wajib

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمدلله رب العالمين, مكون الأكوان, مدبر الأزمان, الموجود أزلا وأبدا بلاكيف ولاجهة ولامكان , والصلاة والسلام على محمد سيد الأنبياء والمرسلين, وعلى ءاله الطاهرين وصحابته الطيبين, اما بعد

Selama ini kaum SAWAH (Salafy Wahabi) cuma bisa meributkan dan mempermasalahkan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh sebagian besar Umat Muslimin Ahlus Sunnah Waljamaah di seluruh dunia. Perdebatan ini sampai menimbulkan pertentangan dikarenakan kaum SAWAH yang tetap ngeyel dengan pendiriannya untuk Membid’ahkan dan Menganggap Sesat orang yang merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Na’udzubillahi Min Dzalik.

Tak dipungkiri lagi, asal pemahaman Wahabi (yang kini terkenal dengan faham Salafy) tak bisa lepas dari Tokoh siapa lagi kalau bukan Muhammad Ibn Abdul Wahhab An-Najedi. Faham Wahabi yang “berkembang biak” di Saudi kini juga telah menjalar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Mereka bersemangat dengan slogan-nya, Menegakkan Al-Qur’an dan Sunnah, Kembali ke Manhaj Salaf, Tinggalkan TBC (Takhayul Bid’ah Khurafat).

Tapi tahukah anda? Para Ulama Wahabi Saudi juga melakukan Bid’ah yang sungguh-sungguh nyata Bid’ah! Mereka tak merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW tapi merayakan Pekan Muhammad Ibn Abdul Wahhab! Macam mana Pula ini? ^_^



Program ini diadakan di Riyadh, Saudi Arabia di bawah kelolaan University Islam (ala za’mihi) Muhammad Ibn Sa’ud Al-Islamiyah. Program yang berslogankan perayaan menyambut ” Pekan Muhammad Abdul Wahhab” ini diadakan selama seminggu bertujuan mengagungkan Muhammad Abdul Wahhab yang digelari sebagai Mujaddid oleh mereka. Golongan al-Wahhabiyah di Saudi ini mengundang sebanyak 150 peserta dari Saudi sendiri dan Luar Saudi.


Perayaan tersebut di resmikan oleh Amir Sulaiman Bin Abdul Aziz, Pemimpin di bumi Riyadh, perayaan yang meriah itu dihadiri oleh penduduk dari berbagai daerah, diantaranya pengajar-pengajar khusus kerajaan saudi, tenaga pengajar di universitas, dan tidak lupa juga mereka menjaring hadirin dari kalangan pelajar-pelajar. Para peserta yang hadir diberikan upah atau sumbangan karana memuji dan mengagungkan Muhammad Abdul Wahhab. Amat miris sekali mereka dibeli dengan harga yang murah, sehingga sanggup menggadaikan agama tercinta kepada rezim Al-wahhabiyah. Muktamar besar-besaran ini di adakan di dalam dewan besar Malik Faishal. Majelis ini dimeriahkan juga dengan kehadiran “Mufti wahhabiyah”, Abdul Aziz Bin Baz, yang merangkap sebagai ketua Am bagi Pejabat Al-Buhuts Al-Ilmiyyah Wal-ifta’ wad-dakwah wal-irsyad (ala-za’mihim) yang diiringi oleh Hasan Bin Abdullah Ali Syeikh, Menteri Pengajian Tinggi..

Para pembentang pada Program tersebut :
1.Ahmad Bin Abdul Aziz Ali Mubarak
2.At-Thuhami Naqirah
3.Muhammad bin Ahmad Al-’Aqily
4.Abdul Hafidz Abd ‘al
5.Yusuf Jasim Al-Hajjy
6.Ahmad Zubarah
7.Mahmud Syit Khattab
8.Amid Al-Jasir
9.Abdullah Utsaimin
10.Ismail Muhammad Al-Anshoriy
11.Muhamad Yusuf
12.Mana’ Khalil al-Qatthan
13.Soleh Bin Abdul Rahman Al-Athram
14.Abdullah Bin Saad Ar-Ruwaishid
15.Syiajuddin KakalKhail
16.Abdullah Abdul Majid
17.Al-Ghazali Khalil ‘Aid
18.Ali Abdul Halim Mahmud
19.Ahmad Abduh Nasyir
20.Muhammad Fathi Othman
21.Abdul Wahhab Ibrahim Abu Sulaiman
22.Muhammad Yusuf
23.Abdul Rahman Umairah
24.Abdul Karim Khatib
25.Muhammad Nasib Al-rifa’iy
26.Muhammad Muhammad Husain
27.Muhammad Abdul Rahman.
28.Soleh Auzjany
29.Abdul Bari Abdul Baqiy
30.Muhammad Salam Madkur
31.Abdul Fattah Muqallidil Ghunaimiy
32.Wahbah Zuhaily
33.Ismail Ahmad
34.Anwarul Jundiy
35.Abdul Halim Uwais
36.’Athiah Muhammad Salim
37.Mushtofa Muhammad Mas’ud
38.Muhammad Al-Sa’iid Jamaluddin
39.Najih ahyad Abdullah
40.Abdul Qudwas Al-Anshory





Kesimpulan :
Kata Wahabi : Cinta kepada Rasulullah Sollahu ‘alaihi Wassallam tidak boleh, Mengagungkan Nabi Muhammad Sollallahu ‘Alaihi Wasallam tidak boleh, Ikut Imam Syafie tidak boleh, Ikut Imam 4 mazdhab tidak boleh, Menyambut Maulidurrasul dianggap bid’ah, ditambah lagi pelakunya layak dimasukkan ke dalam neraka, tetapi kalau merayakan Pekan Muhammad Abdul Wahhab?…. tidak bida’ah!. Mencintai dan mengagungkan Muhammad Abdul Wahhab?.. tidak Bid’ah, taklid & ta’asub kepada Muhammad Abdul wahhab?….tidak bid’ah.. Na’udzubillahi min dzalik!.

Sebenarnya golongan WAHABI ini tidak mencintai Nabi Muhammad SAW, bahkan wahhabiyah ini membenci habibuna Mushtofa Muhammad Sollallahu ‘Alaihi Wasalllam…

AKU BERSAKSI BAHWA TIADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN AKU BERSAKSI BAHWA MUHAMMAD SAW ITU UTUSAN ALLAH.

MUHAMMAD SAW BIN ABDULLAH ADALAH NABIKU, BUKAN MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB. (AWAS JANGAN SALAH!!!!!)

Wallahua’lam

13 komentar:

sunuy27 mengatakan...

maaf kesimpulan itu siapa yang mengatakan?

antum atau golongan wahabi?

atau antum menyimpulkan sendiri?

wahabi, sunni, syiah dll... tak ada bedanya dihadapan Allah, yang membedakan adalah ketaqwaannya kepada Allah SWT. jadi masing2 aja, jgn mijilat ludah sendiri bukankah itu menjijikan?

"Sesungguhnya dalam diri Rosullullah terdapat suri tauladan yang baik"

saling menasehati dalam kebenaran

maaf jika kata2 ane kurang sopan tw myakitkan. semata2 krna kehilafanku sndiri Astghfirullah...
dan apabila ada yg baik datngnya dari Allah SWT smata...

Unknown mengatakan...

Hanya Allah yg tau mana yg benar dan mana yg salah...mana bid ah dan mana sunnah....

Unknown mengatakan...

Betul betul betul....

Anonim mengatakan...

Dalam beragama kita tidak semata mata hanya beribadah terus sebenarnya,perkara muamalat pun juga di ijinkan oleh agama islam,

meskipun kita manusia maupun jin di muka bumi ini di ciptakan allah swt hanya supaya menyembah allah swt.

Jika hukum hukum umum tidak mewakili hukum kekhususan,
dan juga jika hukum khusus tidak mewakili untuk memberi hukum tentang suatu yang di lakukan manusia,
maka tariklah manfaat dan mudharat nya . Jika ternyata manfaatnya terlalu banyak maka itu adalah boleh, namun jika begitu mudharat hukumnya haram.

Coba jelaskan mudharat maulid nabi.

Yang bisa jelaskan seratus untuk anda.

Dan jika kebiasaan kaum adalah hukum, maka maulid adalah budaya kita

jundullah3.blogspot.com mengatakan...

Saya sangat apreasi terhadap tulisan anda. Memang itulah kenyataan di lapangan yang tidak bisa dipungkiri. Hanya orang yang sombong atau gengsi saja yang mengingkari hal ini.

exirgaptexblox mengatakan...

maulid itu dirayakan pertama kali di mesir pada jaman dinasti syiah fatimiah,,, rasullullah sendiri tidak pernah merayakan maulid begitu pula para sahabat,intinya maulid itu buatan dan tradisi agama syiah,jdi kalo nte2 ngerayain maulid berarti ente masuk golongan syiah,bukan ahlussunah waljamaah,,

Anonim mengatakan...

kan udah jelas apa yang disyariatkan rasulullah. bila kita keluar dari syariatnya sama saja kita mendustakan rasul.

rizky-catatanku.blogspot.com mengatakan...

komentar admin sungguh jauh dari bijak, komen Anda seharusnya didasarkan pada dalil dan bukannya opini Anda. Saya setuju dengan pendapat bahwa kita harus kembali kepada kemurnian ajaran Islam. Saya tidak sependapat dengan Anda bahwa seseorang dicap sebagai aliran A, aliran B, atau aliran C hanya karena memiliki pendirian harus kembali kepada apa yang dicontohkan Rasulullah.
Kemudian Anda dalam Kesimpulan Anda yang Anda anggap "wahabi" berpendapat paham "wahabi"tidak boleh ikut imam syafi'i, pernyataan Anda jelas ngawur ! sebab dalam website muslim.or.id tersebut jelas-jelas mendukung ulama Syafi'iyah Perhatikan pernyataan dalam web tersebut
"[[Padahal mengenai acara selamatan kematian sudah dilarang oleh ulama Syafi’iyah itu sendiri yang sebenarnya jadi rujukan para kyai di negeri kita. Imam Syafi’i rahimahullah dalam kitabnya Al Umm berkata,

وأكره النياحة على الميت بعد موته وأن تندبه النائحة على الانفراد لكن يعزى بما أمر الله عزوجل من الصبر والاسترجاع وأكره المأتم وهى الجماعة وإن لم يكن لهم بكاء فإن ذلك يجدد الحزن

“Aku tidak suka niyahah (peratapan) pada mayit setelah kematiannya, begitu juga aku tidak suka jika bersedih tersebut dilakukan seorang diri. Seharusnya yang dilakukan adalah seperti yang Allah Ta’ala perintahkan yaitu dengan bersabar dan mengucapkan istirja’ (innalillahi wa inna ilaihi rooji’un). Aku pun tidak suka dengan acara ma’tam yaitu berkumpul di kediaman si mayit walau di sana tidak ada tangisan. Karena berkumpul seperti ini pun hanya membuat keluarga mayit mengungkitu kesedihan yang menimpa mereka. ” (Al Umm, 1: 318). ]]"

Dalam hadits shahih dan AL Qur'an INGAT !!!

PERTAMA = Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718)

KEDUA
Orang yang berbuat bid’ah inilah yang amalannya merugi. Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا

“Katakanlah: Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (QS. Al Kahfi [18] : 103-104)

KETIGA
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ ، لَيُرْفَعَنَّ إِلَىَّ رِجَالٌ مِنْكُمْ حَتَّى إِذَا أَهْوَيْتُ لأُنَاوِلَهُمُ اخْتُلِجُوا دُونِى فَأَقُولُ أَىْ رَبِّ أَصْحَابِى . يَقُولُ لاَ تَدْرِى مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ
“Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga). Dinampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari al haudh, mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, ini adalah umatku.’ Lalu Allah berfirman, ‘Engkau sebenarnya tidak mengetahui bid’ah yang mereka buat sesudahmu.’ “ (HR. Bukhari no. 7049)

KEEMPAT
Dalam riwayat lain dikatakan,
إِنَّهُمْ مِنِّى . فَيُقَالُ إِنَّكَ لاَ تَدْرِى مَا بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ بَدَّلَ بَعْدِى
“(Wahai Rabbku), mereka betul-betul pengikutku. Lalu Allah berfirman, ‘Sebenarnya engkau tidak mengetahui bahwa mereka telah mengganti ajaranmu setelahmu.” Kemudian aku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mengatakan, “Celaka, celaka bagi orang yang telah mengganti ajaranku sesudahku.” (HR. Bukhari no. 7051)

Dari artikel 'Mengenal Seluk Beluk BID’AH (4): Dampak Buruk BID’AH — Muslim.Or.Id'

Anonim mengatakan...

tapi kalau memperingati muhammad bin abdul wahab tidak bid'ah gitu? sing waras sing endi?

Anonim mengatakan...

Kasihan, ngetik cape2 cuma kebencian yang dikeluarkan. Kaciaaannn banget nih admin, semoga lekas sembuhh

ABU-DHIYA EL-ADYAN mengatakan...

Sampai kapan umat islam terus berseteru............. saling klaim atas kebenaran diri masing-masing......... bila ada yang mengatakan amalan kita bidah kita diskusikan dg kepala dingin....

ABU-DHIYA EL-ADYAN mengatakan...

Sampai kapan umat islam terus berseteru............. saling klaim atas kebenaran diri masing-masing......... bila ada yang mengatakan amalan kita bidah kita diskusikan dg kepala dingin....

Bapak Ali / Fri Endang mengatakan...

Syekh Nawawi Banten (Imam Nawawi) adalah seorang ulama besar asal Indonesia yang mengajar di masjidl Harom jaman dulu. Beliau merupakan guru dari Kyai2 kebanyakan di Indonesia. Beliaulah yang memfatwakan adanya bid'ah hasanah, membolehkan maulid Nabi, sampainya doa kepada orang yang sudah meninggal, akidah asy'ariyah, dll yg menurut faham wahabi adalah bid'ah dan sesat. Seharusnya jika yang diajarkan Imam Nawawi adalah sesat dan Bid'ah, maka beliau pastilah saat ini mendapatkan siksa kubur, dan kelak diakhirat akan masuk neraka.
Namun bagaimana kenyataannya ?
Jasad Imam Nawawi ternyata masih utuh hingga sekarang.
Telah menjadi kebijakan Pemerintah Arab Saudi bahwa orang yang telah dikubur selama setahun kuburannya harus digali. Tulang belulang si mayat kemudian diambil dan disatukan dengan tulang belulang mayat lainnya. Selanjutnya semua tulang itu dikuburkan di tempat lain di luar kota. Lubang kubur yang dibongkar dibiarkan tetap terbuka hingga datang jenazah berikutnya terus silih berganti. Kebijakan ini dijalankan tanpa pandang bulu. Siapapun dia, pejabat atau orang biasa, saudagar kaya atau orang miskin, sama terkena kebijakan tersebut. Inilah yang juga menimpa makam Syaikh Nawawi. Setelah kuburnya genap berusia satu tahun, datanglah petugas dari pemerintah kota untuk menggali kuburnya. Tetapi yang terjadi adalah hal yang tak lazim. Para petugas kuburan itu tak menemukan tulang belulang seperti biasanya. Yang mereka temukan adalah satu jasad yang masih utuh. Tidak kurang satu apapun, tidak lecet atau tanda-tanda pembusukan seperti lazimnya jenazah yang telah lama dikubur. Bahkan kain putih kafan penutup jasad beliau tidak sobek dan tidak lapuk sedikitpun.Terang saja kejadian ini mengejutkan para petugas. Mereka lari berhamburan mendatangi atasannya dan menceritakan apa yang telah terjadi. Setelah diteliti, sang atasan kemudian menyadari bahwa makam yang digali itu bukan makam orang sembarangan. Langkah strategis lalu diambil. Pemerintah melarang membongkar makam tersebut. Jasad beliau lalu dikuburkan kembali seperti sediakala. Hingga sekarang makam beliau tetap berada di Ma΄la, Mekah.

Posting Komentar

Mohon jangan berkomentar memakai kata SARA,Kotor ataupun SPAM.

Mohon Jangan Menggunakan ANONYM,apabila anda tidak mengikuti peraturan ini saya akan menghapus komentar anda tanpa membacanya terlebih dahulu.
Pilihlah Name/URL lalu isi dengan nama anda (URL bisa anda kosongkan atau isi dengan URL http://wahabivssunni.blogspot.com/ saja apabila anda tidak memiliki blog atau website.
Terima kasih sudah berkunjung dan menyempatkan berkomentar,wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Design by Faham Wahabi Visit Original Post Ahlus Sunnah Wal Jama'ah